9

275 40 1
                                    

.

.

.

Jin Ling dan kedua lainnya masih menunggu [Your Name] kembali. Tidak lama setelahnya, mereka melihat [Your Name] yang agak berlari ke arah mereka.

[Your Name], "Maaf agak lama ya?"

Lan Sizhui, "Tidak kok, Nona [Your Name]. Apa urusanmu sudah selesai?"

"Iya, hanya urusan kecil kok. Ayo, Hanguang Jun dan Senior Wei pasti sudah menunggu."

[Your Name], Lan Sizhui dan Lan Jingyi sudah berjalan di depan sementara Jin Ling di belakang. Meskipun tidak ada urusannya dengannya, dia memikirkan apa urusan yang dimaksud [Your Name].

"Arah yang tadi [Your Name] tuju itu bukannya Lian Hua Wu ya? Ada urusan apa dia kesana? Apalagi dia tadi juga sempat memetik bunga warna ungu. Apa dia menemui paman?"

Jin Ling tidak lama memikirkannya sampai akhirnya dia menganggapnya angin lalu saja kemudian menyusul ketiga lainnya yang berjalan sudah agak berjarak darinya. Sesampainya di kota, mereka langsung melihat sosok Wei Wuxian yang sedang duduk dengan buah apel di tangannya dan Lan Wangji yang berdiri di sebelahnya. Tanpa mencari pun mereka bisa langsung menemukan dua seniornya itu. Karena mau bagaimanapun keduanya adalah sosok yang terbilang mencolok jika berada di tengah-tengah keramaian pun.

Lan Jingyi, "Hanguang Jun."

Lan Sizhui, "Senior Wei."

Kedua senior yang terpanggil langsung menghadap ke para junior. Lan Jingyi yang memegang belati Jiang Cheng menyerahkannya ke Wei Wuxian. Wei Wuxian langsung memeriksa belati itu untuk melihat tanda bulan yang ditunjukkan Lan Jingyi saat dia menyerahkannya padanya.

Wei Wuxian, "Ternyata memang ada tanda bulan ya. Jin Ling, apa kau tau asal usul belati ini?"

Jin Ling, "Kudengar kalau paman dulu membelinya di penjual yang berkelana, selain itu aku tidak tau detailnya."

"Begitu rupanya. Malam ini kita akan ke Gunung Da Fan lagi untuk mencoba dupa dan belati ini."

Lan Wangji, "Masih ada 3 jam sebelum malam tiba, ajaklah Nona [Last Name] untuk makan."

[Your Name] sudah akan protes tapi berhenti setelah membuka mulutnya dan belum sempat dia mengeluarkan suaranya karena melihat Lan Wangji memberikan uang kepada Lan Sizhui. Lan Sizhui menerima uang itu dengan dua tangannya. Tidak perlu dikatakan pun, [Your Name] tau maksud gestur itu, dia pun langsung berusaha menyangkal.

"Hanguang Jun, maaf kurasa itu tidak perlu, lagipula aku belum lapar."

Jin Ling, "Tidak usah berbohong, [Your Name], kita semua belum makan sejak tadi, nanti malam kita juga harus ke Gunung Da Fan, lebih baik mengisi tenaga dulu."

"Aku serius, tidak usah-"

Saat itu tiba-tiba tanpa disengaja, perut [Your Name] berbunyi pelan, tapi tetap bisa didengar oleh para lelaki disana. Dia pun segera menutupi wajahnya yang memerah dengan kedua tangannya sambil meminta maaf. Sedangkan para lelaki lainnya tersenyum ringan.

Mengikuti perintah Lan Wangji, ketiga junior dan [Your Name] berkeliling untuk mencari makanan sementara Lan Wangji dan Wei Wuxian berpisah dengan mereka. Mereka sudah sepakat untuk berkumpul lagi di pohon tadi saat malam tiba.

Lan Jingyi, "[Your Name] kau mau makan apa?"

"Hmm aku tidak terlalu tau makanan disini, kurasa aku mengikut kalian saja."

Lan Jingyi, "Baiklah, kalau begitu kita ke toko itu saja."

Mereka menuju ke sebuah tempat makanan yang di depannya terdapat lambang teratai putih. Saat masuk, aroma masakan yang lezat bisa langsung terhirup dan itu membuat ketiga bocah laki-laki yang bersama [Your Name] merasa semakin lapar. Mereka berempat pun masuk dan duduk di meja dengan empat kursi dekat dengan pintu masuk. [Your Name] duduk bersebelahan dengan Lan Jingyi dan berhadapan dengan Lan Sizhui.

Wo Ai Ni, Jingyi [Lan Jingyi x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang