5

321 53 0
                                    

.

.

.

Di sebuah gua di tengah-tengah hutan sekelompok orang yang terdiri dari 7 pria dewasa dengan pakaiannya yang serba hitam sedang melingkari perapian yang di tengahnya ada hasil buruan yang sedang mereka bakar untuk dimakan, tidak lupa sake yang tentu saja menemani malam mereka. Di dinding gua itu banyak bersandar harta seperti kalung emas, berlian, permata, pusaka, dan lain-lain hasil curian mereka 2 hari ini.

"Heh kita beruntung sekali bisa mendapatkan harta sebanyak ini."

"Benar! Ditambah lagi ada gadis-gadis yang menemani kita, aah benar-benar surga."

"Kita akan berpesta malam ini, dan tentu saja dengan bermain dengan para gadis."

Ketujuh pria dewasa itu tertawa puas dengan hasil yang mereka dapatkan dan mereka tidak sabar untuk segera menikmati semua hasil yang mereka dapatkan itu. Gelak tawa yang keras itu membuat para gadis yang berada di sisi lebih dalam dari gua itu bergemetar ketakutan membayangkan apa yang akan terjadi dengan diri mereka.

"Hei tapi aku terkejut kau bisa mendapat gadis dari Klan Gusu Lan. Kau tidak takut diincar mereka hah?"

Salah seorang pria dengan jenggot tipisnya bertanya pada pria di sebelahnya yang sedang meminum sake.

"Haha, aku menemukannya saat akan mencuri di Jin Lin Tai, karena aku tau pakaiannya itu milik Klan Lan, kucoba saja bawa sekalian orangnya, dan tidak kuduga akan semudah itu membawanya meskipun dia sempat memberontak di tengah jalan."

"Beruntung pemimpin klan Lanling Jin sedang tidak di tempat, haha."

Tentu saja gadis yang mereka maksud adalah [Your Name] yang satu-satunya memakai pakaian klan Lan yang berwarna dominan putih. [Your Name] dengan tangan kaki diikat dan mulut dilakban hanya bisa memandang tidak suka ke arah para pria itu meskipun tidak ada yang menggubrisnya. Ingin sekali dia berteriak kalau dirinya bukan dari Klan Lan, tapi apa daya.

"Ugh bagaimana ini, aku baru tau kalau ternyata di dunia ini juga ada yang namanya penculikan ya, payahnya aku menjatuhkan sepatu kananku saat melawan penculik yang membawaku tadi. Dan juga...kenapa hanya aku yang mulutnya dilakban???"

[Your Name] mengedarkan pandangannya ke keenam gadis lainnya yang hanya diikat tangan dan kaki saja. Meski mulut mereka terbebas, tapi terlihat jelas sekali di wajah mereka bahwa mereka sangat ketakutan. [Your Name] yang awalnya merasa tidak adil pun akhirnya merasa iba pada mereka. Meskipun dia sendiri sebenarnya juga merasa takut ketika mengingat perkataan para penculik itu, [Your Name] mencoba membuka lakban di mulutnya menggunakan air lirunya. Ya mungkin terkesan menggelikan tapi itu cara yang sering dia lihat di film action di TV. Setelah dia rasa sudah terbuka, dia mengusap mulutnya dengan bahunya dan mulai bicara dengan para gadis itu.

"Hei, kalian baik-baik saja?"

Mereka menggeleng lemah sambil menahan tangis sebagai jawaban. Melihat itu, [Your Name] mengesot mendekati mereka dan berkata sesuatu mencoba menenangkan mereka.

"Hei hei hei, tenanglah, tarik nafas hembuskan perlahan, buat dirimu tenang dulu, jangan takut."

Mereka melakukan persis seperti yang dikatakan [Your Name] sehingga meski sedikit, setidaknya mereka merasa lebih tenang. Salah satu di antara gadis itu yang berpakaian merah muda berbicara pada [Your Name].

"A-Apa benar kau dari Klan Gusu Lan? Kenapa kau bisa tertangkap?"

"Ah? Ah bukan kok, kalian salah paham, aku bukan dari Klan Gusu Lan."

"La-Lalu kenapa kau memakai pakaian Klan Lan?", gadis dengan pakaian oranye ikut bertanya.

"Oh ini...sebenarnya aku punya teman dari Klan Gusu Lan, dan pakaian ini aku dipinjami oleh temanku itu."

Wo Ai Ni, Jingyi [Lan Jingyi x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang