Buat para reader, maaf ya Kai sebelumnya bilang ini bakal jadi last ch, tapi ternyata panjang banget :') jadi Kai pisah jadi 2 part ya tapi titlenya sama-sama ch 10 cuma beda part a sama b.
.
.
.
Sama seperti sebelumnya, [Your Name] menginap di Jin Lin Tai. Dalam perjalanan kembali, [Your Name] tidak berbicara apapun dan itu membuat Jin Ling merasa khawatir dan bingung. Jin Ling mengira kalau dia masih kepikiran percakapannya dengan Lan Jingyi sore tadi sebelum memasuki Gunung Da Fan, atau apakah itu karena [Your Name] menjadi trauma terhadap mayat hidup yang pertama kali menyerangnya. Jin Ling ingin mencoba berbicara pada [Your Name] tapi dia mengurungkan niatnya dan membiarkan gadis itu sendirian dulu. Setelah mengucapkan selamat istirahat untuk [Your Name], Jin Ling menuju ruangannya sendiri, [Your Name] pun langsung menuju tempat tidur dan beristirahat.
Keesokan harinya, Jin Ling langsung ke ruangan [Your Name] segera setelah dia bersiap diri dari bangun tidurnya. Tapi meskipun dia mengetuk dan memanggil nama [Your Name] beberapa kali, tidak ada jawaban dari siapapun. Jin Ling pun bertanya kepada seorang pelayan yang kebetulan lewat situ.
"Hei, apa kau melihat [Your Name]."
"Ah tadi saya melihat Nona Muda [Your Name] di perpustakaan sejak pagi-pagi sekali tadi, pemimpin klan."
"Oh begitu, baiklah kau sudah boleh pergi."
Pelayan itu membungkukkan badannya lalu berlalu meninggalkan Jin Ling. Seperti yang dikatakan pelayan tadi, [Your Name] memang berada di perpustakaan. Jin Ling mengamati dari luar sebelum masuk dan mendekati [Your Name] yang sedang membaca buku di meja dekat jendela.
Jin Ling, "[Your Name]."
"Eh? Ah A-Ling. Selamat pagi."
"Iya. Apa kau di sini sejak tadi pagi sekali?"
"Iya, entah kenapa aku sedang ingin membaca-baca saja. A-Ling sendiri kenapa disini?"
"Aku mencarimu, dasar. Kau pasti belum makan kan? Makanlah dulu."
"Ahaha, benar juga, tapi aku belum lapar. Kau makan duluan saja, A-Ling. Ohya daripada itu, apa aku boleh meminta kertas dan meminjam kuasmu? Aku mau menulis sesuatu."
"Kalau kuas dan kertas di perpustakaan ini ada kok. Ambil saja semaumu. Kalau begitu aku keluar dulu ya, ada urusan. Kalau kau ada apa-apa, temui saja aku atau kau bisa memanggil pelayan."
"Iya, terima kasih, A-Ling."
Jin Ling meninggalkan [Your Name] yang tersenyum dan melambai ringan padanya sebelum fokusnya kembali pada buku di tangannya. Jin Ling kembali ke ruangannya, menuliskan sesuatu lalu mengaitkan kertas itu ke kaki burung pembawa pesan lalu menerbangkan burung itu.
Sudah 3 jam lebih [Your Name] berada di perpustakaan. Beberapa tumpukan buku terlihat di meja yang dia pakai. [Your Name] menguap saat dia membaca buku yang dipegangnya saat ini. Dia pun memutuskan untuk menutup bukunya, meletakkannya terpisah dari tumpukan buku yang lain karen dia belum selesai membacanya, menyilangkan kedua tanganya di meja, lalu menggunakannya sebagai bantal untuk kepalanya dan dia pun tertidur. Karena dia fokus dalam tidurnya, [Your Name] tidak sadar ada seseorang yang memasuki ruang perpustakaan itu.
Desiran angin yang menelusup masuk melalui celah jendela dan menyapu sisi pipinya yang terlihat, membuat [Your Name] agak terusik dan membuka matanya.
"Oh [Your Name], kau sudah bangun ya. Kalau masih mengantuk tidurlah sebentar lagi tidak masalah."
"Hmm? Ah iya.."
[Your Name] yang masih setengah sadar itu pun asal menjawab pertanyaan itu dengan suara yang agak serak. Saat dia melihat sesuatu berwarna putih, dia mengangkat kepalanya dari meja lalu meletakkan kembali kepalanya ke sesuatu yang putih itu dan kembali terlelap tanpa menghiraukan suara gagap dan bingung dari seseorang. Seseorang itu terus mencoba memanggil nama [Your Name] dengan canggung. [Your Name] dalam tidurnya yang belum sepenuhnya membawanya ke alam mimpi, perlahan memfokuskan pada suara yang memanggilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wo Ai Ni, Jingyi [Lan Jingyi x Reader]
FanfictionSeorang gadis yang tiba-tiba datang(jatuh) ke dunia kultivasi tanpa mengetahui apapun bertemu dengan anak-anak laki-laki dari klan kultivasi yang terkenal. hal-hal di awal dan yang terjadi selanjutnya selama ia di dunia kultivasi itu mengubah hidupn...