7

332 47 0
                                    

.

.

.

Mendengar perkataan Wei Wuxian, yang seketika memerah bukan hanya Lan Jingyi yang ditunjuk tapi juga [Your Name]. Saat Lan Jingyi sudah akan protes kembali, dia menyudahi niatnya itu karena dia paham kalau dia tidak akan menang debat dengan senior jahilnya itu, apalagi dia masih ingat bahwa yang menyarankan pertama adalah Lan Wangji. [Your Name] pun hanya diam saja karena dia merasa dia tidak punya hak untuk protes.

"Iya iya aku paham."

Lan Jingyi/[Your Name], "Haaah bagaimana nanti malam aku bisa tidur?/Duuh apa nanti malam aku bisa tidur ya?"

Melihat dua orang itu sama-sama merasa gugup, sangat gugup, Wei Wuxian menahan senyum lebarnya karena merasa puas menjahili keduanya, untuk hari ini. Untuk mencairkan suasana saat itu, Wei Wuxian seperti biasanya memiliki ide.

"Oke karena waktu masih panjang, bagaimana kalau kita berjalan-jalan di kota? Bagaimana menurutmu, Hanguang Jun?"

"Mn."

Mereka berenam pun langsung berangkat dari Jin Lin Tai. Sesampainya di pusat kota, mereka bisa melihat banyak pedagang yang menjajakan dagangannya dan pembeli yang berlalu-lalang. Karena minat mereka berbeda-beda, toko yang pertama kali mereka datangi pun berbeda. Meski tersebar, mereka tetap tidak sendiri-sendiri.

Wei Wuxian dengan Lan Wangji yang mengarah ke toko sake, Jin Ling dengan Lan Sizhui mengarah ke toko buah, dan [Your Name] dengan Lan Jingyi berjalan melihat-lihat. Saat sedang melihat satu persatu barang dagangan yang dijual, ada satu toko yang menarik perhatian [Your Name], dia pun langsung menghampiri toko itu. Lan Jingyi yang penasaran dengan tempat yang dituju [Your Name] mengikuti gadis itu dari belakang.

Ternyata toko yang dikunjungi [Your Name] adalah toko aksesoris rambut. Ada sisir, hanfu, pita, dan tusuk rambut dengan beragam jenis, bentuk dan warna. Lan Jingyi melihat [ Your Name] yang senang melihat-lihat aksesoris itu.

"Kau suka aksesoris rambut, [Your Name]?"

"Iya aku suka, apalagi tusuk rambut disini sangat cantik. Di duniaku tidak ada yang menjual seperti yang disini. Daritadi aku juga melihat banyak gadis-gadis yang memakai aksesoris rambut yang indah dan aku pun senang melihatnya."

"Apa kau mau? Kalau kau mau aku bisa membelikannya untukmu."

"Tidak tidak, kau tidak perlu repot-repot. Sudahlah ayo kita berkeliling lagi. Aku sudah tidak sabar ingin melihat-lihat yang lainnya."

Saat mereka akan berpindah menuju toko lainnya, dari jarak tidak terlalu jauh mereka berdua melihat Lan Sizhui dan Jin Ling di depan toko manisan. Ketika itu mereka melihat Lan Sizhui yang menawari Jin Ling sebuah manisan kecil berbentuk kotak dengan warna hijau lembut yang langsung ditolak Jin Ling.

Lan Sizhui pun langsung mengambil salah satunya dan mengarahkannya ke Jin Ling. Jin Ling yang sok-sokan membuang muka pun akhirnya memakan suapan Lan Sizhui dengan cuek, meski begitu, senyum yang terpampang di wajah Lan Sizhui tidak menghilang namun justru lebih terangkat.

"Jingyi, mereka berdua memang sedekat itu ya?"

"Yaah...bisa dibilang begitu."

"Hee. Yasudah ayo kita berkeliling lagi."

Mereka pun kembali menyusuri toko-toko yang ada meskipun tidak membelinya. Saat waktu sudah menunjukkan sore hari mereka semua berkumpul di tempat awal mereka sampai di tempat itu. Di tempat itu [Your Name] merlihat sudah ada Wei Wuxian, Lan Wangji, Lan Sizhui, dan Jin Ling. Melihat [Your Name] datang sendirian, mereka yang sudah di sana pun menanyakan keberadaan yang kurang.

Wo Ai Ni, Jingyi [Lan Jingyi x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang