•Part 12•

1.7K 301 15
                                    

"Ara, akhirnya kau keluar juga. Aku sudah lama menunggu mu lho, Suster Krone"

🍁🍁🍁

Equanimity © Yakusoku no Neverland
Story by : Minami_Tsuzumi

🍁🍁🍁

Suster Krone menelan ludah kasar saat (y/n) menatap tajam dirinya, ia berusaha menormalkan ekspresi wajahnya dan mulai berbicara lagi.

"Karena tujuan kita sama, kita harus bekerja sama! Kalian ingin melarikan diri. Aku ingin menjadi mama di panti asuhan ini"

Ia terdiam sebentar

"Aku ingin menjatuhkan Isabella dari posisinya sehingga posisi mama bisa ku rebut"

"Posisi mama?"

"Asal kalian tahu, itulah tujuan ku. Aku juga ingin melepaskan diri dari situasi yang sekarang"

"Jika memenuhi kriteria, gadis yang bisa bertahan hidup sampai umur 12 tahun dikirimkan dengan dua pilihan. Ingin mati atau berjuang menjadi seorang mama"

"Apa kriteria nya?"

"Skor tinggi dan rekomendasi dari seorang mama. Kalau kedua kriteria itu bisa terpenuhi, maka kalian bisa selamat tanpa perlu melarikan diri, tapi hanya berlaku untuk seorang gadis"

"Gadis...."

Suster Krone menunjukkan ID lehernya

Mereka semua terkejut, kecuali (y/n) yang sudah tahu

Pada akhirnya mereka menyetujui ajakan suster Krone untuk bekerja sama

(A/n : Author skip gegara males nulis)

🍁🍁🍁

"Ingin mencurahkan hidupnya? Padahal dia juga sama seperti kita. Tapi, dia sama sekali tidak peduli dengan nyawa kita" Ucap Emma kesal.

"Tapi dia bilang takkan mengirim kita" ucap Gilda

"Bukannya dia takkan mengirim kita, dianya saja yang tidak bisa. Kalau memang dia ingin kita kabur, dia hanya perlu membantu kita disaat yang tepat secara diam-diam" Ucap Norman.

"Dia bicara blak-blakan hanya karena ingin mendapat kepercayaan kita, aku membenci hal itu" Sahut (y/n) sambil menendang angin

"Kenapa dia menginginkan kepercayaan kita?" Tanya Don

"Dia membutuhkan bukti mengenai perlawanan kita. Singkatnya, tanpa bukti yang pasti, atasannya takkan mempercayainya"

"Tidak seperti mama, dia tidak bisa mengirim kita sesuka hatinya" (y/n) melanjutkan perkataan Norman.

"Oi, apa jadinya kalau dia menemukan tali yang kita sembunyikan di pohon?"

"Tenang saja, kalau cuma tali kita bisa mengakalinya dengan berbagai alasan. Seperti untuk dipakai bermain, tapi—"

"Kalau dia bisa menemukan alat untuk menghancurkan pelacaknya, kita bisa celaka ya"

"Itulah bukti pasti yang tak bisa dibantah dengan alasan"

Don dan Gilda terhenyak.

"Tenang saja, kesalahan seperti itu takkan ku lakukan. Lagipula alatnya masih belum selesai"

"Asalkan dia berpikir bahwa kita tak tahu dimana pelacaknya maupun cara merusaknya takkan ada masalah"

"Suster itu pasti akan percaya asal kita berhati-hati"

"Apa kalian benar-benar akan pergi? Lawannya suster itu, lo! Kalau dia memang mau menceritakan apapun itu memang bagus sih, tapi—"

"Lagipula, untuk apa kita bekerja sama dengannya? Memangnya ada untungnya untuk kita?" Don memotong perkataan Gilda

Equanimity [TPN x Reader] - [Sedang Direvisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang