8) berubah?

132 6 5
                                    

Azka mengangguk, "Mama hati-hati," Ya sejak saat kecelakaan itu memang Azka sedikit was-was jika mamanya pulang sendiri bersama supir, tapi Mamanya itu selalu meyakinkan Azka.

***
Kini Ayasha dan Azka sudah sampai di rumahnya, lebih tepatnya rumah Azka. Sejak perjalanan pulang kerumah, Azka terus mencoba untuk membuka obrolan, tapi Ayasha hanya menjawab seperlunya dan bahkan terkadang tidak merespon Azka, diperjalanan pulang tadi, mata Ayasha hanya terfokus pada jalanan Jakarta yang cukup ramai.

Sungguh, Ayasha sangat bingung dengan perubahan sikap Azka, Ayasha menganggap ini adalah sandiwara Azka agar semua rencananya berjalan lancar, dia melakukan ini demi kekasihnya dan mamanya, sebab itu Ayasha tak ingin membiarkan hatinya jatuh terlalu jauh karena jika nantinya akan ditinggalkan pasti rasanya sangat sakit. Biarlah dia tetap menjaga jarak dengan Azka.

"Sha, kamu jangan masuk kamar dulu, saya sudah pesan makanan, sebentar lagi datang, setidaknya sebelum tidur kamu harus makan,"

Ayasha seperti tak menghiraukan ucapan Azka, buktinya ia melangkahkan kaki menuju kamarnya.

"Sha, kamu dengar saya? Ini juga demi kebaikan kamu," Panggil Azka dengan sedikit berteriak, tapi tidak membentak seperti yang ia biasa lakukan.

"Saya mau sholat Isya dulu, nanti saya kembali untuk makan, jika anda tidak mau menunggu, anda boleh makan duluan,"

Mendengar itu Azka hanya menganggukkan kepalanya, bingung harus menjawab apa. "Saya tunggu kamu, ada hal yang harus saya bicarakan dengan kamu," setelah itu Ayasha langsung melangkahkan kakinya masuk ke kamar tanpa menjawab Azka. Azka menghela napas pelan.

Sembari menunggu pesanan makanannya datang, Azka mengecek handphone nya barangkali ada urusan pekerjaan, namun ia malah mendapatkan pesan dari Rachel. Dengan santai nya Azka membuka room chat dari kekasihnya itu.

Rachel
Ka
Ka
Azka...
Kamu dimana?
Azka?!

Aku sedang dirumah, ada apa?
Kenapa kamu cemas?

Are you sure?

Kapan aku pernah
berbohong sama kamu?

Bukan begitu, tadi temanku
Ada yang melihatmu di rumah
sakit pelita, kamu sakit?

Azka bingung harus menjawab apa, haruskah ia jujur? Ah Azka takut semuanya akan menjadi lebih rumit, dan Rachel akan meragukannya lagi. Biarlah untuk sekali ini ia berbohong pada Rachel.

Rachel

Bukan begitu, tadi temanku
Ada yang melihatmu di rumah
sakit pelita, kamu sakit?

Aku baik-baik saja Hel, tadi
Aku sedang menjenguk temanku

Sungguh?

Ya, sungguh..

Ting Tong

Bel rumah Azka berbunyi, ia menaruh hp nya dimeja dan berjalan kearah pintu. Pesanan makanannya sudah datang.

"Berapa pak?"

"150 ribu sama ongkirnya mas,"

Azka mengeluarkan uang bernilai seratus ribuan sebanyak 2 lembar. "Kembalinya buat bapak,"

"Serius mas?" senang bapak itu. Azka mengangguk. Bapak itu mengucapkan terima kasih pada Azka dan kemudian pamit.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta Tak SampaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang