Pertemuan

230 48 3
                                    

AWAS ADA ANJING GALAK!!!!














Tapi boong heheeh
Happy reading guys!














............

Matahari bersinar terang memancarkan kehangatan yang menyelimuti seluruh kota hari itu.
"Yong ngantin kuy." Ajak Yuta yang baru keluar dari kelasnya muka lelaki keturunan Jepang itu terlihat kusut seperti baju yang tidak pernah disetrika.

"Yoklah, kantin barat ae." Timpal Taeyong kemudian bangkit dari duduknya.
"Tumben Lo, oh... Lupa gue! Kan ada mbak gebetan disono." Yuta tertawa kencang meledek Taeyong sementara objek yang diledek hanya diam tanpa memperlihatkan ekspresi apapun.

"Bacot bener lu yut! Habis matkul siapa sih kok jadi makin gila?" Yuta menghela nafas diikuti matanya yang berotasi.
"Matkul si Naga anjim, kagak jelas banget gila! Muter-muter kek bianglala bikin pusing otak gua aja, bangke bgt."

Berbanding terbalik dengan Yuta yang tengah kesal Taeyong malah menertawakan nasib teman seperjuangannya itu.
"Kalo Jyara tau Lo ngomong kasar begini abis Lo diputusi Yut, gua laporin ah..." Cowok itu mengutak-atik ponselnya membuat Yuta makin dongkol.

"Jangan bangke! Lo mau temen Lo yang paling ganteng ini stres trus masuk RSJ?" Percuma saja Yuta mengomel teman kulkasnya itu tak peduli, sekalinya menjawab Yuta rasanya ingin menguncir mulut Taeyong yang tdk punya akhlak.

"Aamiin, semoga Lo masuk RSJ. Nanti abis itu gua pacaran Ama jyara, bye Yut semoga Lo tenang di RSJ." Bagaimana Yuta tidak bertambah kesal kalau jawaban seperti ini yang dilontarkan bibir tipis Taeyong.

"Bangke bener lu Yong, gak ada akhlak lu njing!" Taeyong terkekeh sementara Yuta sibuk menggerutu dan menyumpahi temannya itu,

eits tenang, Yuta nyumpahin nya yang baek baek kok salah satunya biar Taeyong cepet dapat pacar biar gak ngerusuhin kisah cinta dia Mulu.

"Dah ah gua mau pesen bakso neng hwasa, nitip juga gak?" Taeyong hanya mengangguk lalu pandangannya menelusuri sekitar mencari tempat duduk kosong. Begitu menemukannya Taeyong langsung duduk sambil menunggu Yuta.

Cukup lama lelaki itu menunggu namun batang hidung Yuta belum juga terlihat, entah dia pergi kemana. Mungkin saja lelaki Jepang itu sibuk menggombali neng Hwasa sampai melupakan dirinya yang hampir mati kelaparan.

"Loh Taeyong, tumben ngantin disini." Cowok itu tersenyum kecil
"Eh elo kak, kantin fakultas gua penuh. Duduk dulu kak." Tanpa disuruh dua kali oknum yang dipanggil 'kak' itu langsung duduk tenang dihadapan Taeyong, tempat yang seharusnya diduduki oleh Yuta.

"Sendirian aja Lo Yong, biasanya nempel Mulu sama Yuta ampe dikira homoan." Orang itu terkekeh perkataan nya membuat Taeyong berdecak kesal.
"Sembarangan Lo kalo ngomong kak Seul, noh Yuta panjang umur dia." Taeyong menunjuk Yuta yang berjalan kerahnya terburu-buru.

""Yong gua cabut duluan ye, lupa gua mau jemput Jyara. Bisa berabe kalo pacar gua digondol om-om pedo." Yuta berbalik meninggalkan kedua insan yang masih menatapnya dalam diam, baru beberapa langkah cowok tampan itu membalikkan tubuhnya.
"Jangan lupa ganti uang gua ya sat!" Setelah itu Yuta benar benar menghilang dari kantin

"Yuta udah berubah ya, dulu perasaan fuckboy cap kapak dia. Sekarang malah jadi sebucin itu sama Jyara, ckck dasar cowok!" Seulgi, cewek yang duduk didepan Taeyong itu menatap punggung Yuta yang kini sudah tak terlihat.

"Kalo Lo ngebucin sama siapa?" Kini Seulgi beralih menatap lekat wajah tampan bak anime milik Taeyong.
"Dih kok jadi gua sih, yang harusnya ditanya kan elo kak. Gimana sama bang Jaebum?" Seulgi terdiam dengan bibirnya yang mengerucut sebal

"Tau ah, kesel gua Yong Ama dia!" Gerutu cewek itu, ia menarik gelas es teh milik Taeyong lalu meminumnya hingga setengah gelas.
"Kenapa lagi sih kak? Perasaan hubungan Lo gak pernah adem ayem ya, sama bang Hoon juga gitu." Refleks Seulgi menjitak jidat mulus Taeyong.

"Enak aja lu kalo ngomong, buktinya waktu gue sama elo nggk tuh! Yaa walau endingnya putus Krn gue bosenan sih." Cewek sipit itu memelankan suaranya diakhir kalimat.

" Kan itu karena gue, jadi Lo..." Taeyong menggantung kan kalimatnya, mata cowok itu menatap kedepan tanpa berkedip.
"Yong? Taeyong!" Sontak ia mengerjapkan matanya mendengar panggilan Seulgi.

"Kak kayaknya gua harus cabut sekarang deh, Lo kalo mau curhat lain kali aja ya sorry bakso gue Lo abisin aja!"
"Ck dasar cowok! Semangat berjuang Yong!!"

✈️✈️✈️

"Jis mau makan apa?" Cewek itu mengedarkan pandangannya, melihat satu persatu stand makanan disana.
"Gue mau soto mbak Jihyo, kayaknya ngantri panjang deh Nay. Lo duluan aja." Setelah itu Jisoo mengantri didepan stand soto mbak Jihyo sementara Nayeon mengantri di depan stand batagor.

Benar saja apa yang Jisoo katakan pada Nayeon tadi, antrian sotonya benar-benar panjang sampai sampai kakinya jadi pegal saking lamanya berdiri. Rasanya ia ingin duduk dilantai saat ini juga.

"Mbak Jihyo, soto satu pake sambel yang banyaaak." Ujar Jisoo yang mendapat acungan jempol dari mbak Jihyo.
"Ok sip, ditunggu ya.." balas mbak Jihyo lalu menyiapkan pesanan Jisoo.

" Nih mbak Jis, spesial buat mbak Jisoo." Mbak Jihyo terkekeh sambil memberikan nampan berisi semangkuk soto dan air mineral.
"Loh air mineralnya...."
"Gpp mbak Jis, kan spe-si-al." Jisoo ikut terkekeh bersama dengan mbak Jihyo.
" Makasih loh mbak Jihyo."

Jisoo menatap sekitar mencari keberadaan Nayeon, namun bukan sosok cewek bergigi kelinci itu yang dia temui melainkan sosok lain yang bertukar pandang dengannya. Memandangnya dengan tatapan dalam dan berarti.

"JISOO!!" Cewek itu segera memutus kontak matanya dan beralih pada Nayeon yang memanggilnya

✈️✈️✈️

Hellow gaizeu.
Maap kan aku yg baru sempet up.
Soalnya aku lagi sibuk bgt, gk boong.

Owowow ternyata oh ternyata seulgi.....

So, gimana menurut kalian???

Jan lupa vote+Comment yee💚





See you~

𝖆𝖎𝖗𝖕𝖑𝖆𝖓𝖊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang