clear??

116 14 3
                                    

Sore yang cerah menjadi teman yang indah untuk  menyelesaikan tugas, rasanya nyaman dari semburat jingga di langit memberi ketenangan tersendiri bagi Jisoo. Gadis itu tengah duduk di hadapan laptopnya berteman secangkir ice americano dan cake red velvet favoritnya.

"Jisoo?" Panggilan itu membuat si pemilik nama mendongak menatap sosok yang kini ada di hadapannya. Gadis itu tersenyum manis pada Jisoo, mata nya melirik kursi di depan Jisoo.
"Kosong gk Jis?" Jisoo mengangguk sebagai jawaban.
"Gue duduk ya." Ia kembali mengangguk tanpa mengeluarkan sepatah kata.

Gadis itu lalu duduk tenang dihadapan Jisoo, mata nya menatap lekat Jisoo yang tengah berkutat dengan laptopnya.
"Jis, sorry ganggu elo. Ada yang mau gue omongin." Pada akhirnya Jisoo mengalihkan perhatian pada Yooa, gadis yang duduk dihadapannya.
"Kenapa Yoo?" Yooa tersenyum kecil lalu mulai bicara.
"Soal Taeyong, sorry ya lo jadi....."
"Gue gpp kali, harus nya gue yang minta maaf. Gue udah seenaknya nerima ajakan jalan dari cowok orang. Sorry gue gak tau kalo Taeyong udh punya pacar, dan itu elo Yoo." Yooa mengerjap berusaha mencernanya ucapan Jisoo.
"Bukan gitu Jis, elo...."
"Bentar Yoo ada tlpn."

Tak lama kemudian Jisoo membereskan barangnya dengan terburu-buru.
"Aduh sorry bgt ya, gue harus ke rumah sakit. Sepupu gue kecelakaan." Jisoo hendak pamit namun ditahan oleh Yooa.
" Ayo gue anter Jis, Lo gk bawa mobil kan?" Jisoo mengangguk lalu keduanya pergi meninggalkan cafe menuju rumah sakit.

Sampai di rumah sakit Jisoo segera menuju kamar rawat Rose, begitu pula dengan Yooa yang setia mengikuti Jisoo.
"Rose!" Pekik Jisoo kala melihat keadaan sepupunya yang cukup buruk.
"Hehehe teteh, panik bgt gitu. Gue gak papa kali, santai aja teh napas dulu. Aww!" Jisoo dengan kesal menjitak dahi Rose.
"Kebiasaan ya, lo tuh gak pernah hati hati. Bikin khawatir aja!" Omel Jisoo yang dibalas cengiran tanpa dosa oleh Rose.

"Rose." Seketika ketiga gadis itu menoleh pada sumber suara.
"Eh ada elo jae, haii." Rose  tersenyum cerah seraya melambaikan tangan pada Jaehyun.
"Loh ada kak Taeyong juga ternyata, hai kak." Taeyong yang disapa hanya tersenyum kecil sebagai jawaban.

"Yooa, kamu ngapain disini?" Tanya Taeyong begitu menyadari kehadiran gadis itu.
"Oh itu, tadi gue nganterin Jisoo kesini. Soalnya dia kayak panik bgt gitu, takut nnt dia kenapa napa di jalan."

"Eh Rose, gue kebawah dulu ya nyari makan." Pamit Jisoo lalu berjalan keluar ruangan inap Rose.
"Jis, gue ikut." Yooa segera menyusul Jisoo yang jalan mendahului nya. Mata Yooa melirik Taeyong mengisyaratkan agar lelaki itu mengikutinya.

Sesampainya di kantin rumah sakit Jisoo hanya duduk diam tanpa berniat untuk memesan makanan.
"Jis." Sapaan itu membuatnya mau tak mau mendongak.
"Gue duduk ya?" Jisoo mengangguk, enggan untuk menjawab namun tak enak hati jika harus menolak. Menit demi menit berlalu, tidak ada yang berniat memecah keheningan hingga Yooa datang membawa tiga mangkuk bakso dan air mineral.
"Diem diem Mulu Lo berdua, makan dulu nih." Gadis itu meletakkan baksonya di atas meja lalu duduk di samping Jisoo.

"Aduh, Lo berdua kenapa sih? Ngambekan nya jgn lama lama dong, gue yang pusing nih elah." Cerocos Yooa memecah keheningan.
"Hah, siapa yang ngambek? Gue nggak tuh." Balas Jisoo
"Jis, gue mau ngomong."
"Ya itu udh ngomong."
"Gak gitu Jis."
"Ya terus gmn?"
"Gue mau minta maaf soal waktu itu, sumpah gue lupa ngabarin elo. Pas gue mau pergi gue ditelpon bundanya Yooa, katanya Yooa sakit. Jadi bunda nya minta tolong gue buat jagain Yooa."

"Eh Jis, Lo jangan salah paham tapi ya. Gue bukan pacarnya Taeyong kok." Sela Yooa
"Lah terus?"
"Jadi gini, gue sama Taeyong itu satu papa tapi beda mama. Yaa singkatnya sih kita saudara tiri Jis. Papa gue gak sengaja ngehamilin bunda, padahal waktu itu mama Taeyong lagi hamil dia. Karna mama Taeyong kasian sama bunda jadi papa nikah lagi sama bunda. Yaa gitu deh."

Jisoo sedikit banyak terkejut mendengar penjelasan Yooa, ia jadi tak enak hati sudah berpikir macam macam tentang Yooa.
"Udah ya udah clear kan masalah Lo berdua. Kalo gitu gue tinggal ya mau jemput bunda, yang bener Lo Yong. Awas aja Lo kalo macem macemin Jisoo!" Setelah itu Yooa benar benar meninggalkan kedua insan yang masih berdiam diri tanpa mau membuka percakapan.

"Em.... Yong, sorry ya. Gue udh mikir yang nggak-nggak tentang lo berdua." Taeyong tersenyum kecil, matanya menatap lekat Jisoo yang sejak tadi menunduk. Enggan untuk menatapnya.
"Gue disini Jis, bukan di mangkok bakso Lo." Jisoo mengulas senyum manis lantas menatap lekat lelaki dihadapannya.
"Nah gitu dong, eh tapi lo jangan senyum gini ke orang lain ya Jis. Cukup ke gue aja." Lantas ia terkekeh melihat reaksi bingung yang ditunjukkan Jisoo.

"Soalnya lo kalo senyum cantik bgt Jis, ntar banyak yang suka."
"Bagus dong kalo bnyk yg suka."
"Ya nggk Jis, soalnya ntar saingan gue buat dapetin elo nya makin bnyk hehehe." Jisoo tersenyum malu bersama dengan semburat merah yang menjalar pada pipinya

"Yah, merah deh pipinya." Taeyong tertawa puas melihat wajah Jisoo yang semakin memerah.
"Liat sini Jis, kalo nunduk mulu cantiknya gak keliatan."
"Diem ah Yong, ngeselin Lo!" Katanya tanpa berniat untuk menatap Taeyong yang masih menertawakan nya.

"Masa sih ngeselin?"
"Iya ngeseliiin bgt."
"Tapi suka kan?"
"Ya suka, eeeh!" Taeyong kembali tertawa sementara Jisoo menunduk semakin dalam, bisa bisanya ia keceplosan mengatakan kalau ia menyukai lelaki itu.
"Maksud gue tuh, gk gitu tapi... Ish tau ah." Jisoo merengut, antara kesal dan malu. Taeyong yang lihat jadi gemas sendiri, rasanya ia ingin sekali mencubit pipi Jisoo.

"Gpp Jis, gue juga suka kok." Taeyong tersenyum sementara Jisoo yang dengar cengo sendiri.
"Hah, gmn?"
"Gue suka elo Anesca Jisoo." Jisoo terdiam dengan mulut yang menganga saking kagetnya.
"Lo kalo ngomong bismillah dulu kek Yong, bikin jantungan aja!"
"Bismillah Jis, gue suka elo." Jisoo semakin menganga dibuatnya.
"Gak gitu Yong astagaaa."  Nah kan sekarang jadi Taeyong yang bingung sendiri.

"Trus gue kudu gmn Jis, gue suka sama Lo.  Lo mau gak jadi pacar gue?"  Oke, tolong bantu Jisoo bernafas sekarang karna rasanya ia seakan kehabisan pasokan udara
"Lo serius Yong?"
"Duarius Jis, jadi gmn mau gk? Kalo nggk gue bakal nyoba lagi sampe Lo mau."

Astaga Taeyong bisa gak sih gak bikin Jisoo jantungan???

✈️✈️✈️

Haii semuaaa
Apa kabar kalian??
Udah lama bgt kan gk ketemu duo ini ygy
Gmn nih setelah sekian lama??
Sebenernya ini bentar lagi end tapi karna ak yang amat sangat sibuk sekali jadi gk pernah up.
Mohon maaf dan makasih buat yg mau nunggu nih cerita hihi

Oiya guys mau minta pendapat aja sih.
Jadi ak niatnya mau ganti nama mereka gitu, biar lebih lokal aja.
Menurut kalian enaknya gmn guys??
Kasih jawaban kalian di komen okey??

Jangan lupa vote setelah membaca~
See you all

16-5-22
Zaay

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝖆𝖎𝖗𝖕𝖑𝖆𝖓𝖊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang