02. 'hari itu'.

3 1 0
                                    

••

••

Hari ini Jumat, iya. jeje bersama ke empat teman nya pun sedang berjalan ke tempat yang sudah di janjikan oleh teman baru nya. Sengaja jeje mengajak teman teman nya. Menurut jeje, teman baru sipa pun teman baru mereka. "njir je, ini lu beneran? Gue ga mimpi kan?" Zahra, masih ga percaya sama apa yang ku kata kan kemarin, dia pikir ini hanya settingan.

"Ga percaya kan kalian? Mending ikut ayo cepetan, biar bisa jelas" ujar ku mempercepat langkah ku. Oke wait, kemarin kita bertemu dimana ya? Eum, ah! Timezone. Aku berjalan melewati cafe yang biasa kita kunjungi dan langsung naik ke atas. Timezone yang ku tuju berada di atas nya cafe yang biasa kami kunjungi.

Kami dengan stile kami masing masing dapat membuat banyak pasang mata memperhatikan kami. Eum, menurut ku kami biasa saja, mungkin mereka jarang melihat yang seperti kami. Sudah sampai. Aku malah tambah grogi sekarang.

'Eum, dimana ya jaehyun?' hanya kalimat itu yang memutar di otak ku. "제!!(jee!!)" Aku menoleh ke arah sumber suara. Kemudian berlari kecil menghampiri jaehyun yang sedang melambai lambaikan tangan nya ke arah ku. Ooh iya lupa akan satu hal ini! Kemarin saat bertemu entah mengapa jaehyun bersikeras ingin memanggil ku dengan sebutan 'je' aku gatau kenapa, tapi pada akhirnya aku mengalah.

"안녕!(annyeong)" ucap nya sambil menatap ku. Sudah seperti dalam drama bukan?. "아! 소개합니다. 제 여자 친구 친구입니다!(ah! Kenalin, ini teman teman perempuan ku!)" Ucap ku sambil menarik mereka untuk mendekat. Aku lihat pun dia membawa satu teman laki laki nya. "아? 정말? 내 친구 지현도 소개 해줘(Ah? Benarkah? Kenalin juga ini teman ku, Ji-hyun)"

Aku hanya tersenyum menanggapi nya. Sayang sekali besok mereka udah harus kembali ke Korea.

:0;0:

"Duh. gila je, gue kira elu boongan sumpah" itu Dian, dia mengatakan nya sambil merebahkan diri nya di atas kasur empuk milik nya. Iya, kami sedang istirahat di rumah dian. Rencana nya akan menginap malam ini. "Heum? Gimana? Makan tuh setingan" balas ku sambil tersenyum.

Haha, puas rasa nya melihat mereka yang masih tidak menyangka. "Eh tapi gimana cara nya lu bisa dapet cogan kaya gitu anjir" Rizka. Oknum yang sangat ingin ku lempar ke gunung salak sangking menjengkelkan nya. "Lah mana gua tau, gua aja kaget pas ngedenger dia pake bakor"

"Hah? Emang gimana cerita nya si lu bisa kenal sama dia?" Ka sherly yang ku kira masih mengambil minum di lantai bawah pun ternyata sudah ada di kamar ini sejak tadi. "Gatau juga, kemarin pas dian Nelfon minta beliin chattime itu pas banget aku lagi di timezone, aku juga gatau di belakang ku ada orang, pas aku balik badan aku malah nabrak dia, aku refleks bilang 'sorry' trus dia malah bales pake bakor, Yaudah lah kenalan"

"Anjay kisah idup lu kaya nya di ambil dari kisah drakor dah" bales jara. Karna aku menganggap nya bercanda aku hanya menanggapi nya dengan lemparan kulit kuaci yang sudah terkumpul. Iya, kami sedang makan kuaci sambil cerita cerita, itu mungkin sudah jadi kegiatan keseharian kami.

"Anjir eh, kamar gue berantakan" sudah jelas Dian marah, yang ku lakukan? Ya kabur lah, keluar kamar. Toilet adalah teman terbaik ku untuk mengumpat di saat situasi yang seperti ini.

Tapi serius tadi seru banget. Mungkin susah untuk ku mendeskripsikan bagaimana kejadian yang terjadi selama kami mengumpul tadi. Btw ini sudah jam 07.30 malam.

Aku pun sudah dapat izin untuk menginap, keluarga kami saling kenal tak mungkin kan bila saling tidak percaya satu sama lain?.

Jaehyun bilang, ia akan menunggu kami di Korea. Ah! Jadi tidak sabar ke sana. Membayangkan saja sudah membuat ku jadi merasa sangat senang. Bagaimana bila datang?

01. The way I help you ( 내가 당신을 돕는 방식 ) [제제] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang