03. hari baru ?.

4 0 0
                                    

••

••

Kami sudah sampai, benar benar sudah sampai. Sudah mendarat. Kami di intruksikan untuk bergantian keluar nya. Mulai dari yang paling dekat dengan pintu keluar. "Ka, nanti di bandara gua ke toilet dulu ya" ka Sherly menoleh memutar badan menatap Ika dari depan. Iya, Ika duduk di kursi tepat di belakang ka Sherly. "Mau ngapain?"

"Kebelet gua ka" aku yang mendengar pun ikut menoleh. "Ngapa ga dari tadi di pesawat, kan bisa"

"Gue gamau pipis sambil naik wahana anjir, ga nyaman" jara yang mendengar hanya tertawa pelan. Aku tau jara menahan ketawa nya agar tidak membuat yang lain risih. "Yaudah" final ka Sherly. Akhirnya kami turun dari pesawat dan jalan ke bandara. Sesampai nya di bandara. Kami berhenti sebentar. "Dian, ngambil koper dimana?" Itu ka Sherly. Dian menoleh setelah mendengar pertanyaan yang di tuju untuk nya.

"Eum, di sana" aku yang teringat akan hal Ika yang ingin ke toilet pun menoleh, ingin menyampaikan kita bertemu di sana saja, tapi ternyata anak itu sudah melesat entah kemana. Bawaan kita banyak, yang pasti merepotkan.

"Eh sumpah, ini kita di Korea? Gua ga mimpi kan? Gue ga lagi ngehalu kan?" Aku tersenyum, aku juga setuju dengan kalimat Dian, apa aku tidak sedang halu ?

Siang ini, cuaca tidak dingin, aku tidak jadi memakai baju tebal, Karna baru ingat ini awal tahun, hanya memakai sweater biasa. Kami sampai sekitar jam 12 atau setengah satu siang. Berjalan menuju ke tempat pengambilan koper pun adalah tujuan kami sekarang. Aku sebenar nya sudah sangat lelah duduk, dan sangat amat menginginkan istirahat.

"Eh anjir, Ika mana dah? Sampe sekarang belum balik balik?" Tanya ka Sherly saat baru saja sampai. Saat sampai di tempat pengambilan koper, tiba tiba saja ada karyawan dari bandara tersebut menawarkan semacam dorongan? Atau troli gitu? Yang biasa di hotel' untuk membawa koper kami. Ka sherly tentu menerima Karna ya kalian tau seberapa banyak bawaan kami.

"Telfon aja coba Ika nya" balas jara. Padahal smartphone Ika ada di tangan jara, jara ini bego atau memang pelupa? Lupakan, kedua nya beda tipis. "Oke gue telfon bentar" jawab ku. Mencari secarik nama di layar smartphone ku kemudian ku telfon. Sengaja aku tidak nyalakan speaker nya, Karna apa? Karna gua sadar diri ini di negara orang, yang ada yang lain keganggu. Kan ga lucu kalo gue di terbangin balik ke indo. Masa gua ke Korea dua detik doang?

"Eh anjir ko tangan gua yang geter?" Tanya jara. "Si bego hp nya kan Ama elu dodol" jawab ka Sherly. Aku hanya tersenyum menahan tawa ku. Huftt, aku harus sabar sabar menghadapi mereka. Dan dakjjal nya lagi, jara malah mengangkat telfon nya. "Lah ngapain lu angkat Juleha" jawab ku kemudian memutuskan sambungan telfon nya.

Yang lain hanya tertawa. Itu pun masih di tahan tahan. Sedikit info. Di antara kami yang belum mahir berbahasa Korea hanya Ika. Dia hanya mahir berbahasa Inggris. Dan tentu nya bahasa Jakarta. Bedakan bahasa Indonesia dan bahasa Jakarta. Tiap daerah bahasa nya itu berbeda. Bisa di bilang bahasa Jakarta itu sama dengan bahasa Betawi. Atau bahkan bahasa gaul?

Eh ni anak kemana si? Hanya itu yang ada di pikiran ku, aku Kaka nya juga jadi pasti aku akan ikut di marahi bila ia hilang beneran.

RIZKAPOV

Rizka sudah memasuki toilet, bahkan sudah selesai. Dan kini ia sedang berada di depan pintu toilet, memandangi jalan sekitar nya. 'aduh ini kemana ya? Mana hp gua titipin ke jara, terus juga ini tulisan ngapa Hangul semua, nyusahin amat ni bandara' batin Rizka.

Ia kemudian berjalan, entah kemana pun asal bisa jalan. Mengikuti feeling kata nya. Ah! Kebetulan ada orang yang kelihatan nya Masi seumuran, perempuan tentu nya. Rizka menghampiri perempuan itu. "excuse me" ucap Ika. Mungkin sekarang Ika sedang panik.

01. The way I help you ( 내가 당신을 돕는 방식 ) [제제] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang