08. bencana ?.

2 0 0
                                    

••

••

Pagi ini, kami terbangun pagi Sekali. Kami terbangun tepat pukul 6 pagi tadi. Kebiasaan. Dian dan yang lain nya pun sudah selesai berolahraga. Sekarang, waktu sudah menunjukan jam tujuh. Dan yang lain sedang menikmati sarapan nya di meja makan.

Aku, berdiri di dekat tangga, menatap mereka dari atas. Entah candaan apa, aku pun tidak peduli. Tapi tiba tiba mereka membahas masalah jaehyun bertengkar kemarin. "Iya, itu gila dia berantem beneran? Gue ga nyangka anjir" itu Ika, dia yang memulai. Perlukah ku ingatkan lagi bahwa Ika yang terdakjjal di antara kami?

"남자는 항상 그래야하는데 익숙해 져야하는데 인도네시아에서 어땠는지 잊었 어?(Lelaki selalu seperti itu, harusnya kamu sudah terbiasa, kamu lupa di Indonesia bagaimana?)" Timpal dian. Entah lah, aku hanya tetap menikmati mereka dari atas. "나는 ...., 학교를 바꿀 것입니다(Saya..., Akan pindah sekolah)" potong ku, mereka yang sedang makan pun menoleh ke atas. Melihat ku yang tersenyum menatap mereka.

"Kenapa" tanya jara. "Kenapa apa nya?" Balas ku sambil menuruni tangga. Dan menuju meja makan mereka, aku tidak ingin makan, aku hanya akan mengambil gelas dan air di tengah tengah meja.

Hari ini, aku akan tetap sekolah, tapi nanti akan ku urus surat perpindahan sekolah ku. "Kenapa mau pindah?" Aku hanya menarik ujung bibir ku seperti apa yang ku lakukan terhadap choibyul hari itu. "그냥 지루해서?(Mungkin hanya Karna bosan?)"

"Gausah Ngadi ngadi, ngapain coba pindah pindah" ka Sherly menyahut, meletakan gelas. Akhirnya aku berjalan duluan menuju halte bus.

Saat tengah di jalan, ponsel ku berbunyi, tentu ada chat masuk. Tapi siapa?

99< 언비
|그날 밤 말씀하신대로 부산으로 이사가나요?(Apa kau akan pindah ke Busan seperti kata mu malam itu?)
07.18

물론 나중에 다시 생각할 것입니다. 당신 가까이에있을 것입니다.(Tentu aku akan memikirkan ulang nanti, ku pastikan aku akan berada di dekat mu)|
07.18

Mematikan kembali ponsel nya, jeje duduk di halte menunggu bis. Tapi tiba tiba jaehyun datang sambil berlari.  "(Aku denger kamu mau pindah ?)"  Aku menoleh ke arah nya setelah sebelum nya menatap jalanan. "응?(Eung)"

Jaehyun hanya menghela nafas. Lalu duduk di samping ku, aku agak menggeser tubuh ku agar duduk menjauh. "왜 멀리 있었습니까?(Kenapa kamu menjauh?)" Kali ini, detik ini, saat ini aku tidak tersenyum lagi untuk nya. Aku rasa ada sesuatu yang harus ku lakukan. Jaehyun hanya menggeser tubuh nya agar duduk mendekat dengan ku, begitu dengan ku aku pun menjauh. Dan di lakukan hal yang sama oleh jaehyun. Sampai akhirnya sudah berada di titik terpojok. Dia merangkul sipa.

Sipa sudah mencoba melepas rangkulan nya, tapi sangat susah. "가자!(Lepaskan!)" Dia hanya diam menatap ke depan. Kemudian menoleh dan tersenyum menghadap ke arah ku. Menatap ku. "내가 왜 어제 싸웠는지 알아?(Kamu tau kan kenapa kemarin aku bertengkar?)"

jeje menggeleng. Menjadikan gelengan tersebut jawaban. Bahwa ia tidak tau. Memang, setelah masuk ke ruangan guru tidak ada yang bicara, mengapa atau kenapa dia bertengkar. Jaehyun Anggota osis bahkan ketua nya, lalu mengapa harus bertengkar bukan kah dia harus nya menjaga reputasi nya di sekolah?  Jaehyun sempet menghela nafas, lalu tersenyum tipis. "어제 그의 이름은 태왕이었고, 그가 당신의 가방을 열 었는데, 그것은 무작위였습니다. 무례해서 꾸짖 었어, 그냥 먼저 쳤어(Kemarin nama nya taewang, dia buka buka tas kamu, dia acak acak, itu ga sopan, aku tegur dia nya malah mukul aku duluan)"

Sempat merasa bersalah si. Karna aku, jaehyun jadi di pukulin kaya gini. Kemudian aku menatap luka luka di wajah nya, memeriksa nya apakah masih sakit atau tidak karena takut infeksi. 

01. The way I help you ( 내가 당신을 돕는 방식 ) [제제] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang