19. Pemakaman dan Surat Snape

713 150 13
                                    

Sirius dan Regulus berlari melewati lorong setelah mereka berhasil mengalahkan beberapa pelahap maut yang berhasil menerobos dan tidak mengikuti pergi menuju menara astronomi. Mereka memiliki luka yang lumayan pada tangan mereka bahkan wajah mereka.

Wajah Sirius dan Regulus yang sangat pucat berusaha mencari anak dan adiknya. Auror lain yang berjaga telah membawa mayat Dumbledore ke tempat yang lebih layak namun setelahnya [Name] menghilang.

"Kau cari adikmu di kastil bagian barat, aku akan ke arah timur," ucap Sirius yang diikuti anggukan oleh Regulus

Sirius berlari menuju kastil bagian barat dan membuka semua kelas di sana hingga dia melihat [Name] yang berjalan tanpa arah. Dia mendekati gadis itu lalu memeluknya. [Name] terkejut dengan keberadaan ayahnya dan memeluk erat sang ayah.

Tidak ada suara lain selain isakan yang keluar dari mulut [Name]. Sirius mengelus anaknya lembut, dia tidak percaya bahwa [Name] harus kembali melihat kematian di dekatnya.

"Dia melakukannya, aku kira dia tidak akan melakukan perintah Dumbledore tapi dia benar-benar melakukannya," ucap [Name] pelan

Sirius mencium kening anaknya lalu berkata, "tidak apa-apa, mereka sudah mengerti konsekuensi atas apa yang Snape lakukan dan Dumbledore minta."

[Name] mendorong Sirius pelan lalu melihat mata ayahnya, mencari semua kebenaran di matanya.

"Aku tidak mengerti bahkan setelah dia tidak ada... aku masih tidak mengerti banyak maksud dari apa yang dia lakukan," ucap [Name]

"Kau akan mengerti, sebentar lagi," ucap Sirius

[Name] berjalan meninggalkan Sirius, mungkin benar yang dikatakan ayahnya, sebentar lagi gadis itu akan mengetahuinya. [Name] berbalik sesaat lalu melihat ke arah ayahnya.

"Harry membutuhkan kita, sebaiknya cepat," ucap [Name]

Sirius sedikit tersenyum lalu mengikuti [Name] yang berlari menuju luar kastil. Mereka bisa melihat Harry yang terjatuh di bawah sana. Dia masih berusaha mengejar Severus dan yang lainnya.

[Name] berusaha membantu Harry berdiri ketika gadis itu sampai di dekatnya. Harry memeluk erat [Name] ketika mendapati gadis itu berada di sampingnya. Severus sudah berjalan jauh bersama pelahap maut lainya termasuk Draco. [Name] melihat kepergian mereka dan menatap Draco lekat.

[Name] mengubah kembali warna rambutnya dan matanya. Dia membiarkan Harry menangis di pelukannya. Harry menangis kencang dengan segala penyesalan yang ada dalam benak pria itu. Sirius menatap keduanya iba, termasuk anak baptisnya.

"Ayah, periksa Hagrid," ucap [Name] langsung diikuti oleh Sirius

[Name] dapat melihat Sirius dan Hagrid yang sedang memadamkan api yang terjadi akibat ulah pelahap maut yang menyerang rumah Hagrid. Sirius berbicara dengan Hagrid dan semenit kemudian wajah Hagrid berubah. Hagrid telah mengetahuinya, kematian Dumbledore.

[Name] membantu Harry berdiri dan membawanya kedalam kastil. [Name] membantu Harry menembus kerumunan yang melihat ke arah Dumbledore tertidur. [Name] melepaskan Harry, membiarkan pria itu berjalan menghampiri pria tua yang sudah tertidur.

Anak-anak yang lain tidak mengeluarkan suara, mereka terkejut bahkan beberapa guru tidak bisa mengeluarkan sepatah kata dari mulut mereka.

Mata Dumbledore terpejam; kalau bukan karena posisi aneh lengan dan kakinya, dia bisa disangka sedang tidur. Harry menjulurkan tangan, meluruskan kacamata bulan-separo di atas hidung-bengkoknya dan menyapu setetes darah dari mulutnya dengan lengan bajunya sendiri. Kemudian ditatapnya wajah tua yang bijaksana itu dan dia berusaha menyerap kenyataan hebat dan tak bisa dipahami ini bahwa tak akan pernah lagi Dumbledore bicara kepadanya tak akan pernah lagi dia bisa menolong.

The Young Lady Black : Untold [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang