20. Kebangkitan Pangeran Kelapan

685 138 14
                                    

[Name] berjalan menuju ruang tamu, para Orde sudah ada di sana dan beberapa anggota tambahan dari beberapa negara yang memiliki kedekatan dengan Dumbledore, salah satunya Hanafi bersaudara. [Name] duduk di bangku antara Sirius dan Regulus. Mereka akan memulai rapat untuk melakukan pemindahan Harry ke rumah keluarga Weasley.

"Aku senang kalian datang tepat waktu, mungkin akan sedikit berbahaya jika kita benar-benar melakukan pemindahan di waktu yang sama dengan yang telah kita jadwalkan, kita butuh pengecoh," ucap Kingsley menjelaskan tujuannya

"Seperti apa? memasang jebakan yang banyak?" tanya seoarang penyihir

"Tidak mungkin lebih dari itu," ucap Kingsley

"Memang ingin kemana Harry di pindahkan?" tanya Audina

"Kemungkinan kerumah keluarga Weasley," ucap Regulus, "hanya itu tempat yang bisa kita lindungi, daratan yang luas membuat kita mudah memasang pelindung."

"Kami akan mengerahkan beberapa anggota kami untuk membuat perisai di rumah keluarga Weasley," ucap Audina

"Kau tidak bisa seenaknya membuat perisai bodoh yang bahkan tidak dapat melindungi Harry," ucap Moody

"Sorry pak tua tapi kami memiliki banyak penyihir yang bisa menyergap si hijau botak tidak tahu diri itu, hanya karena perjanjian omong kosong keluarga membuat aku tidak bisa mengerahkan semua yang aku punya," ucap Hans

Rapat yang dibuat oleh Orde selalu saja memiliki perdebatan di dalamnya dan keputusan penengah sudah [Name] bentuk tanpa ada pembatahan dari anggota lainnya. Mereka memutuskan untuk memberangkatkan Harry sehari sebelumnya dan benar-benar mengubah tujuan ke rumah keluarga Weasley.

[Name] langsung masuk kedalam kamarnya, duduk di depan cermin rias menatap dirinya. Rambut coklat, mata kelabu dan kulit yang lumayan gelap. [Name] mengambil sebuah gunting, menarik rambutnya hendak memotongnya namun seseorang menahan tangannya.

"Aku akan membantumu membuatnya terlihat rapih," ucap Audina

[Name] memberikan guntingnya kepada Audina, membiarkan gadis itu memotong rambutnya. Sesekali [Name] melihat Audina dari pantulan kaca, pandangan yang Audina buat membuat [Name] kembali merindukan ibunya.

"Kau bisa memotong rambut?" tanya [Name]

Audina mengangguk pelan lalu berkata, "iya, aku belajar dari beberapa pelayan rumah."

Mendengar itu [Name] hanya ber-oh ria. [Name] baru menyadari panjang rambut Audina yang juga berubah sejak sebulan terakhir mereka bertemu yaitu saat pemakaman Dumbledore. Rambut hitam yang tadinya panjang dan sedikit bergelombang sekarang berubah menjadi pendek sepundak.

"Kenapa kau memotong rambutmu?" tanya [Name]

"Aku juga bertanya begitu, kenapa kau mau memotong rambutmu?" tanya Audina

Mereka berdua tertawa lalu Audina menaruh guntingnya ketika merasa cukup dengan potongan yang dia buat.

"Aku hanya, kau tahu kita akan menghadapi sesuatu yang tidak berbahaya namun beresiko jadi aku ingin mempermudah penampilanku," ucap [Name]

"Kau sudah mempelajari banyak, terkadang rambutmu bisa saja menghalangi tindakanmu," ucap Audina memegang raambut [Name]

[Name] menatap Audina dari pantulan kaca lalu berkata, "itu juga yang membuat kau memotong rambutmu? apa kau akan sama-sama meninggalkan tempat ternyamanmu?"

"Iya, aku akan meninggalkan tempat nyaman itu dan bergabung dengan kalian," ucap Audina

[Name] berdiri dan mengajak Audina untuk keluar karena Mrs Weasley sudah menyiapkan makan malam untuk mereka. [Name] turun dan melihat sekitar, tempat itu tidak seperti dua tahun lalu. Tempat yang berbeda tidak seperti saat sang ibu masih hidup bahkan suasana yang tergambarkan sangat berubah.

The Young Lady Black : Untold [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang