Besoknya [Name] berusaha bersikap seperti biasa dan Harry juga tidak menceritakan tentang [Name] yang menangis. Mereka berada di kelas Profesor Sprout, sudah sekitar 30 menit mereka bergelut dengan batang Snargaluff berbonggol. Ernie dan Susan kebetulan mengambil kelas yang sama dengan [Name] dan batang Snargaluff berbonggol adalah proyek mereka tahun ini. Selagi ketiga teman Gryffindor dan kedua teman Hufflepuffnya sibuk dengan kegiatan mereka, [Name] memikirkan apa yang terjadi dengan dirinya, dia yang menangis setelah melihat masa lalu Tom Riddle dan mimpi tentang keluarga Gaunt.
"Kau memiliki beberapa polong dan lebih banyak dari yang aku kira [Name]," ucap Profesor Sprout membuat lamunan gadis itu berhenti
[Name] tidak menyadar sudah mendapatkan 5 biji polong batang Snargaluff berbonggol sedangkan beberapa teannya dengan sangat di sayangkan paling banyak mendapatkan 2 potong.
"Anu aku keasikan, biasalah profesor," ucap [Name] beralasan
"Aku tidak mengerti mengapa kau sering melamun akhir-akhir ini dan bisa kau bantu menyembuhkan Longbottom di sana?" tanya profesor Sprout
"Tentu bisa," ucap [Name] langsung menghampiri Neville
[Name] memberikan sebuah buah seperti anggur yang pasti itu bukanlah anggur karena dengan bau yang menyengat keluar dari buah itu. "Tahan dan jangan berteriak," perintah [Name] kepada Neville. [Name] menempelkannya di bibir Neville dan menekannya agar sari dari buah itu keluar dan mengobati lukanya.
"Aku bingung kenapa kau bisa dengan santai mengambil polong yang ada di dalamnya bahkan tanpa terluka walau tumbuhan itu terus bergerak menyerangmu," ucap Neville menatap [Name]
"Sejujurnya aku juga tidak ingat apa yang tanganku lakukan tadi," ucap [Name] berusaha menjawab pertanyaan itu walau sebenarnya tidak membantu
Sebuah polong melesat mengelilingi rumah kaca akibat pantulan yang ada hingga mengenai kepala [Name]. Ron yang mengetahui itu adalah miliknya langsung bersembunyi di belakang Harry sedangkan Hermione terkejut dan menghampiri [Name].
"Weasley... aku benar-benar akan membunuhmu jika kau tidak melakukannya dengan benar," ucap [Name] menatap Ron galak
Ron bergidik ngeri lalu berbisik pada Harry, "sudah aku bilang, dia lebih seram dari apapun."
selesai kelas [Name] langsung berjalan meninggalkan rumah kaca untuk bertemu dengan Draco, sepupunya meminta gadis itu untuk menemuinya di depan ruang kebutuhan. Sambil mengelus kepalanya yang masih terasa sakit [Name] berjalan mendekati Draco yang sudah berdiri menunggu gadis itu dengan beberapa buku pelajarannya.
"Apa yang ingin kau tunjukan?" tanya [Name]
Draco memperhatikan kepala gadis itu dan merapihkan rambutnya. "Sesuatu dan kenapa dengan kepalamu?" tanya Draco dengan nada yang terdengan dingin
"Bukan apa-apa, hanya terkena pukulan dari polong batang Snargaluff berbonggol," ucap [Name] santai
Draco mengangguk dan menatap tembok kosong di depannya, seketika tembok itu menimbulkan sebuah pintu yang sedikit berbeda dari apa yang anggota DA biasa temui. Temboknya sedikit suram dan terlihat memiliki ukiran yang berbeda. Draco menarik tangan [Name] dan menariknya.
Pintu itu tertutup dengan sendirinya ketika mereka masuk dan ruangan yang berbeda dengan apa yang sering [Name] temui. Banyak barang di sana dan beberapa terlihat tidak terpakai, lebih tepatnya seperti gudang. Draco menarik [Name] hingga mereka berada di depan lemari tua.
"Apa yang ingin kau lakukan dengan lemari ini?" tanya [Name] kepada Draco
"Kau akan membantuku? kau sudah berjanji pada ibu akan membantuku, benarkan?" tanya Draco
KAMU SEDANG MEMBACA
The Young Lady Black : Untold [√]
FanfictionBELUM DI REVISI PENULISANNYA JADI MAAF KALAU ADA TULISAN YANG KURANG ENAK DI BACA. ☆○o。COMPLETE 。o○☆ Setelah kepergian ibunya membuat [Name] merasa depresi, menurutnya dunia hancur seketika dan tidak ada yang bisa membuatnya dapat berdiri tegak sep...