Fred berjalan melewati pohon-pohon tinggi, menggandeng seorang gadis dan pria kecil di kanan dan kirinya. Gadis kecil dengan rambut merah sama sepertinya dan mata berwarna abu-abu. Gadis itu menceritakan banyak hal yang dia lakukan bersama dengan kembarannya lalu memperagakan bagaimana sang nenek memarahinya karena melakukan hal tersebut sedangkan salah satu kakeknya malah mendukungnya, hal itu membuat neneknya semakin marah.
"Aku tidak mengerti kenapa nenek marah, padahal kata kakek itu bagus, katanya aku yang yang terbaik," ucap gadis kecil itu
"Tapi aku juga yang terbaik," ucap kembarannya yang ada di samping Fred
"Kau selalu yang nomer dua Febian, buktinya kau lahir belakangan sebelum aku," ucap gadis kecil itu, "dan namaku saja berawalan huruf A jadi aku yang terbaik nomer satu."
"Nama tidak mempengaruhi, kak Wezen saja lahir duluan sebelum kita tapi namanya dari huruf W," ucap Febian
Fred hanya tertawa mendengar itu, dia tidak menyangka bahwa kepribadiannya akan menurun ke anak kembarnya. Mereka sampai di depan pintu besar dengan tanaman yang merambat. Para pelayan membuka pintu tersebut dengan sihir, perisai yang mengelilinga terbuka sejenak dan menampilkan rumah dengan ornamen cerah, beberapa orang juga sudah datang di sana.
"Fred," ucap seorang wanita membuat Fred mencari arah suara itu, [Name]
"Darling, aku merindukanmu, astaga aku tidak ingin menjemput anak-anak lagi," ucap Fred memeluk [Name]
"Lalu jika bukan kau siapa? monyet?" tanya [Name] kesal, "sekarang bawa Romulus kemari, acara akan segera mulai tapi kalau dia belum di bawa kemari acara tidak akan mulai."
[Name] melihat jam di tangannya lalu kembali menghampiri tamu yang datang. Semenjak menjadi ibu dari keempat anak [Name] mulai mengabaikan Fred membuat dirinya cemburu dengan anak sendiri, tidak baik memang ayah yang satu itu. Seorang anak berumur 8 tahun berjalan keluar menggendong adiknya yang berumur 5 tahun.
"Hai Weasley," ucap Fred kepada kedua anaknya
"Hai paman George," ucap anak yang paling besar
"Wezen, aku ini ayahmu, apakah kau masih tidak bisa membedakannya?" tanya Fred tidak percaya sedangkan sang anak hanya terus berjalan melewatinya
"Hanya bercanda dad," ucap Wezen
Fred tertawa setelah itu lalu dia mengikuti anaknya, dia menghampiri [Name] yang sedang berbicara dengan Audina. Mereka berdua terlalu serius jika berbicara tentang pekerjaan membuat Fred bosan lalu duduk bersama Regulus yang sedang meratapi nasibnya. Regulus menggendong kedua anaknya yang berumur 2 tahun sedangkan beberapa anaknya yang lain berlari dan bercanda dengan tamu yang hadir keacara ulang tahun Romulus.
"Reg, apakah kau tidak berniat berhenti memproduki anak? kau seperti keluarga Weasley," ucap Fred
"Aku berusaha, hanya terkadang lupa, tidak masalah yang penting keluarga Black tidak punah," ucap Regulus
"Freddie," teriak seseorang menghampiri mereka berdua
"Georgie dan hai Fred kecil, aku tidak pernah mengira kau benar-benar memberikan namaku kepada anakmu," ucap Fred
"Iya dan aku juga tidak percaya kau memasukan namaku ke nama tengah anak kembarmu," ucap George, "oh hai Regulus, kau terlihat seperti Sirius jika seperti itu tadi aku kira kau Sirius tapi aku ingat bahwa ini acara anak-anak tanpa kakek dan nenek mereka."
Rumah besar yang sebelumnya menjadi tempat pengungsian para kelahiran muggle sebelum perang, berubah menjadi rumah sebuah keluarga dengan empat anak mereka. [Name] memutuskan untuk tinggal di rumah itu begitu juga setelah menikah, dia mengajak Fred untuk tinggal di House of Cards.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Young Lady Black : Untold [√]
FanfictionBELUM DI REVISI PENULISANNYA JADI MAAF KALAU ADA TULISAN YANG KURANG ENAK DI BACA. ☆○o。COMPLETE 。o○☆ Setelah kepergian ibunya membuat [Name] merasa depresi, menurutnya dunia hancur seketika dan tidak ada yang bisa membuatnya dapat berdiri tegak sep...