18. Kematian

662 153 25
                                    

Besoknya [Name] bertingkah seperti biasa namun yang berbeda adalah dia yang tidak sering bermain dengan teman Gryffindornya. [Name] tidak menjaga jarak dengan Harry hanya saja dia kecewa dengan pikiran konyol Harry yang seenaknya menggunakan mantra yang bahkan tidak dia ketahui kepada seseorang.

[Name] memiliki perselisihan dengan Dumbledore. [Name] yang menginginkan penjelasan lebih tentang Tom Riddle namun pria itu tidak berkata apapun tentang Riddle hanya menceritakan latar belakangnya padahal dia membutuhkan lebih banyak informasi tentang penyihir hitam itu.

Seminggu setelahnya [Name] mendapatkan kabar bahwa Harry dan Ginny sudah jadian, Ginny bercerita bahwa Harry menyukainya dan membuat upaya yang dia buat selama ini tidak sia-sia setidaknya dia tidak bertepuk sebelah tangan dengan Ginny. [Name] mendengar itu juga ikut senang dengan apa yang terjadi, setidaknya untuk sekarang.

Harry juga selalu berbicara tentang pangeran kegelapan, Hermione sudah menjelaskan bahwa pangeran kegelapan itu tidak ada dan ada seoarang wanita bernama Eileen Prince yang sangat [Name] kenal adalah ibu dari pamannya, keluarga Prince terakhir dari Inggris. [Name] berkata kepada Harry untuk melupakan buku itu karena semua yang Harry dapatkan dari buku itu tidak semuanya bermanfaat, dia sedikit menyindir soal Draco.

Harry juga mendapatkan detensi bersama dengan Severus dan berkat [Name] setidaknya detensi yang Harry dapatkan tidak terlalu lama agar pria itu bisa melakukan kelas bersama Dumbledore. Harry adalah salah satu cara [Name] mendapatkan info tentang Tom Riddle.

Malam ini setelah dua minggu lamanya, [Name] memutuskan untuk pergi menuju kantor Dumbledore. Dia merasa malam ini akan terasa aneh jika dia tidak menemui pria tua itu. Pada saat diperjalanan menuju kantor kepala sekolah, [Name] melihat Dumbledore yang bersama dengan Harry berjalan menuju luar kastil.

"Mereka tidak mengajakku? dasar pak tua menyebalkan," ucap [Name] ketika melihat Dumbledore dan Harry yang berapprate

[Name] hendak berjalan berputar untuk kembali ke arah asramanya namun dia menghentikan niatnya ketika melihat wanita berambut hitam berjalan menuju menara astronomi. Wanita berambut hitam yang [Name] pernah lihat di hospital wings. Dia mengikutinya hingga ujung menara namun ketika sudah sampai di atas dia tidak menemukan gadis itu.

"Aku tidak mengerti dengan pikiranku, seperti aku mengalami halusinasi," ucap [Name] duduk bersender dan memejamkan matanya

Draco berjalan menghampiri [Name] dan duduk di sampingnya, membiarkan [Name] tertidur. Dia menyingkirkan rambut coklat itu, membuatnya dapat melihat wajah gadis yang ada di depannya.

"Aku sudah melakukannya, kau bisa melakukannya sekarang," bisik Draco lalu berdiri dan meninggalkan [Name]

Bunyi letupan membuat [Name] terbangun, dia terkejut ketika melihat Harry memapah Dumbledore.

"What are you doing?" tanya [Name]

"Kami habis mencari sesuatu, Horcux," ucap Harry

"Profesor, Anda tak apa-apa?" tanya [Name]

"Biasanya lebih baik," kata Dumbledore lemah, meskipun ujung-ujung mulutnya menyeringai. "Cairan tadi ... bukan minuman kesehatan ..."

Dan betapa ngerinya Harry, Dumbledore merosot ke tanah.

"Sir-tak apa-apa, Sir, Anda akan baik-baik saja, jangan kuatir-"

[Name] memandang ke sekitarnya dengan putus asa, mencari bantuan, namun tak ada orang yang terlihat dan yang bisa dipikirkannya hanyalah, entah bagaimana dia harus membawa Dumbledore secepatnva ke rumah sakit.

"Kita harus membawa Anda ke sekolah, Sir ... Madam Pomfrey ..."

"Tidak," kata Dumbledore. "Profesor Snape ... dialah yang kuperlukan ... tapi kupikir ... aku tidak bisa berjalan jauh sekarang ..."

The Young Lady Black : Untold [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang