Happy and enjoy!
Kehebohan semalam berlanjut hingga pagi ini, mereka kira ucapan Nana semalam hanya bualan atau lelucon semata tapi pagi ini mereka di buat geleng kepala dengan tingkah bungsu satu ini.
"Ma, aku pengen adek" pintanya sembari mengayunkan tangan mama ke kanan ke kiri persis seperti anak kecil minta duit jajan.
Jessica yang sedari tadi sibuk mondar-mandir menyiapkan sarapan hanya bisa menulikan pendengaran nya. Permintaan Nana kali ini mungkin tak bisa ia gubris, bagaimapun sekarang ia tak bisa hamil apalagi mengandung. Karena kejadian waktu itu, rahim nya harus di angkat.
Nana masih mengikuti langkah sang mama, tak henti nya meminta adik.
"Na, duduk deh. Nanti capek, ini masih pagi looh nak" ucapnya setelah meletakkan piring terakhir di atas meja makan.
"Ihh mama, tapi Nana mau adik" jawabnya kesal
"Iya nanti, kakak cari adik buat Nana deh" bukan mamanya yang menjawab, melainkan sang kakak.
Samuel duduk di samping adiknya, setelah menguasak gemas rambut nana yang membuat sang empunya mendengus kesal.
"Kok di cari sih kak? Emang kakak pikir adik seperti apa yang nana cari ishh"
Samuel tertawa sampai-sampai matanya terlihat segaris, "Iya yang penting menggemaskan sama nurut gitu kan?"
Nana mengangguk, mengiyakan tipe adik yang ia mau dan idam-idamkan itu.
"Yaudah nanti kakak cari di petshop, disana banyak kan tuh pasti adik yang kamu mau"
"Ihh kakak, aku mau adik ya bukan anjing"
Samuel terbahak, emang niat sekali membuat kesal adiknya. Sementara Jessica menggelengkan kepalanya, kemudian tersenyum hangat.
"Lohh, ini anak papa pagi-pagi udah cemberut aja"
Melihat atensi sang papa, Nana langsung saja berlari dan mengaitkan lengan nya di lengan sang papa sambil nyengir kuda.
"Pa, bikinin adik buat Nana ya" ucap nya polos
Muka papa udah cengo, kaget gitu. Ini anak bontot minta adik udah kaya minta barang aja, enteng amat ngomong nya. Tapi setelah aksi mari kagetnya selesai, papa ngelus rambut sang anak sambil giring anaknya itu buat duduk.
"Emang nana mau punya adik?" Tanya papa, tangan nya masih terus ngelus rambut tebal terawat si bontot.
Nana mengangguk.
"Kenapa?" Ini si papa pertanyaan nya ambigu banget, sampe Nana heran sendiri. Tapi bukan Nana doang yang heran sih, mama sama Samuel juga heran apa nya yang kenapa yang di maksud papa nya itu.
"Iya yaa gak kenapa kenapa paa, Nana cuma pengen punya adik aja biar rame"
"Kan ada kakak Na" ujar Samuel
"Ishh, mana bisa! Kakak kan sibuk latihan basket, Nana di rumah sendirian gak ada temen" kata nya, bisa di lihat oleh mereka mata cerah si bungsu sudah mulai berkaca-kaca.
Mama yang baru selesai menata makanan pun akhirnya mendekati Nana, mengelus sayang kepala nya kemudian mengecup keningnya.
Jessica paham betul keinginan Nana untuk mempunyai adik, tapi mau bagaimana lagi dirinya sudah tidak bisa mengandung lagi sejak saat itu."Sayang, dengerin mama.. maaf sayang, Nana tau sendiri kan mama gak bisa ngasih Nana adik. Mama udah gak bisa hamil lagi, tapi mama sangat bersyukur dan bahagia sekali, meskipun mama gak bisa hamil lagi tapi mama punya Nana, dan kakak Sam itu udah sangat cukup buat mama dan papa" kata mama sembari tersenyum.
Mata yang tadi nya berkaca-kaca berubah dengan rintik-rintik kecil dengan bibir melengkung nya, "mama maaf"
"Tidak papa sayang, wajar kalau Nana ingin punya adik. Tapi bagaimana kalo adiknya kita ganti dengan anak anjing? Nana mau tidak?"
"Hum! Mau mama"
"Baiklah, sekarang ayok kita makan dulu" ujar papa
.....
Dua hari setelahnya, mama benar-benar membelikan seekor anak anjing untuk Nana.
Anjing berwarna putih jenis pomeranian, yang tergolong anjing aktif dan cerdas yang khusus Samuel pilihkan untuk adik kesayangannya itu.Iya, Samuel yang milih dan mama yang membayar.
"Luna, kamu lapar gak?" Tanya nya
Sedangkan yang ditanya semakin menduselkan kepalanya pada kaki Nana, iya, Luna adalah nama khusus yang diberikan Nana untuk anjing nya. Nana memang sudah mewanti-wanti sang kakak untuk memilihkan anjing berjenis kelamin perempuan karena hanya ingin, tidak ada alasan khusus sih hehe
"Ishh di tanya bukan nya jawab malah dusel-dusel gini" kesalnya,
Rumah hari ini kebetulan sedang sepi-sepi nya, sang papa yang masih sibuk dengan urusan kantornya, mama yang sejam lalu izin ke salon, dan terakhir Samuel seperti biasa latihan basket. Untung sekarang ada Luna, ya lumayan untuk teman mengobrol meski hanya di saut dengan gonggongan kecil.
Guk.. guk.. guk
Prang
Prang
Nah, beneran lumayan kan. Rame nya terasa semenjak ada anjing. Iya rame, vas bunga mahal mama yang ada di meja pecah berserakan ulah si Luna, belum lagi foto di sebelahnya pun ikut terjatuh dan retak dan remuk.
Nana melongo, membayangkan murka nya sang mama karena vas bunga nya pecah. Kemudian ia tersadar dan langsung menggendong anjing kecilnya itu dan memasukkan nya kedalam kandang.
"Luna kamu nakal banget sih, semoga aja kamu gak mama jual lagi"
_tbc
![](https://img.wattpad.com/cover/252773163-288-k484463.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Brother: Gamaliel
Teen Fiction"Mama, adek gak mau ya satu sekolah sama kakak!" -Nafindra rein Gamaliel "Lebay Lo dek, kaya yang bisa jauh aja dari kakak" -Samuel daniend Gamaliel "Yah, telat dek. Mama udah daftarin adek di sekolahan kakak" kata Jesicca "Pfft, mampus" ejek Sam ...