Yang satu diem-diem perhatian, yang satu terang-terangan perhatian, dan yang satu lagi ga paham arti perhatian yang mereka kasih. Kisah cinta segitiga yang rumit dan bakal lebih rumit lagi dari yang dibayangkan.
Main Cast :
#Park Siyeon as Sirly Yeo...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sejak pukul 6.15 pagi, Sirly dan Jafran sudah berada di ruang TU setelah menaruh tas di kelas.
Katanya sih, harus latihan MC dulu bareng Pak Theo selaku MC perwakilan guru. Harusnya ada Chandra juga selaku perwakilan siswa yang bakal ngasih sambutan, tapi sayangnya daritadi Chandra belum ada kabar.
Ga usah ditanya kenapa Sirly tiba-tiba fix jadi MC. Ini semua gara-gara Jafran yang seenak jidatnya nyebut nama Sirly pas Bu Ratna nanya siapa yang bersedia buat jadi MC buat kedatangan Ketua Yayasan!
Iya, kemaren Jafran basa-basi doang nanyain, aslinya dia udah nelpon Bu Ratna kalo dirinya sama Sirly bersedia jadi MC.
Padahal Sirly bilang bersedia aja ngga :(
Fix Sirly bakal kemusuhan sama Jafran!
Btw, Pak Theo itu baru umur 27 tahun. Makanya Sirly sama Jafran nyaman, karena beliau ga kaku dan malah asik gitu.
"Nah udah bagus, tinggal kurangin terbata-batanya doang. Yuk, siap-siap ke auditorium!" Pak Theo pun berdiri.
Sirly dan Jafran pun ikut berdiri sambil memakai almet merah bata kebanggaan OSIS Saduju. Tak lupa juga cuecard mereka bawa.
Pak Theo jalan terlebih dahulu sambil berusaha menghubungi Chandra, sementara Sirly dan Jafran berjalan di belakangnya.
"Gara-gara lo nih! Pokoknya gw sebel banget ya sama lo!" Bisik Sirly dengan kesal.
Sirly yang makin kesal pun memilih untuk berjalan cepat meninggalkan Jafran yang masih sibuk dengan rambutnya.
"Kok gw ditinggal sih?!" Protesnya.
Jafran pun langsung berlari pelan untuk menyamakan langkahnya lagi dengan Sirly.
"Berisik!"
"Oy Sir, denger nih. Lo tuh jangan di belakang layar mulu. Kalo gitu trus, orang ga bakal tau seorang Sirly itu hebat dan multitalenta!" Ucap Jafran.
"Cih, terlalu dilebih-lebihkan." Balas Sirly yang ga percaya akan ucapan Jafran.
"Bener kok. Lo itu hebat. Terlalu disayangkan kalo hanya segelintir orang yang tau itu. Makanya gw mau orang lain tau tentang kehebatan lo hari ini." Ucap Jafran lagi.
Sirly memberhentikan langkahnya di lobby gedung guru, begitu pun dengan Jafran.
"Gw ga perlu orang lain tau tentang kehebatan gw. Lagian, gw juga lebih nyaman kerja di belakang layar." Jawab Sirly.
