21 | Shoot Shoot

69 12 12
                                    

Diriku lupa hari, kirain kemarin teh Rabu 😭

Setelah upacara, seluruh kelas sedang mempersiapkan banyak hal untuk memeriahkan 17an tahun ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah upacara, seluruh kelas sedang mempersiapkan banyak hal untuk memeriahkan 17an tahun ini. Mereka sudah mengganti baju seragam mereka dengan baju berwarna putih.

Biasanya Hasan dkk pada heboh, tapi kali ini beda! Mereka lagi berbisik sambil melihat kearah dua sejoli yang sedang bercanda bersama sambil melukis wajah mereka menggunakan facepaint.

"Kayaknya pdkt tahun ini bakal lancar." Celetuk Sutan.

"Enaknya kita mintain pajak jadian berapa ya?" Tanya Hasan.

"Emang udah jadian?" Bingung Yahya.

"Ya belum sih, tapi ancang-ancang aja soalnya gw jamin 99% mereka jadian!" Kata Hasan.

"Kata gw sih ga bakal sampe jadian, soalnya sama-sama kelas 12." Sahut Rehan.

Hasan menatap Rehan tak terima. "No! No! Feeling gw mengatakan mereka bakal jadian sih tahun ini."

"Taruhan mau?" Tantang Rehan.

"Heh! Enak aja jadiin sahabat sendiri taruhan!" Ucap Hasan dengan galak.

Tapi, tak lama ekspresi nya berubah. "Hehe, Mau taruhan berapa berapa nih?"

Rehan menoyor kepala Hasan. "Tulul!"

Mereka gak tau aja kalo bisikan mereka terdengar oleh seseorang yang sedang panas hatinya.

Siapa? Ya Jafran lah!

Jafran memukul mejanya cukup keras, lalu pergi dari kelas sambil membawa busur dan anak panahnya.

Hal tersebut tentu saja membuat seluruh murid di kelas menatap kepergian Jafran dengan bingung.

Tak terkecuali dua sejoli yang tadi asik bercanda sambil melukis wajah menggunakan facepaint.

"Kenapa tuh orang?" Gumam Sirly.

"Mungkin lagi badmood. Tau sendiri akhir-akhir ini moodnya Jafran buruk banget." Sahut Jevan.

Sirly mengangguk, lalu melanjutkan kegiatan 'mari melukis di wajah Jevan'.

"Oh iya, gw daritadi nanya, tapi belum lo jawab."

"Nanya apa emangnya? Gw lupa."

"Lo lagi musuhan ya sama Jibran? Gara-gara gw nih pasti." Tanya Sirly.

"Gak musuhan, cuma emang lagi butuh ruang sendiri-sendiri aja untuk saling ngerti satu sama lain." Jawab Jevan.

"Jangan sampe kalian menjauh lama lama ya Jev? Ya kalo bisa lo ajak ngobrol lagi si Jibran baik-baik."

Jevan pun mengangguk, lalu mencubit pelan pipi Sirly. "Iyaaa."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Segitiga Rumit • Siyeon&Jeno&Jaemin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang