Kembali ke masa sekarang.
Heeseung memperhatikan wajah damai Jungwon yang terbaring lemas di ranjang rumah sakit dengan infus yang tertancap di tangannya.
Heeseung sebenarnya sangat marah sekarang. Bisa bisa nya para penjahat itu membuat adiknya berada di situasi seperti ini. Dia ingin menghabisi orang-orang yang membuat adiknya seperti ini, namun dia sadar sekarang bukan waktu yang tepat.
Heeseung terus memandangi wajah adiknya. Adik nya belum sadar setelah 4 jam lamanya dia pingsan. Heeseung paham. Itu karena tenaga Jungwon terkuras habis-habisan. Dan Heeseung baru dapat info dari Sunoo, kalau Jungwon belum makan apapun sejak pagi. Pantas saja, pikirnya.
Jungwon itu memang sangat suka memaksakan diri tanpa melihat keadaan nya terlebih dahulu. Dia lebih suka mementingkan kepentingan bersama dari pada kepentingan nya sendiri. Heeseung bangga sekaligus marah pada Jungwon. Jungwon itu terlalu memforsir dirinya sendiri.
"Won... Bangun..."
Lirih Heeseung sambil menggenggam tangan Jungwon.Heeseung sadar betul Jungwon begini, itu karena dia. Dia yang dari awal melibatkan adik-adiknya dalam situasi berbahaya seperti ini. Seharusnya dari awal dia tidak mengikutsertakan adik-adiknya dalam misi ini karena dia sadar adik-adiknya masih terlalu kecil untuk bergabung.
Tapi sebenarnya itu bukan sepenuhnya salah Heeseung. Karena adik-adiknya yang setuju saja dan malah adik-adiknya yang memberi ide ke Heeseung. Adik-adik nya juga meyakinkan dia untuk bisa ikut bergabung meskipun sangat sulit di awal.
Tetap saja Heeseung merasa bersalah. Jika sudah begini tidak bisa lagi mundur ke masa lalu. Waktu itu tidak pernah kembali. Masa lalu ya masa lalu. Masa sekarang ya masa sekarang.
"Won..."
Heeseung terkejut melihat jari-jari Jungwon yang mulai bergerak dan matanya yang perlahan terbuka."Shh... Gue dimana?"
Ucap Jungwon sambil memegangi kepalanya yang terasa pusing."Lo udah sadar? Abang panggilan dokter ya?"
Saat Heeseung mau beranjak dari duduknya, Jungwon menahan tanganya.
Jungwon menggeleng pelan "Ga usah Bang. Gue gapapa. Cuma pingsan doang elah. Santai aja lah."
"Lo pingsan 4 jam loh Jungwonie..."
Ucap Heeseung pelan memberi pengertian.Jungwon lagi-lagi menggelengkan kepalanya "Gausah Bang. Beliin makan aja hehe, gue laper."
Heeseung menghela nafas pelan dan mengambil kresek yang ada di atas nakas samping ranjang Jungwon. Rupanya dia sudah membelikan adiknya makanan.
"Nih udah gue beliin. Makan ya..."
"Et et... Suapin dong~"
Ucap Jungwon lucu memamerkan senyum ber dimple nya.Ah udah lama Heeseung ga ngeliat sisi imut adeknya yang satu ini.
Heeseung terkekeh pelan dan mengusak rambut Jungwon.
"Siap!"
Heeseung mulai menyuapi Jungwon dengan pelan. Pelan dong ntar keselek kalo cepat-cepat.
"Jungwon... Gimana kalo... Kita sudahi semua ini."
Uhuk uhuk
"Minum minum."
Heeseung dengan cepat memberikan Jungwon minuman karena keselek. Baru juga dibilang kan udah keselek aja.
Setelah lega Jungwon menatap Heeseung serius.
"Abang ga berniat membubarkan ESTZen kan??"
Tanyanya dengan sorot mata curiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are ENHYPEN (✓)
FanfictionWe Together!! "One...two..." "CONNECT!! WE ARE ENHYPEN!!"