16. Hey.. wake up

1.4K 97 10
                                    

Dah nunggu lama ya? Biasa lah, otaknya kagak mau jalan mulu jadi bingung mau ngetik naon.

Tapi untung nya lagi jinak ini si otak.

Enjoy it!
______________________________________

Haechan di larikan ke rumah sakit, keadaannya cukup parah apalagi karena benturan yang keras tadi.

Benar, jika hubungan sang ibu kepada sang anak itu kuat bahkan mereka bisa merasakan apa yang dirasakan satu sama lain 'Terkadang'.

Ten telah di tenangi oleh Renjun dan Johnny ikut menenangkan Ten, Hendery? Sedang merapalkan doa agar tidak terjadi apa apa kepada adiknya, Jisung? Dia diam saja padahal dalam hati sedang mengumpat siapa yang melukai kakak nya itu. Mark? Dia sedang duduk sambil melamun, sungguh sekarang pikiran Mark sedang kacau dan berpikir tentang hal yang tidak tidak. Jaemin? Dia jalan mondar mandir di depan pintu ruang operasi Haechan. Ia panik? Jelas, Ia takut? Tentu pasti.

Keadaan memang sunyi sedari tadi, tak ada yang ingin memulai pembicaraan. Sembari menunggu lampu operasi menjadi hijau, Ten sungguh takut apalagi melihat anaknya bersimbah darah tadi. Membuat pikiran nya memikirkan hal yang tidak tidak, ingatlah ia tak ingin kehilangan satu orang anak, ia tak sanggup jika Haechan pergi.

Sungguh ia tak akan sanggup, Haechan adalah anak kesayangan nya termasuk Hendery dan Jisung juga, Ten sangat menyayangi anak anak nya walaupun sifatnya sangat menyebalkan dan meresahkan tapi ia sangat menyayangi anak anak nya, dan ia tak ingin kehilangan anak anaknya.

______________________________________

"Aunty... Uncle.. Sebaiknya kalian pulang saja untuk berganti baju dan membersihkan diri, termasuk kalian Hendery hyung, Jisung.. Kami akan menunggu disini, jika operasi nya sudah selesai kami akan menghubungi kalian..." Ucap Renjun kepada Ten,Johnny, Jisung dan Hendery, ia tak tega melihat keadaan Johnny, Ten, Jisung beserta Hendery.

"Tidak Renjunie.. Aunty ingin disini... Menunggu Haechan"

"Tapi aunt-"

"Ten-ie Renjun benar... Sebaiknya kita pulang sebentar untuk berganti baju dan membersihkan diri... Kita akan kembali secepat mungkin ke sini, percayalah kepada ku.."

Ten menghela nafas berat, ia ingin saja menolak tapi jika Johnny telah berkata ia rasa tak bisa membantah ucapannya. "Hah... Baiklah kalo begitu.. Renjun-ie, Jaemin, Jeno, Mark,Sungchan, Yangyang, Shotaro, Xiaojun, Hyunjin, Felix, Hanjis,Haruto, mingyu dan Chenle. Aunty , uncle, Hendery dan Jisung pulang dulu, jika operasi nya selesai beritahu tante ya.. Permisi" Ten berucap lalu berjalan pergi.

Beberapa dari mereka tersenyum dan mengangguk, kecuali Mark dan Jaemin. Mark hanya diam saja dan hanya mengangguk, Jaemin hanya menoleh dan membungkuk. Entah lah mereka sedikit terkejut atau shock lebih tepatnya.

Hening... Untuk menggambarkan suasana nya sekarang, Renjun yang biasanya cerewet itupun tak berani membuka suara. Ntah dia pun tak tau kenapa.

Sampai sampai lampu operasi menyala menjadi Hijau, di tanyakan bahwa operasi telah selesai tinggal menunggu kabar nya saja dari dokter.

Disaat Renjun ingin menghampiri dokter untuk bertanya tapi Jaemin telah mendahului nya. "Dok bagaimana keadaan Haechan? Dia baik baik saja kan?" Tanya Jaemin, sungguh ia sangat khawatir dan takut (?) ya seperti itulah. Dokter itu Dokter Hwang menghela nafas berat, tersenyum sendu.

"saat ini keadaan nya kritis karena pendarahan yang sangat hebat, bahkan hampir saja kami kehilangan nyawa nya. Tapi keajaiban terjadi, Haechan sangat kuat dia masih bertahan saat nyawa nya seperti diujung tanduk. Dia pemuda yang hebat aku kagum, jja.. Kalian boleh menemui nya, tapi tidak semuanya.. Bergiliran, saya permisi" Ucap Dokter Hwang lalu pergi meninggalkan mereka untuk pergi keruangan nya.

My Last LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang