NINE

132 8 0
                                    

POV Lala

gatau gua bingung kenapa gua bisa kasar sama Abang gua, memory masa lalu gua truss terlintas dipikiran gua pikir nya dalam hati.

Semenjak kejadian kantin yang rame Lala memutuskan untuk pergi dari kejadian tersebut untuk menenangkan diri.

"Kenapa begini?" Ucap nya.

Butiran bening terlintas dipipinya yang mulus, ini lah diri nya lemah dalam keadaan apapun ditambah lagi orang yang ia percaya terus saja menghakimi nya seolah-olah dia berkata tak salah.

Dia dendam?ah tidak dia cuman kecewa kenapa semua nya seperti ini?dia tak mau kejadian masa lalu terulang kembali.

Dia takut sungguh?takut sekali namun dia tak bisa berkata apa-apa yang ia lalukan hanya dia di tempat sunyi seperti sekarang di taman yang tak jarang orang lewati.

"Kenapa nangis?" Ucap seseorang entah datang nya dari mana.

"cantik-cantik ko nangis" ucap nya lagi.

Lala tak menjawab pertanyaan orang tersebut, ia hanya menatap lurus dengan tatapan kosong.

"Jangan nangis, cewe dingin kaya lu ga cocok nangis" ucap seseorang.

"Gue juga manusia" balas Lala dengan nada dingin.

"Lo jelek juga ya kalo lagi nangis" ucap seseorang dengan mendekat kan dirinya terhadap Lala.

"Diem!" Balas Lala dengan sinis.

Sang empu pun hanya terkekeh melihat raut wajah Lala yang sangat menggemaskan menurut nya jika sedang kesal.

"Ada banyak hal yang ga perlu lu pikirin, dunia begitu kejam dan asal Lo tau tuhan gabakal ngasih cobaan yang gabisa hamba nya lalui, tetep senyum gue suka senyuman Lo yg manis" ucap seseorang orang.

"Ini yang orang lain bilang prince es?" Lala pun terkekeh.

"Gue juga manusia" balas nya dengan mengikuti gaya Lala.

"Lo ga cocok begitu Andra!"

Ya apa yang kalian tebak benar dia adalah Andra orang yang cuek terhadap orang lain, namun kenapa bila bersama Lala dia jadi seperti anak TK.

"Enak jadi Lo banyak yg suka ya, banyak yang sayang juga" ucap Lala dengan tatapan lurus ke depan.

"Lo banyak yang sayang cuman Lo nya ga bisa bedain mana yang sayang sama Lo mana yang gasayang sama Lo, contoh nya gua" sambung nya dalam hati.

Lala yang mendengarkan batin Andra pun kaget, pasal nya dia mendengar bahwa Andra menyukai dirinya.

"Gue suka hujan, dia dingin, dia rela berjatuh berkali-kali agar orang lain yang merasa sedih tidak terlihat oleh orang bnyak, namun kadang gue gasuka hujan dia terlalu bodoh untuk jatuh berkali-kali dan pada akhir nya orang lain mengumpat tentang dirinya"

"Hujan itu anugrah" balas nya tegas.

"Hmmm"ucap Lala.

Tanpa mereka sadari dari kejauhan ada yang melihat kearah mereka berdua dengan tangan terkepal dan raut wajah yang sangat tak bisa di dominasi kan, marah dan kecewaa pun menjadi satu.

"Lihat aja apa yang gua bakal lakuin ke Lo" seringai jahat orang tersebut.

TERIMA KASIH YANG UDAH BACA CERITA INI, YA MESKI ALUR NYA GANYAMBUNG AUTHOR BAKALAN REVISI KALO ADA WAKTU SENGGANG🌹🌹

ANANDITA[ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang