TEN

124 8 0
                                    

Menuju arah pulang Lala pun hanya diam dan menatap ke arah jalan dengan tangan yang mengenggam stir dengan erat.

"Gue gatau harus gimana, hari itu datang, kejadian itu, masih gua inget" ucap nya dengan rasa campur aduk.

"AHKKK" teriak nya dan butir air bening pun turun membasahi pipi serta jalanan yang ia lewati.

"Tuhan aku mohon, kuat kan lah pundak ku ini agar bisa menopang cobaan-cobaan yang kau beri" lirih nya.

setelah beberapa jam menuju rumah dia tak memikirkan pakaian yang ia kenakan, lihat lah dirinya baju seperti anak gelandangan yang tersesat di mision mewah.

ia pun membuka pintu mision nya dengan pelan sebab ini sudah menghampiri waktu dini hari sedangkan dirinya belum pulang dari sekolah.

"Darimana kamu?" seseorang datang membawa gelas berisi air dan beberapa orang didekat nya.

"Bukan urusan lo" Jawab nya dengan ketus.

"GUE GATAU APA YANG ADA DIPIKIRAN LO, INGET INI JAM BERAPA, LO KALO NGEJALANG JANGAN KESINI" ucap orang itu dengan teriakan.

"hahaha, ngejalang?what?you crazy?" Lala pun hanya tertawa.

"Jaga ucapan mu La-la" tekan nya.

"what?dad?" tanya nya dengan berdecih. "dia tak tau diri ku, hmm" lanjut nya menuju ketiga orang tersebut.

"Dia kakak mu!" Lala pun hanya memandang datar orang tersebut.

dia lah Sahid anandita pratama yang pertama kali memulai perdebatan ini dengan orang di belakang nya yang tak lain orang tua mereka.

"hei jaga ucapan mu pak tua" Ucap Lala dengan sinis. "humm aku tak tahu harus dimulai darimana" lanjut nya.

"DIA PAPAH LO, JAGA UCAPAN LO SAMA YANG LEBIH TUA!" Lala pun hanya terkekeh.

Lala berpikir orang tua?humm aku tak sebodoh itu.

"lo pikir?lo siapa bentak gue?" Tanya lala dengan aura dingin nya.

"hei gue bisa ngusir kalian dari sini loh" lanjut dengan berjalan mengelilingi keluarga nya.

entah lah Lala seperti ini hanya ingin bermain-main dengan orang yang tak tahu diri.

diri nya akan sedikit menyentil mental mereka bukan?yang berani-berani nya melawan ratu.

huh rasanya ingin sekali membongkar rahasia keluarga ini, tapi rasanya tak tepat aku ingin bermain-main terlebih dahulu pikirnya.

"sudah lah, aku lelah meladeni kalian" Lala pun pergi bergegas menujur kamar nya.

sudah tak terlihat pungung Lala ketiga orang tersebut hanya diam.

"Gimana?apa kita lanjut kan saja permainan ini?" ucap wanita dengan mengerjap-ngejap kan mata nya ke arah awan-awan dinding.

"Kita lihat saja, seperti apa anak bawang tersebut" ucap paruh baya tersebut yang tak lain ada lah tuan Pratama.

"Maksud mu?" tanya sahid dengan kebingungan, pasal nya ia memarahi adik nya karna terlambat pulang dan kini dia berada diantara orang yang sedang membicarai adik nya. Sunggu ia sangat bingung.

di balik dinding pun ada perempuan yang tak lain Lala yang sedang mendengarkan ucapan ketiga orang tersebut.

"sungguh bodoh dirimu" ucap nya dengan senyuman manis nya mungkin mereka melihat nya akan tertegun karna kecantikan yang Lala punya, namun itu adalah senyuman mematikan.

"mari kita mulai, Tuan Pratama gadungan" ucap nya dengan seringai.

Maaf ya baru up, author banyak bngt tugas sekolah huhu;( apalagi sekarang lagi ulangan, jadi maklumin ya readers xixix

ANANDITA[ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang