five

202 28 2
                                    

Pagi yang cerah menyelimuti tubuh seorang gadis cantik bak yunani, hari ini hari dimana semua anak sekolah belibur dikarenakan hari ini hari minggu.

"dek bangun, udah siang ni"teriak sang kaka.

"hmm, iyaiyaa"

"yaudah mandi sanah"

Setelah bangun ia pun pergi menuju kamar mandi dan tak butuh waktu lama kini ia sedang melihat kearah kaca.

"ternyata gua cantik juga ya"tertawa kecil membuat ia sangat pede di depan cermin.

"oiya lupa, kn gua udah ada janji sama Alin" pikir nya lagi.

"Goodpagi semua" ucap nya kepada keluarga nya.

"pagi sayang" jawab mereka.

"kamu mau kemana?"tanya Arga papah nya.

"hm—a—nu aku mau temuin teman"ucap gugup.

"owh ywda sini duduk dulu sarapan"ajak mamam nya.

"owh engga mam aku udah telat"terburu-buru. "aku nanti pulang telat ya, asalamualaikum" lari menuju mobil kesayangan nya.

"wa—" ucap mereka terpotong mendengar suara mobil keluar dari rumah da mereka hanya menggeleng kepala.

"adik kamu ga berubah"ucap papah nya dan diangguki oleh Sahid.

"anak papah tuh"ucap mamah nya. "anak kamu juga kan"jawab papah nya.

Dilain tempat kini Lala menuju mision milik nya dengan kecepatan tinggi membuat para pengemudi bergulat dan menyumpah serapih Lala, namun Lala tak menghiraukan ia akan trus melaju dengan cepat sehingga.

Citttt

"heh lu keluar"ucap laki-laki mengetuk kaca milik Lala.

Dan lala pun hanya memutarkan bola matanya malas.

"Ya ya ya bentar" ia pun turun dan kaget apa yang ia lihat pemuda cowo tampan yang ia kenal selama ini.

"Lo—"ucap mereka spontan hingga terpotong karna di belakang sudah macet sebab mereka berdua.

"udah gue mau pergi ada urusan" sambil mengeluar kan uang ratusan ribu.

"eh gue gabutuh ini, gue cuman butuh lo tanggung jawab" ucap panjang kali lebar dan pertama kali ia ngomong panjang kepada perempuan selian mamah nya.

"gue sibuk besok aja di sekolah!" tegas nya dan memasuki mobil yang kini ia bawa.

"kok dia punya mobil si?bukan nya dia anak kurang mampu?"batin Andra.

"udah ah gausah dipikirin pasti itu punya sahid nanti gua tanya aja langsung" batin nya lagi.

Ya pemuda itu adalah Andra yang datar dan dingin namun kenapa menurut ia sangat bawel pikiran Lala pun buyar dengan tadi ada nya Andra.

Setelah berdebat panjang dengan Andra akhir nya Lala sampai ke mision karan ia sudah berjanji dengan Alin untuk bertemu.

"maaf ya, kakak telat" ucap nya dengan melihat seseorang berdiri di depan gerbang mision. "ayok masuk, ko diem aja si" ajak nya.

"an—u aku gatau ini rumah siapa gede banget kak" ucap Alin, ya dia itu Alin, dia berdiri tepan di gerbang mision.

"ini punya kakak, sayang" ia pub mengajak Alin masuk kedalam mision tersebut.

Disana banyak sekali maid dan bodyguard berjejer rapih menyambut nona muda nya yang telah lama meninggalkan mision.

"wahh, mision nya gede banget kak" takjub Alin.

"kamu mulai besok tinggal disni sama kaka, dan mulai besok kamu boleh sekolah di tempat kakak"ucap nya panjang membuat orang tersebut kaget dan membuat nya tak percaya.

"siapin buat besok ya, kamu pilih aja kamar kamu, kakak tau kamu anak baik kamu bakalan kakak angkat sebagai adik kakak jadi nama kamu Alinnar haulvi william  itu magra yg bakalan kamu pake dan suatu saat kakak bakalan make" ucap nya panjang.

"loh kak, bukan nya kaka anak tuan pratama" ucap Alin.

"suatu saat kamu bakalan tau, yang kakak punya saat itu cuman kamu Alin, dan kakak bakalan ajarin kamu hal yang baru" balas nya.

"oiya kak ko disana banyak banget pistol di kacain si kak" ucap nya sambil menatap meja hias yang sangat cantik.

"kakak seo—

ANANDITA[ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang