"setidak nya jangan mengusik jika
tak ingin di usik apalagi
di bentak"
Lala AnanditaSela-sela sinar mentari yang menyinari wajah perempuan cantik bak yunani dan wajah imut seperti tak ada masalah apapun meski asli nya memiliki sejuta rahasia ia kini sedang tidur di bawah alam sadar nya.
"YUHUI WOII ADEK KU YANG CANTIK!! BANGUN!!" Seorang laki-laki tampan yang tak lain adalah kakak nya.
sedangkan yang dibangukan tak kunjung datang, ia memiliki ide jahil dan tersenyum smirk di celah-celah pikiran nya.
"hayulu gua kerjain"dengan nada pelan. "KEBARAN TOLONG KEBAKARAN SELAMAT KAN DIRI KALIAN" lanjut dengan teriak khas orang panik.
"HUAA, MAMAM, PAPAP BANGUN AYU KITA PERGI ABANG KU YANG GANTENG TOLONG LAH ADE MU INI HAYU CEPET BAWA BARANG-BARANG" ucap Lala dengan bergegas mengambil koper dan baju yang sudah di pegang.
"HAHAHAHAHAHAH NGAKAK BANGET GILA" sedangkan orang yang mengerjai nya kini terpikal-pikal karna melihat reaksi ade nya.
"OWH LO TERNYATA YANG KERJAIN GUE! HAH! GUE PANIK BANGSAT" bentak Lala.
"KOK LU MARAH SIH HAH, SURUH SIAPA BANGUN LO ITU KEBO BANGET NAJIS GUE!" bentak kan Sahid membuat Lala terkejut dan membelakan mata nya pasal nya kakak nya ini tahu bahwa dia tak suka di bentak.
"PERGI DARI SINI" balas Lala dangan nada dingin + datar.
"dek maaf gua kele–"
"pergi! cepet pergi bangsat!" ucapan Sahid pun terpotong dengan suara datar khas seorang wanita cantik yang sedang menatap dengan tatapan kosong.
setelah Lala mengusir kakak nya itu, dia pergi untuk berangkat sekolah.
tak lama kemudian dia keluar dari walk in closet dan berdiri di depan cermin dan mengacak-ngacak muka nya dia sangat benci di bentak dan tak suka ada orang yg memaki-maki nya.
tak lama kemudian dia turun dan melihat kedua orang tua nya dan kaka nya sedang berada di meja makan.
SAHID POV
Maafin gua dek gua lupa kalo lu benci di bentak, kini ia hanya melihat dengan tatapan sendu biasa nya adek nya ini mengucap kan say hay pagi dan kini hanya tatapan datar.
"loh perinces tumben kamu ga berisik?" tanya mamam.
"males" balas nya singkat.
gua yang melihat nya pun hanya sendu dengan tatapan bersalah, jangan kan menyapa gua menatap nya saja udah takut.
"kamu kenapa?kamu ada masalah?" tanya papap.
"gk!" bales nya singkat dan padat.
"lu gaboleh gitu sama papap!" balas gua dengan suara agak di besarin agar dia paham maksud gua.
"BUKAN URUSAN LO!" gua yang kaget dengan ucapan Lala pub berdiri dan
"APA-APAAN LO CUMAN GARA–GARA TA–"
"CUMAN?BASI BANGSAT" ucapan gua pun terpotong dan gua kaget baru pertama kali Lala nunjuk gua.
"Lala pamit mam pap" ucap nya lagi.
"Kamu kenapa si boi, sampai adek kamu seperti itu?" tanya papap dengan mengelus dada gua.
"gpp pap, nanti aku tanya dia di sekolah, yaudah aku berangkat dulu ya, mam pap" gua pun berpamitan dan melangkah pergi menuju bagasi.
SAHID POV END
Sedangkan di lain tempat kini ada mobil melaju kencang membuat pengendara lain meyumpah serapah pemilik mobil yang tak lain adalah Lala.
"BERENGSEK!" umpat nya dalam mobil.
"AHKK GUE BENCI LO SAHID PRATAMA BANGSAT!" Teriak nya lagi dan lagi ia sangat kacau sekarang mata sembab baju acak-acakan seperti orang kesurupan.
setelah beberapa menit akhir nya dia pun sampai di parkiran khusu petinggi.
dia pun pergi menuju gerbang sekolah dan menjadi pusat peratihan seluruh siswa sekolah bagaimana tidak baju yang di keluarin dan kancing atas dibuka rambut di gerai membuat yang melihat nya pun tercenganga pasal nya Lala anak yang baik dan tau aturan kini ia keliahatan bad girl.
SEGINI DULU YA TEMAN-TEMAN
AKU LAGI SIBUK JADI JARANG UP
MAKASIHH:))

KAMU SEDANG MEMBACA
ANANDITA[ON GOING]
Storie d'amorehidupnya terasa singkat, amarah, emosi yang menjadi satu. Apakah ini pertanda kamu akan kehilangan banyak hal?tidak ada harapan di hidup mu Dita, kamu sudah terlalu jauh melangkah. Keluarga mu sungguh membuat mu kecewa saat ini, sungguh aku tidak bu...