PK : Padma

5 1 0
                                    

atau bisa disebut sebagai puisi tuang 4444 digagas oleh Imron Tohari. Puisi ini harus indah dan mampu membawa amanat yang dalam. Juga harus memenuhi unsur sajak (baik secara estetika bahasa ataupun makna).

Pola puisi ini, yaitu
- 4 huruf/kata
- 4 kata/larik
- 4 larik/bait
- 4 bait dalam kesatuan utuh tubuh karya

Tidaklah mengapa >4 huruf dalam sebuah kata bila itu dikarenakan adanya huruf tadi sebagai adverbia (kata keterangan), preposisi (kata depan), atau sebagai afiks (kata imbuhan), asalkan tetap kata dasarnya 4 huruf.

Kata lain yang bisa ditolerir, yaitu bila kata tersebut menunjukkan atau merupakan nama penunjuk tempat/waktu, nama orang/hewan/tanaman/benda mati, atau yang setara yang dimaksud karena tidak bisa digantikan dengan kata lainnya, sebab sifatnya yang sangat khusus. Begitu juga dengan kata negara, masjid, gereja, pura, vihara, rumah, istana, dst sebagai kata ganti atau kata tunjuk tempat yang menunjukkan sesuatu yang sangat spesifik.

Perlakuan khusus juga berlaku bila dalam satu kesatuan susunan kata/kalimat pada baris secara gaya bahasa metaforis menyiratkan waktu.

Tidaklah mengapa >1 kata dalam suatu baris jika kata yang dimaksud adalah adverbia (kata keterangan), kata depan, kata sambung, atau kata penghubung (atau kata yang mempunyai muatan preposisi atau konjungsi).

Rima akhir disarankan abba atau baab.

Sakit Hati
Karya Poetree Malu

Tahu hati daku lara?
Lara gara gara kamu
Kamu tega sama daku
Kamu hina diri daku

Tahu hati daku lara?
Lara dari Rabu lalu
Kamu beri luka hati,
Hati daku yang suci

Kini kamu baru tahu,
Lusa dulu daku lara
Kamu beri luka hati
Kamu tega sama aku

Kini kamu baru tahu,
Hati daku yang suci,
Lara gara gara kamu
Daku ogah beri maaf

Boyolali, 6 Mei 2021

|Hayo, pesannya apa, hayo?|

Baris dalam BaitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang