Puisi Misteri/Teka-Teki

19 2 4
                                    


#1
Misteri Pantun Teka-Teki

Dua baris pertama isi
Baris selanjutnya sampiran, dua baris jua
Per baris 8—12 suku kata
Sajak akhir bersusun a-b-a-b
Baris terakhir berupa tanya
Itulah pantun teka-teki

Pantun termasuk puisi lama
Sebuah ciri khas pantun teka-teki
Baris terakhir selalu kalimat tanya
Kini, aku bertanya-tanya, buat apa tanya tanpa jawaban? Di mana kunci jawabannya?

Pantun teka-teki memang misteri
Pembaca atau pendengar serasa diputar otak
Tanpa kunci jawaban, siapa yang tahu salah-benarnya?
Apa perlu pembaca-pendengar bertanya ke ahlinya?
Atau mungkin jawaban yang benar adalah jawaban yang diyakini?

Puisi lama yang membingungkan
Andai aku bisa ke masa lalu
Untuk bertemu pencetus
Sayang, itu mustahil
Eh, apa mungkin pantunis dahulu membuat pantun teka-teki dengan pertanyaan yang mudah?

Boyolali, 08 Februari 2021


#2
Apa yang Ada di Bumi Apa Juga Ada di Surga?


Di bumi ada matahari
Apa di surga juga ada benda langit itu?
Di bumi ada bulan-bintang
Apa di surga juga ada dua benda malam itu?

Bahasa di bumi beraneka ragam
Apa di surga juga begitu?
Pakaian di bumi bermodel-model
Apa di surga juga seperti itu?

Apa ada siang dan malam di surga?
Apa ada rumah di surga?
Apa ada buku di surga?
Apa ada HP di surga?

Ah, banyak sekali yang ingin kutahu tentang surga
Aku di bumi berharap banyak di surga
Aku juga ingin bisa magic di surga
Semoga di surga, aku bisa menulis, tentu ada pembacanya

Boyolali, 26 November 2021


#3
Apa Malaikat Jibril Sudah Pensiun?

Kita tahu malaikat Jibril bertugas menyampaikan wahyu
Kulihat di KBBI, malaikat Jibril tidak punya tugas lain selain itu
Setelah nabi terakhir, apa malaikat Jibril sudah pensiun?
Apa dia pengangguran sekarang?

Ah, sedang apa kau sekarang, Malaikat Jibril?
Apa kau tengah menonton kita dan para penghuni bumi lain?
Atau ... dia di surga bersama orang-orang surga?
Aku jadi terbayang dia lagi duduk mengobrol dengan Rasululullah sambil minum kopi

Boyolali, 26 November 2021


#4
Semburat Merah

Bada magrib, netraku menangkap semburat merah
Di langit mendung, di rintik hujan.
Entah kenapa ... aku merasa baru melihatnya
Apa mungkin ada yang menghapus ingatanku?

Takjub
Tapi apa yang ingin Tuhan tunjuk?
Oh, apa mungkin tentang ciptaan-Nya?
Dia ingin menunjukkan betapa mungkinnya di alam semesta ini

Bahagia
Melihat fenomena seperti itu, aku bahagia
Indah bak melihat pelangi
Meski tak dapat kukenang lewat foto

Jateng, 9 Desember 2021

Baris dalam BaitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang