Puisi SOL

5 2 1
                                    


Cahaya yang Menyilaukan Saat Membuka Mata

Cringgg ....
Dengan mata tertutup, aku tahu lampu kembali menyala.
Dengan badan berbaring, kucoba membuka mata.
Ahhh ....
Desahku kesilauan.
Mata terasa perih, sangat perih.
Tidak biasanya seperti ini.
Entah kenapa kali ini beda.

Kucoba sekali lagi melihat langit-langit kamar.
Masih, masih sangat silau.
Bila kuulang, hasilnya pasti akan sama.
Maka kucoba menutup mata dengan tangan.
Dengan menghela napas, aku bersiap-siap.
Perlahan-lahan kuintip langit-langit kamar.
Meski rasa perihnya masih sama, aku tetap memaksakan diri.
Aku yakin aku bisa, pasti bisa.

Usaha tidak mengkhianati hasil, itu benar.
Kini aku bisa melihat dunia di luar kelopak mataku.
Aku senang, aku bersyukur, sangat bersyukur.

Pelajaran apa yang Tuhan kasih padaku?
Aku juga kurang tahu, hanya bisa menduga, bolehkah?
Semoga Tuhan mengampuniku jika ini tidak boleh oleh-Nya.

Syukuri, syukuri apa yang kau punya.
Bisa jadi apa yang kau punya hari ini ...
Kau (merasa) kehilangan di kemudian hari.
Ahhh ...
Aku jadi teringat sebuah film, yang mengatakan hal yang sama.
I Can Your Voice,¹ kira-kira begitulah judulnya.

Boyolali, 26 November 2021

Note:
¹ Dimiringkan bukan karena bahasa asing, melainkan karena judul film.

Bangun Tidur

Membuka mata, kulihat jam
Ternyata baru jam setengah tiga
Kuingat-ingat apa aku sudah salat Zuhur, terakhir melek, ngapain?

Sepertinya aku belum menunaikan salat wajib tersebut
Maka kulangkahkan kaki ke kamar mandi, seraya mengingat-ingat apa saja yang kulakukan sebelum tidur

Oh iya, aku memejamkan mata ketika TV tengah beriklan
Ditemani lagu yang mengalun merdu dari HP-ku, yang tergeletak manis di samping kepalaku

Boyolali, 15 Desember 2021

Kucing Ketika Diberi Makan

Ia dan temannya berlarian ketika dipanggil
Lama-kelamaan mereka jadi hafal—berlarian ketika manusia beranjak ke tempat mereka biasa makan
Mereka mengeong-ngeong, tanda sudah taksabar

Ia dan temannya berebutan ketika dilemparkan makanan
Setelah dapat, ia tak mau membaginya, sekalipun dengan teman dekatnya
Kegarangan dan keganasannya adalah senjata ampuhnya
Apa yang didapatnya seolah hanya miliknya, takboleh ada yang meminta meski hanya secuil

Boyolali, 16 Juni 2022

Kucing ke Meja Makan

Bau sedap membuatnya lapar
Rasa lapar membuatnya berani naik meja
Mengendus-endus, mencari sumber bau

Plak!
Pantatnya dipukul
Sakit, ia melompat turun
Agar lebih kapok, manusia menyabetnya dengan sapu

Suatu ketika, kucing itu mengulangi tingkahnya
Seakan lupa dengan pukulan yang diterimanya kemarin
Atau mungkin rasa sakitnya tidak seberapa

Duh, bandel, keras kepala, nakal
Saat ketahuan, tidak segera turun
Saat akan dihajar, baru merasa takut
Aku sampai geleng-geleng

Aku perlu cara lain, agar ia kapok
Apa, ya?
Apa kau tahu? Atau punya saran?

Boyolali, 15 Juni 2022

Dua Anak Kecil di Kolam Ikan

Dua anak kecil ...
Berlarian keluar rumah
Menghampiri kolam ikan

Duduk berjongkok kakak beradik itu
Tangan mereka masuk ke kolam ikan
Diobok-obok sudah kolam itu

Seorang ibu memergoki anak-anak itu
Wajahnya pucat kemudian berjalan terburu-buru ke kolam ikan
Kedua anaknya pun dimarahinya habis-habisan karena sudah mengganggu ikan-ikan

Di dalam rumah, seorang pria paruh baya mendengar suara keras seorang perempuan
Dia berlari ke sumber suara
Tangannya pun menarik sang istri lalu menasihatinya untuk memperlakukan anak mereka dengan cara baik

Kedua orang tua itu pun menghampiri anak-anak mereka
Sang ibu meminta maaf dan menasihati mereka dengan lembut
Akhirnya, kedua anaknya mengerti dan suaminya senang

Boyolali, 2 Juli 2022

Lilin

Aku taktahu ia terbuat dari apa
Aku taktahu mengapa ia bisa memunculkan api
Aku taktahu mengapa ia meleleh
Aku taktahu mengapa lelehannya tinggal sedikit, tidak seperti es

Yang kutahu, ia bisa menjadi penerang
Yang kutahu, di tengah-tengahnya ada benda seperti tali
Yang kutahu, lama-lama ia tidak menyala jika tetap dibiarkan berkobar
Yang kutahu, ia tidak bisa dimakan

Boyolali, 6 Juli 2022

Baris dalam BaitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang