Part Empat 👣

75 13 1
                                    

Malamimnidaa

Warning !
Hanya manusia yang bisa menekan tombol vote dan komen!!

Let's Get Readhaseyo👣

╚»★«╝ Bangunan Tua ╚»★«╝

Rey PoV

"Halo guys, kembali lagi sama gue, Rey. Gue memulai rey-cam karena udah cape dengerin basa-basi mereka. Belum lagi sama Jimin dan Bang Raka, gue heran dah, kok bisa dua manusia itu masuk kedalam klub ini padahal aslinya mereka penakut banget," ucap gue sambil menggelengkan kepala, "jadi gue ngambil kamera nya bang Bima dan memulai reycam. So, wellcome to reycam, guys!!"

Gue mulai berjalan menyusuri ruangan yang terbilang cukup luas sih ini. Oh iya, sekarang gue lagi berada di ruang bawah tanah. Siapa sangka kalau bangunan tua ini punya ruang bawah tanah yang tersembunyi? Woah, gue semakin tertantang untuk terus menyusuri bangunan ini.

"Ruang apa itu?" mata gue gak sengaja menangkap sebuah ruangan dengan pintu yang tertutup, ruang itu terletak di paling ujung ruang bawah tanah ini.

"Kayaknya gue harus ke sana deh, temenin gue terus ya. Let's go!!"

Gue berjalan dengan hati-hati menuju ruangan itu, gatau kenapa semakin gue masuk kedalam ruang bawah tanah ini suasana nya kayak semakin mencekam gitu. Tapi, bukan Rey nama gue kalo gini aja gue gak berani. Gue udah terlanjur penasaran dengan ruangan itu, so no one can stop me.

Syukur sekarang ruangan itu berada tepat di depan gue. Udah lah, gausah lama mending kita langsung masuk aja.

*Ceklek..

"What the fuck is that?"  anjir! Mata gue bener-bener hampir loncat keluar karena melihat isi dari ruangan ini. Mayat-mayat yang tergantung bebas dan potongan-potongan tubuh yang berserakan dilantai menjadi hal pertama yang gue lihat didalam ruangan ini.

Shit! Gue gak bisa gak ngerasa mual disini, bau anyir nya bener-bener nusuk hidung.

"Apa ini alasan dibalik hilangnya setiap orang yang masuk kedalam bangunan tua ini? Mereka dibunuh dan di gantung disini, gue harus ngasih tau anak-anak lain terus melaporkan nya ke polisi."

Gue berbalik dan keluar dari ruangan terkutuk ini. Tapi, saat gue pengin keluar dari ruang bawah tanah ini, gue ngeliat kayak ada seseorang yang sedang berdiri tepat di depan pintu.

"Siapa disana?" gue bertanya karena tidak dapat melihat wajahnya, keadaan ruang bawah tanah ini sangat gelap dan cahaya dari senter yang gue bawa juga gak memadai.

"Oii, siapa lu? Ngapain lu disini," tanya gue lagi tapi orang itu hanya diam. "Apa itu kalian? Jimin? Bang Bima? Bang Iqbal? Bang Alex? Jeka? Bang Raka?"

Ck, dia bisu, tuli atau gimana sih? Gak satupun dari pertanyaan gue yang dijawab. Minta di pukul kayaknya.

"Akhirnya lo tau juga tempat persembunyian gue, Rey."

Oh, akhirnya dia berbicara juga.

Tapi wait, dia tau nama gue? Dan suaranya...

Orang itu maju dan menunjukkan wajahnya.

Oh astaga!!

"Lo..!!"

╚»★«╝ Bangunan Tua ╚»★«╝

Author PoV

"Lo??!!"

"Ya, ini gue, Rey."

"Ngapain lo disini, Bang?"

"Lo ga denger perkataan gue tadi?"

"Apa? Tempat persembunyian lo?" ucap Rey lalu tertawa, "mana mungkin orang datar dan penakut kayak lo punya tempat persembunyian kayak gini. Cuci muka deh lo sana, Bang" Rey mengusap sudut matanya yang berair karena terlalu banyak tertawa.

"Lo tau apa, Bang? Di dalam ruangan itu banyak banget potongan mayat-mayat yang berserakan, serem gue liat nya" Rey bergidik ngeri setelah membayangkan apa saja yang telah terjadi pada mayat-mayat itu.

"Jadi..." pria itu berjalan mendekati Rey, "lo ga percaya sama gue? Okey, bakalan gue buktiin."

Rey menaikkan salah satu alisnya, ia memandang remeh pria yang ada dihadapannya saat ini.

Pria itu mendekat kan bibirnya pada telinga Rey lalu berkata, "lo gak percaya sama gue, kan? Oke, selanjutnya mayat lo yang bakal gue gantung disana."

Bersambung...

"Jangan percaya pada siapapun itu, karena kita tidak tau topeng apa yang sedang ia gunakan!"
- Lily

Up : 6 Mei 2021

Bangunan Tua (END) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang