Part Sebelas 👣

41 7 0
                                    

╚»★«╝ Bangunan Tua ╚»★«╝

"Bang, gue beneran bakal mati kali ini! Dia berada tepat di hadapan gue sekarang!" ucap Raka dengan suara yang bergetar.

"Apa?"

"Tolongin gue!!!"

Iqbal langsung memutar otak nya dan mencari cara, "lo sembunyi sekarang, gue sama Bima otw kesana!"

Raka tak menjawab, ia langsung mencari tempat persembunyian lainnya. Sedangkan Iqbal dan Bima bersiap-siap untuk menyusul Raka.

"Gue ikut!" ucap Rey.

"Gue juga ikut," sahut Jeka.

Iqbal dengan cepat menggelengkan kepalanya, "kalian stay disini sampai polisi datang!"

"Tapi--"

Belum selesai Rey berbicara,Iqbal langsung menyela nya, "kalian harus tetap disini! Ingat, tujuan kita adalah nyelamatin Raka, bukan malah menambah korban! Kalo gue sama Bima butuh bantuan, baru kalian gerak, oke?"

"Iqbal ada bener nya, kalo kita rame-rame masuk kedalam, siapa yang akan menolong jika kita butuh bantuan," ucap Alex.

"Kita pergi sekarang," ucap Iqbal, namun belum sempat ia keluar dari mobil, Rey langsung menahannya. Rey mengeluarkan sebuah pisau dari dalam tasnya lalu memberikan nya kepada Iqbal, "untuk jaga-jaga jika terjadi sesuatu didalam."

Iqbal tersenyum tipis lalu mengangguk, "thanks."

Iqbal dan Bima langsung keluar dari mobil dan kembali masuk kedalam bangunan itu. Sedangkan yang lain berusaha untuk mencari tahu kondisi Raka.

Rey terus-menerus memanggil nama Raka melalui earphone nya namun sama sekali tidak ada jawaban dari pria itu. Setelah nya Rey berinisiatif untuk menelfon Raka, namun Jimin langsung mencegahnya, "lo bodoh atau gimana, lo tau kan kalau hp nya Raka ga pernah silent mode. Kalau seandainya saat ini Raka sedang bersembunyi dan lo malah menelfon nya, bisa-bisa dia ketahuan!"

Rey membenarkan perkataan Jimin lalu mengurungkan niatnya untuk menelfon Raka.

Sedangkan Alex hanya bisa berharap agar Raka, Bima dan Iqbal bisa keluar dengan selamat.

╚»★«╝ Bangunan Tua ╚»★«╝

Disisi lain Iqbal dan Bima memasuki bangunan itu secara diam-diam tanpa mengeluarkan suara sedikitpun. Bima juga berusaha sebisa mungkin untuk tidak menyenggol benda apapun yang berada disekitarnya.

Iqbal menekan tombol di earphone nya, "lo denger gue kan, Rey?"

"Iya bang," jawab Rey.

"Lo tau dimana posisi Raka terakhir kali?"

Rey tampak berpikir sejenak lalu menjawab, "tadi lokasinya ada diruang tengah, bang."

"Oke, thanks."

Iqbal dan Bima langsung menuju ruang tengah sambil sesekali memanggil nama Raka.

"To---longin...gue.." tiba-tiba suara Raka terdengar dari earphone Iqbal, Bima dan Rey.

"Raka? Lo baik-baik aja, kan? Lo dimana sekarang?" tanya Bima.

"To---long..." ucap Raka dengan suara seakan tengah menahan rasa sakit.

"Lo dimana, bang?" ucap Rey.

"Ruang...tum--bal AKHH!!!"

Iqbal dan Bima tersentak kaget mendengar teriakan Raka. Sedangkan Rey sudah sangat panik di dalam mobil.

"Ruang tumbal! Dia disana!" ucap Bima.

Bangunan Tua (END) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang