Part Lima 👣

52 12 1
                                    

Perhatian!!

.

Terimakasih atas perhatiannya!

Jangan lupa vote komen pokoknya!!

╚»★«╝ Bangunan Tua ╚»★«╝


*JeLex part

Alex dan Jeka masih terus mencari keberadaan Rey, mereka tidak tau kalau Reynsedang berada di ruang bawah tanah bersama seseorang yang mungkin juga mereka kenal (?).

"Istirahat dulu Bang, capek gue," ucap Jeka lalu duduk di kursi yang entah milik siapa," kita mau nyari Bang Rey kemana lagi, sih? Ini kita muterin lantai atas udah kayak orang muterin Ka'bah, tapi Bang Rey gak keliatan juga!"ucap Jeka lagi.

"Yaudah deh, Jek, kita nyusulin Bima aja di bawah," jawab Alex.

"Oke, gue juga setuju," Jeka dan Alex kemudian turun dari lantai atas dan mencari Bima, Iqbal, dan Jimin, "Bang Jim!!" panggil Jeka saat melihat Jimin yang sedang melihat-lihat kamera nya.

Jimin mendongakkan kepala nya, "loh, kalian disini?"

"Bima sama Iqbal mana?" tanya Alex.

"Bang, sini cepet!" teriak Jimin, tak lama Bima pun datang, "ada apa Jim? Loh, kalian disini?"

Alex mengangguk, "dimana Iqbal?"

"Lagi nyari toilet," jawab Bima.

"Rey belum ketemu?" tanya Jimin.

"Kami kira Rey udah bareng kalian, soalnya dilantai atas kosong," jawab Alex.

"Kalian juga belum ketemu sama bang Raka?" tanya Jeka.

"Ya gitu Jek, lantai bawah juga kosong," jawab Bima.

"Terus kita harus cari mereka kemana lagi?" Tanya Jimin.

"Gue si gak terlalu khawatir dengan Rey, gimanapun dia itu lebih berani daripada Raka."

"Lo bener, Bang, gak kebayang gimana takut nya Bang Raka sekarang," sahut Jeka.

"Kita bakal lanjut nyari mereka,tapi tunggu Iqbal kelar dari toilet," ucal Bima.

"AAA... Tolong!! Tolong!!" Samar samar terdengar suara seperti orang yang meminta tolong.

"Kalian dengar,gak?" Tanya Alex. Jimin, Bima, dan Jeka mengangguk serentak.

"Tolong aku!!" Suara itu kembali terdengar dan kali ini sedikit lebih jelas.

"Kayak suaranya Rey," ucap Jimin.

"Jimin bener, gue juga merasa itu kayak suaranya Rey," jawab Alex.

"Tapi darimana asalnya?" tanya Jeka. Bima, Jeka, Alex, dan Jimin melihat kesana kemari mencari asal suara tersebut.

"Hiks...hiks...hiks..." selang beberapa menit, merek kembali mendengar suara seseorang. Kali ini suara yang berbeda, seperti orang yang sedang menangis.

"Kalian dengar? Gue rasa suaranya berasal dari ruangan itu," Bima menunjuk kearah sebuah ruangan yang sangat gelap.

"Tunggu, kita belum ke situ, kan?"Ujar Jimin.

Bima mengangguk, "bener, Iqbal selalu ngelarang setiap kita mau kesana," jawab Bima.

"Iqbal melarang? kenapa?" tanya Alex.

"Entah, gue juga gak tau."

"Kayak nya kita harus masuk kesana, deh. Gue rasa ada sesuatu di dalam sana," ujar Jeka.

"Oke, kalian masih record, kan?" Tanya Bima.

Jimin mengangguk, "kamera gue masih nyala, Bang."

"Gue juga," balas Jeka.

Bima menghadap kearah kamera yang di pegang Jimin dan Jeka, "oke guys, kita minta maaf karena mungkin kita akan jarang berkomunikasi dengan kalian karena kami sedang fokus mencari keberadaan Rey dan juga Raka. Dan mungkin setelah mereka ditemukan kami akan menghentikan penulusuran kali ini, mengingat sekarang sudah jam 3 pagi dan sebentar lagi langit akan terang. Tapi tenang saja, kalian masih dapat mengikuti penulusuran kami dalam mencari Raka dan Rey karena Jimin dan Jeka masih melanjutkan rekaman nya!"

"So,We Go...."

"Let's Start!!!"

Bima, Alex, Jimin, dan Jeka melangkah perlahan kearah ruangan yang ditunjuk oleh Bima tadi. Dengan hanya berbekal 2 senter yaitu milik Bima dan Alex sudah cukup menerangi perjalanan mereka.

"Hati-hati, Bang!" ucap Jeka. Bima mengangguk, tangan nya perlahan memutar knop pintu.

"Hiks...hiks... hiks...tolong aku...," suara tangisan itu kembali terdengar.

"Kayaknya suara itu dari bawah meja," bisik Alex.

"Gue rasa juga gitu, kalian bertiga tunggu disini," ucap Bima lalu berjalan mendekati sebuah meja yang cukup besar yang berada di ujung ruangan. Setelah sampai di depan meja itu, Bima melirik sekilas kearah Alex, Jimin, dan Jeka. Setelah itu Bima menundukkan kepala nya.

la berniat mengintip sekilas ke bawah meja namun saat melihat siapa yang berada di bawah meja, matanya langsung membulat kaget. Ia pun langsung buru-buru masuk ke kolong meja tersebut.

"Raka, lo baik-baik aja?"

Bersambung...

"Pastikan kalian memeriksa kolong ranjang sebelum tidur, karena siapa tau ada seseorang yang bersembunyi dibawah nya."

Up : 22 April 2022

Bangunan Tua (END) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang