Epilog

47 9 0
                                    

╚»★«╝ Bangunan Tua ╚»★«╝

"Bim!! Woii, Bima, bangunn anjir!!"

"Eunghh! Apasih, bang?"

"Kok lo malah tidur sih anjir? Kita udah mau pergi ini!"

"Hah? Pergi?"

"Buru bangun, cuci muka sono! Bisa-bisa nya tidur padahal bentar lagi acaranya dimulai."

"Acara? W-waitt, acara apa sih? Kita mau kemana?"

"Dih, kok malah jadi goblok gini nih anak? We Go diundang ke salah satu stasiun tv, lo amnesia atau begimane?"

"Trus Raka gimana?"

"Noh, udah siap anak nye daritadi. Udah sono lu siap-siap!"

Bima bangkit dari sofa tanpa mengerti apa yang tengah terjadi padanya. Alex tiba-tiba membagunkan nya dan menyuruhnya untuk bersiap-siap menghadiri acara televisi? 

Acara apa maksudnya?

Bukan kah terakhir kali yang ia ingat, ia dan anak-anak lain tengah bersedih di pemakaman Raka?

Bima menggelengkan kepalanya, mencoba untuk menyadarkan diri. Ia berjalan menuju toilet namun langkah nya terhenti karena menabrak bahu seseorang. Bima mengadahkan kepalanya, dan seketika mata nya membulat sempurna saat melihat seseorang.

"AAAAAAAA!" Teriak Bima, ia seketika menutup kedua matanya saat melihat Raka yang tengah berdiri menghadapnya sembari berkacak pinggang.

"Woiii, lo kenapa teriak-teriak anjir, kayak habis ngeliat setan aja," tanya sosok Raka.

Bima perlahan membuka kembali kedua matanya, dan sama seperti respon pertama, kali ini Bima juga kembali berteriak dengan keras, "WAAAAA!!"

Teriakan Bima tentunya membuat semua orang menghampirinya,  "ada apa ini teriak-teriak? Kita bisa diusir tetangga nanti," ucap Alex.

"Gatau nih anak tiba-tiba teriak gitu, kayak lagi kesurupan. Serem gua liatnya," jawab Raka sembari bergidik ngeri.

"Bang, lu kenape? Kesangkut setan tol?" tanya Jeka.

Dengan tangan yang bergetar Bima menunjuk Raka, "R---raka kok disini? B--bukan nya dia udah meninggal?" ucap Bima.

"Heh!! Gila lo? Gua masih sehat wal afiat gini dibilang udah metong," jawab Raka yang tak terima. "Bang, lo ga salah bawa orang, kan? Nih anak kenapa tiba-tiba nyeremin gini?"

Alex menggelengkan kepalanya, "gua juga bingung, Ka, nih anak semenjak bangun mendadak jadi goblok. Mau ngecosplay Rey kali."

"Malah bawa-bawa gua," sahut Rey.

Iqbal mengambil sebotol air mineral lalu memberikan nya pada Bima, "minum dulu, biar lo tenang."

Bima membuka tutup botol air tersebut lalu langsung menegak isi nya. 

"Sini, gua juga mau minum," ucap Alex, ia mengambil botol minum yang tadi Bima pegang.

Merasa sudah tenang, Bima pun mulai menceritakan semua yang ia alami, "jadi, terakhir kali yang gua ingat, Raka meninggal dunia karena terjebak di dalam bangunan tua yang berisi bom."

*Uhukkkk!

"Lah kocak, gua yang minum malah lo yang keselek," ucap Alex sambil menepuk pelan punggung Raka.

"Lo ngomong apa sih, bang?" tanya Jeka.

"Gua ngomong yang sebenarnya! Yang gua ingat kita lagi nelusuri Bangunan Tua yang ternyata di dalem nya ada seorang psikopat yang udah----" 

Bangunan Tua (END) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang