❝ lo mau pulang sama gue ? ❞
- louis.°°°
Pembicaraan Chia dan Louis kemarin terhenti karena Jules, Lauren, Anna, dan Shay masuk ke dalam ruang perawatan. Chia sedikit kesal karena dia belum mendengar jawaban Louis. Begitupun Louis yang kesal karena tak tahu ingin menjawab apa.
"Woi!" Jules menepuk pundak Chia sehingga anak berambut cokelat itu berhenti melamun.
"Apa?" tanya Chia.
"Lo ngelamun aja. Mana buka mulut lagi. Hati-hati masuk nyamuk," kata Jules. Chia menutup mulutnya dan menyengir.
"Nih, kentangnyaa." Lauren datang sambil membawa senampan kentang.
"Tumben lama," kata Shay, meletakkan handphone-nya di meja.
"Iya. Ngantri soalnya," kata Lauren. "Tambah lagi, anak losers club kemarin nerobos antrean."
"Ih kok gitu," kata Shay. Lauren mengangkat bahu.
Mereka menikmati kentang dan pesanan mereka yang lain bersama. Jules melihat sekeliling, dan dia mendapati seorang perempuan yang tak asing baginya.
"Hei, Jayden!" panggil Jules. Jayden, anak perempuan yang sedang membawa nampan itu, menoleh. Mencari sosok yang memanggilnya.
"Eh, Jules." Jayden menghampiri meja mereka. "Kenapa?"
"Lo gak makan?" tanya Jules.
"Makan sih. Tapi belum dapat meja," jawab Jayden, melihat sekeliling.
"Makan sini aja," kata Chia. Jayden menoleh.
"Nah, bener. Makan sini aja," tambah Jules.
"Makasih yaa," ucap Jayden, tersenyum dan duduk di sebelah Jules.
Anna tersenyum kepada Jayden. "Hai, Jayden. Gue Anna. Kita pernah ketemu kan, pas acara ulang tahun lo."
"Eh, iya. Hai, Anna. Lo yang datang sama Jules waktu itu kan? Sama Lauren juga," kata Jayden. Anna mengangguk dengan senyum manis.
"Hai, gue Lauren." Lauren mengulurkan tangannya kepada Jayden. "Nice to meet you."
"Hai, Lauren. Lo adik Johnny Orlando ya?" kata Jayden, menjabat tangan Lauren. Lauren mengangguk sambil tersenyum. "Nice to meet you too," ucap Jayden.
Jayden juga berkenalan dengan Shay. Tak butuh waktu lama, dia sudah akrab dengan kelima anak perempuan itu.
"WOW!!"
Seruan seorang anak perempuan, membuat keenam perempuan tadi menoleh. Suasana kantin jadi hening. Semua pasang mata memandang sekelompok anak laki-laki yang memasuki kantin.
Chia langsung terkesiap kaget. Jules meliriknya, tahu apa yang Chia pikirkan.
"Val!" Chia berbisik kepada Jules. Yang disambut oleh gelengan-gelengan kepala dari Jules.
"Geng cowok kelas sepuluh yang terkenal itu ya?" tanya Jayden. "Siapa nama ketuanya? Gue lupa."
"Val Andrews," jawab Lauren. "Singkatnya sih begitu."
"Lihat tuh si Rian." Anna menunjuk salah satu laki-laki yang ada di dalam kelompok itu. "Cakep banget."
"Semua cakep sih, kalau menurut gue," kata Jayden.
"Bener banget!" kata Jules.
"Gue kemarin ngechat Val," ujar Chia. Membuat kelima temannya menoleh.
"Ha? Lo bilang apa tadi?" Jules terperangah.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐄𝐂𝐑𝐄𝐓 𝐀𝐃𝐌𝐈𝐑𝐄𝐑, 𝗅𝗈𝗎𝗂𝗌 𝗉𝖺𝗋𝗍𝗋𝗂𝖽𝗀𝖾 ✓
Fanfiction[ on going ] ❛ until whenever, i'm just your secret admirer. ❜ - louis partridge x fem!reader - fanfiction ﹙+13﹚ ﹙written in bahasa﹚ © ssatify, 2021