❝ napa? cemburu? ❞
- chia.━ ━ ━
Langit pagi yang sangat cerah menyambut hari Chia. Dia terbangun lebih cepat pagi ini. Dia sudah merapikan tempat tidurnya, mandi, dan memakai seragam beserta atribut yang lengkap. Chia membawa tas ranselnya ke bawah. Terlihat, belum ada siapapun di ruang makan. Biasanya ada Patricia yang lebih cepat bangun daripada Chia, tapi sekarang tidak.
"Woah, flipped," gumam Chia bangga. Dia merasa menang dari Patricia.
Chia pun menyiapkan sarapan. Ia memasak makaroni keju, makanan kesukaannya. Chia memasak dengan fokus. Ia tak mau diejek Patricia jika makanannya terasa tidak lezat. Untung saja sekarang masih 06.45, sementara Chia masuk sekolah pada pukul 08.00. Jadi, Chia masih memiliki banyak waktu.
Tak lama kemudian, mac n cheese ala Chia pun selesai. Dia pun menghidangkan semangkuk mac n cheese itu di atas meja, lalu mengambil piring sarapannya. Chia pun menyantap makaroni kejunya itu.
"FANTASTIC! Gila, ini enak banget." Chia kaget setelah menyuapkan sesendok makaroni itu ke mulutnya. Rasanya lezat. Chia pun bersorak bangga dan meloncat girang. Tepat saat itu juga, Patricia turun ke bawah. Dia pun melihat tingkah aneh Chia di ruang makan.
"Eh, lo udah bangun ter- Wait!" Indera penciuman Patricia mendeteksi aroma keju. Dia pun memandang meja makan dan mendapati semangkuk mac n cheese di atasnya. Mata Patricia langsung berbinar. Dia memandang makanan dan Chia dengan bergantian.
"Lo yang masak ini?!" tanya Patricia terkejut. Chia mengangguk dengan bangga, serasa menjadi seorang superhero yang baru menyelamatkan dunia.
"Wow, unbelievable," ucap Patricia. "Lo bisa masak juga, Chia! Mana ini makanan kesukaan gue juga."
Chia tersenyum lebar penuh kemenangan. Kedua anak perempuan itu pun menikmati sarapan mereka. Setelah sarapan, Chia mencuci piring, lalu menggerai rambutnya yang tadi diikat, dan menyemprotkan parfum. Dia pun memakai sepatu sekolahnya. Hari ini, dia berangkat dengan menaiki bis sekolah yang biasanya berhenti di halte komplek, yang tak jauh dari rumahnya.
"Gue berangkat yaa, dadah!" seru Chia kepada Patricia yang tengah berbaring di sofa sembari membaca majalah.
"Yaaa, dah!"
Chia pun keluar dari rumah dan pergi ke halte bus itu. Sesekali, Chia menyapa tetangga-tetangga yang ia kenal ataupun tidak.
"Hai, Mrs Carter!"
"Bunganya cantik, Madam Renzel."
"Pagi, Liv."
"Pagi, Sir!"
Chia mengenali cukup banyak tetangga. Itu karena Mum dan Dad sering membawanya ke acara komplek, seperti Car-Free Day, sarapan bersama, pesta ulang tahun, perayaan hari istimewa, acara tunjuk bakat, family gathering, dan lain-lain. Chia pun jadi mempunyai banyak teman di komplek ini karena acara-acara itu.
Chia bersiul sambil berjalan santai. Dia akhirnya pun tiba di halte.
"Hei, Will." Chia menyapa William yang sedang duduk menunggu di kursi halte.
"Hei, Chia," balas William. "Tumben lo naik bis."
Chia mengangkat bahunya. "Emang kenapa?"
"Ya gapapa," jawab William. "Patricia mana?"
Chia menolehkan kepala. "Patricia di rumah. Kenapa lo nanyain dia?" Chia bertanya sambil mengangkat alisnya dengan curiga.
"Ya gapapa. Tanya aja," jawab William, mengangkat bahunya.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐄𝐂𝐑𝐄𝐓 𝐀𝐃𝐌𝐈𝐑𝐄𝐑, 𝗅𝗈𝗎𝗂𝗌 𝗉𝖺𝗋𝗍𝗋𝗂𝖽𝗀𝖾 ✓
Fanfiction[ on going ] ❛ until whenever, i'm just your secret admirer. ❜ - louis partridge x fem!reader - fanfiction ﹙+13﹚ ﹙written in bahasa﹚ © ssatify, 2021