Rasa nya ingin sekali menangis, namun mau tak mau harus ia tahan.. ia kecewa dengan ka Rangga nya itu, ia memutuskan untuk menelfon teman lelaki nya untuk meminta bantuan.
hanya butuh waktu 2 menit, akhirnya yang Bella tunggu pun datang juga.
Bella menghampiri lelaki yang tadi ia minta bantuan.
"Lo kenapa masih disini? Lo di bohongin lagi?" tanya lelaki tersebut dan langsung dibalas gelengan
"E-enggak, Ka Rangga ga mungkin bohong.. mungkin aja kan Ka Rangga buru buru terus lupa kalo ada janji buat berangkat bareng aku" bantah Bella
"Yaudah ayo!" walaupun agak aneh dengan jawaban yang Bella berikan, tetapi ia tak mengambil pusing..
-
Saat Bella dan Dava berada di parkiran sekolah, ia tak sengaja melihat Rangga yang sedang mengobrol bersama seorang gadis yang ia kenali.
"Lo masih mau bilang kalo si brengsek itu lupa?"
Bella menoleh ke arah Dava, tetapi ia tak menjawab pertanyaan yang Dava lontarkan padanya.
Karena merasa ada seseorang yang memerhatikan dirinya, Rangga pun menoleh ke sekitar dan ya, matanya dan mata cantik milik Bella tak sengaja bertemu.
Jantung Rangga berdetak tak karuan, ia menatap dalam mata itu. Iya tahu bahwa gadisnya itu kecewa.
Ulan yang merasa curiga dengan lelaki dihadapannya ini pun ikut menatap ke arah gadis yang Rangga tatap itu.
Ia tersenyum licik, dan langsung terlintas ide jahat untuk membuat gadis itu tambah kecewa.
ia mendekat kan wajah nya ke wajah tampan milik Rangga, lalu dengan sengaja ia mengecup pipi kanan Rangga.
Bukan hanya Rangga yang terkejut akan kelakuan gadis dihadapannya ini, tetapi Bella dan Dava juga ikut terkejut.
"Lo apa apaan hah?!" bentak nya sambil mencengkram erat tangan gadis yang sudah berani berani nya mengecup pipi nya! apa lagi Bella melihat semua nya?!
"Biasa aja kali" jawab Ulan dengan nada santai dibuatnya, meski ia sedikit sakit hati karena dibentak untuk yang kesekian kalinya.
"Kurang ajar lo!" setelah mengatakan itu, Rangga memutuskan untuk pergi dari parkiran sekolah itu.. emosi nya sudah tak bisa ia tahan, ia takut kelepasan dan menampar gadis kurang ajar itu..
setelah kepergian Rangga dari parkiran itu, Ulan langsung mendekat ke arah Bella dan Dava berada."Ups, maaf jatah lo ga sengaja gue ambil." ejek Ulan sambil menunjukan ekspresi menyebalkan nya.
Bella kesal, sangat amat kesal.. ini sudah keterlaluan menurutnya, ia menatap sinis ke arah Ulan
"Bibir kamu bau, sok sok an mau nyium Ka Rangga" jawab Bella, sambil berpura pura menutup hidungnya dengan tangan kiri nya"Iya kan Dava? bau banget ih jorok!" tambah Bella
Dava ingin tertawa melihat kelakuan teman polos nya itu, ia membuang muka nya ke arah lain untuk menetralkan wajah nya agar tidak tertawa.
"Kurang ajar ya lo!" kata Ulan dengan nada marah, beraninya Bella mengejek nya seperti itu.
Bella tak lagi menjawab perkataan Ulan, ia memilih untuk masuk kedalam pekarangan sekolah.
oh iya btw Dava itu temen sekelas nya Bella yya
—————
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive [ On Going ]
Teen Fiction"Jika bertemu denganmu adalah takdir Tuhan, dan berteman denganmu adalah pilihan, maka jatuh cinta padamu bukanlah sesuatu yang aku rencanakan." -Arabella Cintya. ................................................................. "tahukah kamu?disini...