Rangga POV
ya tuhan, ingin sekali aku memusnahkan orang yang sudah berani membuat hubunganku dengan kekasihku renggang. tapi apalah daya ku yang hanya bisa pasrah.
sebenarnya ibu dan ayah ku sudah merestui hubunganku dengan bella, aku sering menceritakan tentang bella ku..
tetapi karena kejadian yang tak ku inginkan itu, aku harus menuruti syarat gila dari nya.
ya! sebulan yang lalu, setelah aku pulang dari kampus. aku tak sengaja menabrak seoarang gadis yang bahkan sebelumnya tak kukenali, sungguh!! aku tak benar benar menabrak dia, hanya tersenggol sedikit.. dan juga tidak ada luka yang ku timbulkan di tubuh nya.. tetapi ia memintaku untuk bertanggung jawab seoalah aku telah membuat dia hampir mendekati tuhan! gila.
ULAN namanya, ia adalah teman satu kampus ku! benar benar gila.
jujur, aku sangat sangat rindu akan senyuman manis dari Bella ku, aku sudah jarang menemui nya.. bahkan chat ku pun tak dibalas sama sekali.
ibu ku sempat marah saat mengetahui aku telah menyakiti hati calon menantunya yang bahkan belum ibu ku temui..
dan, ayah ku? ia juga marah! ia sempat memukul keras pipiku, ia kecewa padaku yang untuk pertama kalinya menyakiti hati seorang gadis.
......................
"ARGH!!"teriak ku frustasi..
aku sekarang sedang berada di tepi danau, hanya ini lah tempatku ketika sedang mengalami masalah.
aku melamun, memikirkan nasib hubunganku kedepannya seperti apa.
tapi bunyi notifikasi berhasil mebuyarkan lamunanku..
Diva is calling~
aku lantas langsung mengangkat panggilan telfon dari sahabatnya gadisku.
"hallo?" sapanya dari seberang sana
"hm" jawabku
"dasar br*ngsek! berani berani nya lo nyakitin hati sahabat gue!" bentaknya
"jangan mentang mentang lo kaka kelas ya, gue ga takut!"teriaknya
aku sedikit menjauhkan hp ku dari telinga, teriakannya membuat kupingku sedikit sakit.
"lo ga tau alasan kenapa gw kaya gini!" elak ku tajam
bukannya takut, ia malah kembali meneriaki ku.
"persetan sama alasan lo. seharusnya lo bilang ke bella kalo lo punya alasan sendiri kenapa lo bisa kaya gini! bukan malah ngejauh." teriak nya, dan belum sempat ku menjawab, ia sudah mematikan panggilan itu.
"bodoh!." maki ku untuk diriku sendiri
dan aku kembali malamun, kali ini aku melamun karna mengingat semua kesalahan yang pernah ia buat kepada bella.
pertama kali mereka bertemu, tapi ia malah membuat tangan gadisnya terluka.
dihari pertama setelah ia menembak bella, ia malah berduaan dengan cewek lain di lapangan.
dan ia pernah melupakan janjinya untuk menjemput bella, malah mengantar cewek lain.
maaf sayang!.gumamku lirih
...........................
Author POV
dilain tempat, ada bella yang sedang mengatur nafasnya, ia harus memberitahu kedua sahabatnya perihal keputusannya tentang beasiswa.
setelah menurutnya cukup tenang, ia langsung memberitahu itu kepada kedua sahabatnya yang masih setia menunggu itu.
"jadi?" tanya Laura sambil menaikan sebelah alisnya
Bella menatap keduanya secara bergantian.
"aku dapat beasiswa!" ucap Bella pelanLaura dan Diva langsung membulatkan matanya kaget.
"A-apa?? beasiswa?" tanya mereka bersamaan, dan diangguki oleh Bella"omg Bella, lo serius?"
"iyaa Laura, Diva.. aku serius pake banget!" ucap Bella berusaha membuat Laura dan Diva percaya.
"o-oke, kita percaya..!"
"lalu?... lo dapat beasiswa kemana?." pertanyaan yang Bella hindari justru keluar dari mulut sahabat Bella ini.
Bella menghela nafas pelan
"aku dapat beasiswa ke Amerika!""WHATTTT???" teriak mereka bersamaan, Bella langsung membekap mulut mereka berdua.. banyak orang yang memperhatikan kita karna teriakan dari Laura dan Diva tadi.
"sumpah! A-amerika??"
"jauh banget gila!" sentak Diva tak setuju.
Bella lantas langsung memasang wajah terluka.
"kenapa? mamah sama ayah ku pasti langsung sedih kalo kalian melarang ku" kata Bella lirih"b-bukan itu maksud gue bell,, tapi apa itu ga kejauhan?"
"enggak, menurutku itu standar"
setelah itu, hanya ada keheningan, Bella tahu.. pasti kedua sahabatnya ini tak rela jika mereka harus berpisah jauh..
setelah itu........
Laura dan Diva menghela nafas pasrah.
"yaudah, kita ikut yang terbaik aja bell..."bella tersenyum dan langsung memeluk kedua sahabat nya itu..! akhirnya..
"kapan?" tanya Laura
"satu minggu lagi lau! aku lulus nanti lewat jalur online.. mamah ayah ku sudah membicarakannya dengan kepala sekolah SMA Tanujaya, dan mereka sepakat!"
Laura dan Diva kembali terdiam..
"oh iya, kedua orang tua ku juga ikut pindah!" kata bella dengan nada tegas
"yahh.. sebentar lagi dong!" ucap Diva lesu..
bella tersenyum ke arah sahabat nya.
"kan kita masih bisa komunikasi, kita juga tetep sahabatan!""awas ya, kalo lo lupain kita berdua!"sindir Laura
"engga akan pernah!" ucap Bella tegas kemudian tersenyum.
tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive [ On Going ]
Teen Fiction"Jika bertemu denganmu adalah takdir Tuhan, dan berteman denganmu adalah pilihan, maka jatuh cinta padamu bukanlah sesuatu yang aku rencanakan." -Arabella Cintya. ................................................................. "tahukah kamu?disini...