Maaf jika ada banyak kesalahan dalam cerita yang aku buat ini..
Ingat! Typo bertebaran !
•
•
•Happy Reading~
......................
Bella Laura Dan Diva sedang berjalan menelusuri koridor sembari mengobrol random, ketika melewati lepangan basket dan kebetulan hari ini ada jadwal latihan.
Author POV
"Eh bell itu bukannya kak Rangga ya?" Tanya Laura sambil menunjuk ke arah Rangga dan seorang wanita.
"Eh iya tu si ka Rangga sama siapa Bell?" Lanjut Diva
"Wah parah sii.. kemaren baru nembak lo sekarang udah deket sama yang lain lagi," tambah Diva sedikit ber api api
"Gue mencium bau bau play boy" kata Laura sambil memperagakan seolah olah ia sedang mengendus endus bau
Ish kemarin aja lembut banget trus nembak aku,mentang mentang belum di kasih jawaban.. trus deketin cewek lain buat cadangan.. batin bella kesal setengah mati
"Biarin aja dia sama cewek cewek genit di sana, ga bakal aku terima si bodo." Setelah mengucapkan kata itu,bella langsung berjalan cepat menuju canteen sambil menghentak hentakan kakinya kesal
"Ehh BELLA tunggu!" Teriak Laura dan Diva sambil menyusul Bella.
Mendengar ada yg meneriaki nama Bella.. rangga menoleh ke arah sumber suara, ia mendapati bella yg sedang berlari kesal?.
Dia liat??. Batin Rangga panik
Rangga POV
Belum di terima ko gue udah bikin masalah si?. Batin ku panik
"Rangga? Hellow!" Kata Ayu membuyarkan lamunan ku
Aku melihat ke arah nya yg sedang memegang tangan ku manja cih.
"Lepas!" Perintah ku tajam.
"Ish apaansi Rangga.. aku kan mau menghilangkan rasa capek kamu!" Jawabnya manja
"GUE BILANG LEPAS YA LEPAS HEH! LO BUDEK?"bentak ku emosi dan sambil menghentakan kasar tangannya agar terlepas dari tanganku
"Ko kamu kasar?" Tanyanya di buat seolah ia sakit hati
"BANGSAT! GARA GARA LO NENEK LAMPIR! CEWEK GUE MARAH! argh" bentaku frustasi kemudian berjalan menuju canteen.
Aku melihat Bella yang sedang minum juice nya sambil melamun.
"Hei?" Sapa ku sembari menepuk pipinya lembut
Ia tersadar dari lamunanya kemudian menoleh sekilas ke arah ku dan menganggapku angin lalu.
"Lo marah hmm?" Tanya ku lembut tepat di telinga nya
"......" Ia tidak menjawab
Cup~
Aku mencium pipi chubby nya.. ia menoleh tajam ke arah ku.
"Apaan si" katanya jutek
"Lo marah?" Kataku lembut
"Gak.!!!" Jawabnya dingin kali ini.
Aku mengubah posisinya menjadi berhadapan dengan ku dan aku memegang lembut tangan kanan nyaa.
"Tadi tu bukan siapa siapa gue bell.. dia cuma nenek lampir yang bersikap seolah gue pacar dia.. gue tadi udah marahin dia kok"
"Jangan marah lagi ya bella ku sayang" lanjutku kali ini sedikit menggoda
"Kaka tuh knp si? Baru aku mau jawab pertanyaan kaka kemarin,tapi kayak nya ga jadi deh setelah lihat kaka sama cewek lain"
"Sumpah bell gue ga ada rasa sama cewek lain selain lo" kataku meyakinkan sambil mengangkat kedua tangan ku ✌️
Dia menahan senyum dan berkata
"Aku harus percaya gitu sama kaka?""Harus! Plis bell jangan marah lagi" mohon ku sambil memasang muka melas
"Iya kak"
"Hmm.. trus jawaban untuk pertanyaan gue kemarin gimana?"
Ia tampak berfikir dan mengangguk.
"Iya kak" setelah mendengar kata itu,aku rasa aku ingin melompat lompat tak jelas,tapi ku urungkan karna disini banyak orang.
"Iya? Apa?" Tanyaku memastikan
"Iya kak aku mau jadi pacar kaka." Bisik nya kepada ku
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive [ On Going ]
Teen Fiction"Jika bertemu denganmu adalah takdir Tuhan, dan berteman denganmu adalah pilihan, maka jatuh cinta padamu bukanlah sesuatu yang aku rencanakan." -Arabella Cintya. ................................................................. "tahukah kamu?disini...