Maaf jika ada banyak kesalahan dalam cerita yang aku buat ini..
Ingat! Typo bertebaran !
•
•
•Happy Reading~
......................
"Angkat aja Bell, siapa tau penting" ucap Marcell pada bella yang sedari tadi mengacuhkan handphone nya yang terus bergetar.
"Enggak terlalu penting ko" jawab bella.
"Bell? Lo ada masalah apa sama Rangga? Maaf ni ya gue ikit campur"
"Hm... gimana perasaan kamu kalo misalnya ada cewek yang kamu sayangi dan dia udah buat janji sama kamu, tapi malah ingkari janji itu" tanya Bella sambil menatap ke arah depan.
"Ya marah lah, apalagi yang buat janji itu orang yang kita sayang!"
"Nah.. itu sekarang yang lagi aku rasain"
"Tadinya aku berfikir kalo ka Rangga itu emang lagi sibuk kuliah sampai sampai lupa janjinya.. tapi ternyata dia lagi berduaan sama cewek lain, aku sakit hati cell" jelas Bella menahan air matanya yang ingin keluar.
Marcell yang melihat Bella berkaca kaca pun langsung mendorong pelan kepala Bella untuk bersandar di bahunya..
"Shut.. nangis aja kalo itu buat lo tenang" setelah mendengar kata itu Bella langsung menumpahkan air matanya.
"Segitu marahnya kah kamu bell? tapi jangan kayak gini juga bell..."
"Awas lo Marcell kalo sampe lebih dari sekedar bahu.. gue ga akan segan segan buat bunuh lo." Lanjut seseorang yang tak jauh dari Marcell dan Bella.
....................
"Makasi ya cell buat hari ini" ucap Bella diiringi senyum manisnya
"Iya santai aja kali"
"Yaudah gue pulang ya" pamit Marcell
"Tadi siapa non?" Tanya pak satpam yang ada dirumah bella
"Temen pak" jawab bella ramah
Ceklek
Deg!!
"Eh itu bella nya sudah datang, yauda bell sana kamu selesaikan masalah kalian dengan cara baik baik... Mama masuk dulu!" Kata mamah dari Bella
Bella yang sedari tadi masih dengan posisi mematung, tidak sadar bahwa Rangga sudah ada di hadapannya dengan tatapan sendu.
"Sayang?" Ucap Rangga yang berhasil menyadarkan Bella.
"Hm." Gumam bella singkat
Rangga menghela nafas sendu melihat sikap bella yang dingin itu. "Aku mau kita selesaikan masalah ini"
"Kaka mau putus gitu maksudnya?" Tanya Bella ketus sambil menekan di kata putus.
Rangga langsung menatapnya tajam.
"Selesaikan masalah bell, bukan putus!""Oh.. kaka tunggu di taman, aku mau ganti pakaian dulu" setelah mengucapkan itu, bella langsung meninggalkan Rangga yang terdiam itu.
Saat di taman, hanya ada kesunyian yang menyelimuti keduanya. Hingga akhirnya Rangga memutuskan untuk langsung mengakhiri kesalah pahaman ini.
"Bell aku mau jelasin ke kamu, tapi kamu jangan potong oke?"
"Hmm" jawab bella
"Setelah aku pulang dari kampus, aku niatnya mau langsung jemput kamu dan bawa kamu ke suatu tempat.. tapi pas aku mau jalan, siska minta tolong ke aku.. aku hiraukan siska, tapi dia memaksaku bell." Jelas Rangga
"knp kaka ga langsung jalan aja, pura pura ga denger gitu kek!" Kesal Bella pasalnya menurut Bella, Rangga terlalu cepat merespon perempuan selain dia.
"Aku gak enak, dia tetangga aku bell"
"Ah tau lah kaka ma gitu aja terus.. minta maaf tapi besok pasti ngulangin lagi sama orang yang sama!"
"Enggak sayang.. jangan marah lagi oke?" Mohon Rangga sambil mencium lembut kedua tangan bella.
"Hmm"
"Bell? Ko singkat gitu?" Rengek Rangga tak tahan melihat sikap bella yang masih dingin menurutnya.
"Iya ka aku udah ga marah." Jawab Bella sambil mencubit gemas kedua pipi Rangga
"Bener nih?" Tanya Rangga memastikan
"Iyaaa"
"Kamu mau aku bawa kerumah aku?" Tanya Rangga serius menatap lrkat manik mata indah milik Bella.
"H-hah?"
"Mau ga? Ibu aku mau ketemu kamu sayang"
"Y-yaudah kak" jawab Bella gugup
"Ciee udah siap mau ketemu calon mertua" goda Rangga sambil tersenyum
"A-apaansi kak!" Bantah Bella
"Hahahahahahhaah" tawa Rangga pun meledak dibuatnya.
"Besok ya aku jemput kamu!"
"Ga lupa lagi kan?" Tanya Bella menyindir
"Enggak Sayang!"
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive [ On Going ]
Teen Fiction"Jika bertemu denganmu adalah takdir Tuhan, dan berteman denganmu adalah pilihan, maka jatuh cinta padamu bukanlah sesuatu yang aku rencanakan." -Arabella Cintya. ................................................................. "tahukah kamu?disini...