setelah selesai memberitahu soal beasiswa itu kepada kedua sahabatnya, kini Bella sedang berada di minimarket dekat rumahnya.. tadi mamah nya sempat menelfon bella, dan tentu menitip barang kebutuhan untuk pindahannya ke Amerika nanti..
"emmm........ sabun udah, shampo juga udah,, terus apa yang kurang??" gumam Bella sambil melihat ke arah lantai untuk mengingat pesanan sang mamah..
"ohhh iya iya,,, parfum!"
kemudian Bella berjalan ke arah tempat dimana parfum parfum itu berada..
Bella menyemprotkan sedikit parfum parfum itu ke tangannya..
"aduh,, semuanya wangi!" gumam Bella heran harus memilih yang mana..
tiba tiba, ada laki laki yang beridiri disebelahnya sambil mengambil parfum pilihan laki laki itu,, Bella menoleh ke arah laki laki disebelahnya.. begitupun sebaliknya,, akhirnya..mereka saling pandang..
tak lama.. Bella memutuskan pandangannya duluan, dan hendak pergi dari situ tetapi ditahan..
Bella menaiki sebelah alisnya seolah berkata "ada apa?"
laki laki itu tetap diam tapi tangannya masih memegang tangan Bella.. ia mendekat ke arah Bella dan sedikit menunduk untuk menyamakan tingginya..
"aku rindu kamu sayang!" bisik dari laki laki tersebut yang berhasil membuat Bella mematung ditempat.
cup!~
di detik itu juga, bella langsung tersadar, ia segera memberi jarak antara ia dan laki laki dihadapannya ini..
"ka Rangga, g-gak sopan!" sentak Bella tajam..
iya, laki laki dihadapan Bella sekarang tak lain adalah Rangga..
Rangga bukannya takut akan tatapan tajam dari Bella, ia malah terkekeh..
"gak sopan darimananya hm??""masih nanya lagi!" kesal Bella
Rangga hendak membawa Bella keluar dari minimarket ini di urungkan karena Bella menahannya
"mau ngapain? aku belum bayar!"
...................................
memandang langit yang luas disertai bintang bintang cantik.. bersama seseorang gadis yang sama cantiknya seperti bintang bintang itu..
Rangga memegang kedua tanggan Bella dan mengecupnya lembut..
"maaf" hanya kata itu yang bisa ia ucapkan...
Bella yang tahu kemana arah ucapan Rangga pun langsung menggeleng tegas..
"jangan dibahas!"
kini Rangga lah yang menggeleng..
"enggak! kamu harus tau alasan aku yang sebenarnya" tegas RanggaBella menaiki sebelah alisnya
"memang apa alasannya? aku udah tau kok alasannya!"Rangga menaiki alis nya, kemduian berkata
"apa?""ck, apalagi kalo bukan si ulan ulan itu.. iya kan? itu alasan kaka" ucap Bella sembari memutar bola matanya malas.
Rangga menghela nafas, kemudian memeluk tubuh mungil Bella..
"bukan" kata Rangga melembut"lalu?"
Rangga akhirnya menceritakan dimana ia yang tak sengaja menyenggol Ulan ketika ia pulang dari kampus dan berujung syarat gila yang harus ia turuti..
beberapa menit setelah Rangga menceritakan semuanya, Bella langsung menatap Rangga dengan tatapan yang sulit di artikan..
"ya ampun kak! aku ga tau kalo kaka terpaksa lakuin itu, aku kira kaka emang beneran mau khianatin ak-" ucapan Bella terpotong karena Rangga mengecup lembut bibir ranum milik Bella.. hanya kecupan, tak lebih.. setelah itu Rangga langsung melepaskannya..
"aku ga mungkin khianatin cinta kamu" bisik Rangga
"t-tapi yang seharusnya minta maaf itu aku kak! aku udah salah paham sama kaka!" mata Bella sedikit berkaca kaca
"no! kamu ga salah..!" elak Rangga halus
mereka berdua masih dalam keadaan berpelukan, seperti sepasang kekasih pada umumnya.. tetapi tiba tiba ada seseorang gadis yang berhasil merusak suasana yang baru membaik itu..
"RANGGA!" teriak gadis itu dari kejauhan.. ia langsung berlari ke arah Rangga dan Bella berada..
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive [ On Going ]
Novela Juvenil"Jika bertemu denganmu adalah takdir Tuhan, dan berteman denganmu adalah pilihan, maka jatuh cinta padamu bukanlah sesuatu yang aku rencanakan." -Arabella Cintya. ................................................................. "tahukah kamu?disini...