======================
Kisah sebelumnya:Min Tae Gu menatapnya selama waktu yang sepertinya selamanya lalu berbalik tajam dan berjalan melintasi pasir.
====≈===================Dengan air mata mengalir diwajah, Yoon Se Ri kembali kekamar dengan pandangan rabun, ia segera berkemas dan itu merupakan hal mudah karena ia tidak butuh membawa banyak barang. Hanya perlengkapan kerja serta setelan yang ia pikir bisa dipakainya untuk wawancara kerja. Sepatu dan gaun glamor ia abaikan karena ia tidak bisa membayangkan diri bakal ingin berpesta lagi.
la menutup koper kecil itu, dengan bahu yang berguncang-guncang dan air mata kembali mengalir deras di pipinya ketika bergerak keluar kamar menuju pintu
Rumah Pantai lalu berbalik untuk mengizinkan diri menatap sekali lagi, untuk terakhir kalinya.Empat lampu besar dan bergaya menyorotkan berkas-berkas cahaya keemasan ke seluruh ruangan dan untuk satu momen putus asa dan ingin menghibur diri, ia berdiri di sana, memandangi lantai kayu yang pucat, tirai-tirai putih tipis, serta sofa-sofa lembut yang dihiasi bantal-bantal berwarna eksotis.
Ini cuma rumah, Yoon Se Ri mengingatkan diri dengan muram.
Kalau aku mau, aku bisa mereka ulang tempat ini di tempat baru nanti.
Hanya saja ini bukan cuma rumah, kan?
Semua tentang tempat ini mengingatkan ku pada
Min Tae Gu. Ini rumah kami.Se Ri menarik napas dalam menenangkan diri, Wajahnya sakit karena berusaha menahan tangis. Ia menatap kesetiap sudut ruangan, menderita karena keputusasaan sepi, masih berharap Min Tae Gu muncul. menariknya kedalam pelukan hangat pria itu.
Sangat sadar akan harapan lusuh yang tergeletak seperti sampah di dalam hatinya, ia menyampirkan jaket ke bahu, lalu memakai sepatu bot. la mematikan lampu dan menyambar koper pelan melangkah gemetar dengan amarah yang menjadi selubung berharga bagi rasa terluka yang membuat bagian dalam tubuhnya lumpuh. Min Tae Gu benar-benar hanya menginginkan teman seranjang, bukan teman hidup.
>>>>>
M
in Tae Gu menaruh ponselnya di meja. Ia baru saja menelepon seseorang. Kemudian seolah terkejut ia berdiri dan berlari keluar kamar. Yoon Se Ri pasti masih berada di pantai.
Namun, suara derung mobil menghentikannya. Melalui jendela kaca besar, ia melihat Yoon Se Ri meluncur pergi dengan mobilnya.
Kenyataan itu menyerbunya dalam bentuk ledakan panas dan cahaya. Dan seperti bom hidrogen, efeknya membuat Min Tae Gu terbakar sampai ke tulang-tulangnya, buta, dan berteriak dalam hati.
Yoon Se Ri meninggalkannya.
Ia meninju jendela kacanya hingga hancur berkeping-keping. Hatinya seperti di tusuk pisau.
Ia merosot kelantai, tak di hiraukan kucuran darah dari luka di tangannya. Min Tae Gu bertanya-tanya, bagaimana ia telah membiarkan wanita yang ia cintai pergi dengan sorot yang sangat hancur di matanya. Ia terlalu fokus pada tidak menunjukan rasa terlukanya sendiri, sampai ia mengabaikan bahwa Yoon Se Ri juga punya perasaan. Dan ia mencintai wanita itu.
>>>>>>>
Yoon Se Ri harus menghentikan mobil sesaat dan menangis cukup lama sebelum ia meneruskan perjalanannya. Ia berpikir untuk kembali ke rumah di pantai, tapi sejujurnya, apa gunanya kembali ke rumah dengan mata bengkak dan hati yang terluka? Kita tidak bisa memaksa seseorang mencintai kita. Pilihannya hanya perasaan itu ada atau tidak ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
kejutan untuk Min Tae Gu (End)
FanficDalam hubungan percintaannya, Min Tae Gu mempunyai aturan sendiri: tidak ada pernikahan, tidak ada bayi. Aturan itulah yang ditegaskan kepada Yoon Seri, wanita menawan yang menarik hati sang miliuner sejak pertemuan pertama. Menjadi kekasih sang...