"Weehh, Assalamu'alaikum temen-temen!" ucap Almeta saat memasuki ruang kelasnya.
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh!" jawab teman sekelasnya serempak.
"Widih, ada apakah gerangan nih? Mukanya pada seneng semua. Kalian pada menang lotre?" tanya Almeta membuat teman-temannya melotot.
"Mulut lo mau gue lakban, Ta?"
"Hehe, lagian kalian tuh gak kayak biasanya. Ada apaan sih?" tanya Almeta penasaran.
"Sini, Ta!" Almeta berjalan ke tempat duduknya saat Bella memanggilnya.
"Lo gak lupa 'kan, masalah si Beni?" tanya Bella sesaat setelah Almeta duduk manis di bangkunya.
"Beni?" Almeta mengetuk-ngetuk jari telunjuknya di dagu, seperti orang yang tengah berpikir.
"Beni siapa sih?" tanya Almeta saat otaknya tidak bisa mengingat orang yang bernama Beni.
"Lo ah! Masa masih muda udah pikun."
"Namanya juga orang lupa. Emang Beni siapa?"
"Beben! Mantan pacar lo!"
"Oh, Beben toh. Ngomong dong daritadi!" Almeta mengangguk.
"Eh tapi, si Beben bukan mantan gue ya!" lanjutnya sambil melotot.
"Kalau gini aja gak lo akuin, Ta! Inget gak lo pernah bucin sama dia?" kata Bella menaikturunkan alisnya.
"Idih gue mah ogah ngebucinin dia. Mending ngebucinin Mas El aja," Bella bergidik ngeri saat Almeta tersenyum sendiri.
"Heran gue, lo udah diacuhkan dari dulu, Ta. Masih aja dikejar-kejar."
"Gausah diperjelas bisa? Sakit hati gue neng," ujar Almeta sambil mendrama.
"Hehehe, sorry kawan," Bella mengacungkan dua jarinya.
"Si Beni kenapa sih?"
"Dia terbukti gak bersalah soal masalah Melda beberapa bulan lalu."
"Masalah? Beberapa bulan yang lalu?"
"Sumpah ya, lo beneran pikun atau amnesia sih, Ta?" Bella mengusap wajahnya kasar.
"Diem deh lo! Kasih tau aja kenapa sih."
"Masalah yang sempet bikin heboh satu sekolah. Yang katanya si Beni tuh udah nganuin si Melda," kata Bella sembari mengacungkan kedua tangannya dan dua jarinya.
"Oh, itu," Bella melotot saat mendengar ucapan Almeta yang terlewat santai.
"Lo kok santai aja sih? Temen sekelas kita pada bersyukur, pada bahagia semua noh mukanya."
"Gue santai karna gue udah tau dari dulu."
"What?" Bella berteriak sangking terkejutnya.
"Lebay banget lo, Jaenab!"
"Lo ... Gila, gila, gila!" Bella menggelengkan kepalanya berkali-kali.
"Dah ah, gue mau tidur, ngantuk. Kapan-kapan gue ceritain deh." Almeta menguap lalu menelungkupkan kepalanya ke atas lipatan tangannya di atas meja.
~oOo~
Kantin mulai ramai karena kedatangan para murid yang hendak mengisi perut mereka. Almeta ke kantin hanya ditemani oleh Ayres karena Bella dan Saka masih berada di perpustakaan.
Jangan tanyakan kenapa mereka ada di sana. Mereka berdua mendapat hukuman karena bertengkar saat jam pelajaran Bu Wiwin. Guru pemilik lipstik merah merona itu paling tidak suka jika saat dirinya mengajar ada anak yang berbuat gaduh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Almeta Annora
Teen Fiction"GUE SUKA SAMA LO!" - Almeta "Gue enggak!" - Elzio "Kenapa?" - Almeta "Ngaca sono!" - Elzio _________________________________________________ Namaku Almeta Annora. Nama yang indah bukan? Perempuan yang hidupnya terus bercahaya dan berambisi tinggi m...