Almeta Annora

207 42 33
                                    

Seorang gadis cantik blasteran Indonesia-Belanda kini tengah duduk santai di bangku taman belakang sekolahnya. Tiga bungkus permen karet telah ia habiskan. Entah mengapa dia sangat menyukai permen manis yang kenyal itu.

Gadis itu berkulit putih, berambut lurus, mata yang indah disertai bulu mata lentik tentu menambah kadar kecantikannya. Tubuhnya yang ramping membuat dirinya terlihat begitu perfect. Sudah berkali-kali ia mendapatkan tawaran untuk menjadi model, tapi ia tolak begitu saja. Alasannya hanya satu, ia tidak menyukai itu.

Lucu memang. Disaat orang lain ingin menjadi seorang model cantik yang terkenal, tapi gadis itu justru menolaknya hanya karena itu buka kesenangannya.

Lalu apa yang ia sukai? Pertama, balapan. Ya, gadis blasteran Indonesia-Belanda itu sangat menyukai balap motor. Sudah berkali-kali ia mengikuti balapan, dan sudah berkali-kali pula ia memenangkannya.

Kedua, berenang. Gadis itu sudah mendapatkan puluhan piala dari hasil hobinya yang satu ini. Ia menyimpannya di lemari khusus piala di kamarnya. Tidak ada yang tahu bahwa ia sering memenangkan berbagai macam perlombaan. Bahkan kedua orangtuanya pun tidak tahu.

Hobinya yang terakhir adalah mengganggu Zio. Elzio Abraham, cowok tinggi yang memiliki kulit putih serta tatapannya yang tajam itu telah mengambil hati gadis yang sedang duduk di bangku taman sekolah itu.

Terhitung dua tahun sudah gadis itu mencoba mengambil hati Zio. Tapi pria itu tidak pernah membalas perasaannya. Dengan segala kemampuannya, gadis itu terus mencoba untuk meluluhkan hati Zio.

Siapakah gadis itu?

Almeta Annora. Seorang bad girl yang terkenal di sekolahnya. Penampilannya yang urak-urakan membuat Zio sedikit pun tidak meliriknya. Zio adalah tipe cowok yang kalem dan tidak banyak tingkah. Bahkan ia menjabat menjadi ketua OSIS di SMA Pelita.

Zio tahu kalau Almeta menyukainya, meski Almeta tidak pernah mengungkapkan perasaannya secara terang-terangan. Sikapnya yang selalu berubah manja saat di dekat Zio membuktikan bahwa ia menyukai pria itu.

Sudah berkali-kali Zio mencoba memberi peringatan pada Almeta, tapi gadis itu hiraukan. Kini Zio hanya bisa pasrah ketika Almeta datang dan mengganggu aktivitasnya. Zio bahkan sangat hafal saat-saat apa saja yang pasti akan muncul sosok Almeta.

Kini pada saat jam pelajaran Bu Risty, Almeta dengan santainya membolos di taman belakang sekolah. Kelakuan badnya sudah mendarah daging. Ditemani beberapa bungkus permen karet di sampingnya, ia hanyut dalam pikiran mengenai permasalahan keluarganya.

Semua orang tahu bahwa ia berasal dari keluarga kaya. Tapi tidak ada yang tahu bagaimana kehidupan keluarganya. Setiap pulang sekolah Almeta tidak pernah menemukan sosok kedua orang tuanya. Hingga malam, saat sebelum tidur pun ia menunggu kedua orang tuanya. Tapi sayang, ia tidak menemukan kedua sosok itu hingga ia membuka mata di pagi harinya.

Terkadang ia berfikir, mengapa ia dilahirkan kalau hanya untuk dicampakkan? Sejak bayi, ia diurus oleh asisten rumah tangganya. Ia tidak pernah mendapat ASI dari ibunya. Bahkan hangatnya pelukan ibu tidak pernah ia rasakan.

Semua orang menilai Almeta adalah sosok yang dingin dan keras, karena kelakuan Almeta yang seperti preman. Tapi itu salah. Jangan pernah menilai seseorang dari penampilannya saja! Almeta memang bad. Tapi ia tidak pernah membully atau pun menindas orang lain.

Almeta tidak sekejam itu. Kelakuan badnya masih dalam batas wajar. Dia hanyalah remaja yang masih asik dengan dunianya sendiri dan hanya ingin bersenang-senang.

Satu hal yang sangat Almeta benci. Ia sangat benci tindakan pembullyan. Ia bahkan tidak segan-segan membantu korban bullying untuk membalas dendam.

Almeta AnnoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang