00.

1.4K 165 17
                                    

Happy reading ❀
.
.
.
.
.
.
.


Bruk...

Seorang gadis terjatuh dan punggungnya membentur dinding cukup keras karena ada yang mendorongnya.

"Akhh..." Gadis itu meringis.

Byur...

"Itu akibatnya jika dirimu berani membantah kami!" Ucap Jihyo setelah menuangkan air bekas pel tepat di atas kepala Areum, Gadis yang baru saja didorong oleh temannya yang bernama Joy.

"Hiks... Hiks..." Isak Areum.

"Huhuhu... Kenapa menangis hm?" Gadis yang sedari hanya diam memperhatikan aksi teman-temannya pun membuka suara seraya menyentuh dagu Areum dengan punggung kakinya yang terlapisi oleh sepatu dari salah satu brand ternama, sedikit mengangkatnya agar Areum melihat ke arahnya namun gadis itu malah menjauhkan wajahnya, tidak berani menatap orang di hadapannya ini.

"Hei! Tatap aku! Kenapa kau tidak mau menatapku huh?"

"Hiks... Kumohon j--" Ucapan Areum terpotong oleh seseorang.

"Apa yang kalian lakukan padanya?!" Ucap seseorang yang datang menghampiri Areum, membantunya berdiri.

"Ini bukan urusanmu! Dan hei siapa kau? Berani-beraninya mengganggu kami?!"

"Kau tidak tahu Jen? Dia Kim Jisoo, salah satu murid terbaik di sekolah ini dan oh ya, kudengar dia juga bekerja part time di sebuah minimarket" Jelas Joy dan diangguki oleh Jihyo pada temannya yang bernama Jennie itu.

"Wah kau punya nyali yang cukup besar juga sehingga berani menghentikan kita" Jennie menatap tajam kearah Jisoo. Melangkah mendekati Jisoo dan otomatis membuatnya perlahan mundur hingga menabrak dinding di belakangnya.

"Jangan sekali-kali kau mengusikku atau kau mau berakhir seperti dia atau bahkan mungkin lebih parah" Bisik Jennie tepat di depan telinganya.

"Semua yang kalian lakukan ini salah. Kalian menghukum gadis lemah sepertinya dan apa yang dia lakukan sampai kalian tega melakukan ini? Jika memang benar dia memiliki kesalahan maka bukan dengan cara yang seperti ini" Bukannya takut akan ancaman Jennie, Jisoo malah dengan berani berucap seperti itu. Ia memperhatikan sudut bibir Areum yang sedikit mengeluarkan darah dan area wajahnya yang terdapat beberapa luka memar, sungguh ia tidak menyangka mereka bertiga tega melakukan ini.

"Ck! Jangan sok jadi pahlawan" Tak menghiraukan perkataan Jennie, Jisoo beralih pergi membopong tubuh Areum pergi keluar dari dalam gudang sekolah itu meninggalkan Jennie dan kedua temannya yang terlihat menahan amarah mereka.

.
.
.
.
.

"Eoh? Ji? Ada apa? Apa yang terjadi?Apa kau baik-baik saja Ji?" Seseorang menghampiri Jisoo yang saat ini sedang berada di ruang UKS.

"Aku baik-baik saja Chaeyoung-ah. Aku hanya mengantarkan gadis ini ke sini" Jelas Jisoo pada sahabatnya, Chaeyoung.

"Huh? Bukankah kau Min Areum dari kelas 10 IPA 1?" Tanya Chaeyoung pada Areum karena sepertinya ia satu ekskul dengan adik kelasnya ini.

"I-iya benar sunbaenim, aku Areum" Balas Areum

"Kenapa kau bisa terluka seperti ini?" Tanya Chaeyoung lagi.

"Jennie dan dua temannya itu yang melakukan ini" Kali ini Jisoo yang menjawab pertanyaan Chaeyoung.

"Aish! Mereka benar-benar keterlaluan" Geram Chaeyoung, "Apa yang membuat mereka bertiga sampai melakukan hal ini kepadamu?"

𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐌𝐞 𝐉Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang