Happy reading ❀
.
.
.
.
.
.Jisoo menatap bayangan dirinya di cermin, memperhatikan luka-luka yang masih tersisa di tubuhnya. Bekas lebam mulai memudar, namun bekas luka bakar di dadanya masih terlihat jelas, meskipun ia sudah berusaha menyembunyikannya dengan plester dan pakaian yang lebih tertutup. Sudah dua hari sejak insiden di rooftop, dan selama itu pula Jisoo mengurung diri di rumah. Tubuhnya yang lemah dan rasa sakit yang masih menghantui membuatnya tidak mampu untuk beraktivitas seperti biasa.
Ponselnya berbunyi, sebuah pesan masuk dari Chaeyoung.
"Ji, kau baik-baik saja? Aku sangat khawatir. Kalau kau tidak keberatan, aku ingin mampir ke rumahmu setelah sekolah. Aku ingin memastikan kau baik-baik saja."
Jisoo merasakan desakan dalam hatinya untuk jujur, namun ia tahu itu bukan pilihan yang bisa diambil saat ini. Dengan cepat, ia mengetik balasan.
"Maaf, Chaengie. Aku sedang di luar kota sekarang karena urusan kemarin. Aku baru akan kembali besok. Jangan khawatir, aku baik-baik saja."
Jisoo menekan tombol kirim, berharap pesan itu cukup untuk menenangkan Chaeyoung sementara waktu. Ia tahu Chaeyoung tidak akan mudah percaya, tetapi itu adalah kebohongan terbaik yang bisa ia pikirkan.
•••
Saat Jisoo memasuki kelas, Chaeyoung yang sudah menunggu di meja mereka langsung menghampirinya. Senyum ceria terukir di wajah Chaeyoung, tetapi di balik senyum itu, ada kekhawatiran yang tampak jelas di matanya.
"Jisoo-ya! Aku senang kau sudah kembali!" seru Chaeyoung, suaranya penuh kelegaan. "Kau membuatku sangat khawatir, tahu tidak?"
Jisoo tersenyum tipis, berusaha menenangkan sahabatnya. "Maafkan aku, Chaeng. Aku hanya harus menyelesaikan beberapa urusan."
Chaeyoung tidak membuang waktu untuk melontarkan berbagai pertanyaan. "Apa kau benar-benar baik-baik saja? Kau terlihat sedikit pucat. Dan kenapa kau tidak memberitahuku sebelumnya kalau kau pergi? Aku bisa menemanimu kalau kau butuh."
Jisoo tertawa kecil, mencoba meredakan kecemasan Chaeyoung. "Aku tidak ingin merepotkanmu, Chaengie. Lagipula, itu hanya beberapa urusan yang mendadak. Sekarang semuanya sudah selesai, dan aku kembali."
Di tengah-tengah percakapan mereka, tanpa sadar, Jisoo mengendurkan kerah bajunya karena merasa sedikit gerah. Chaeyoung, yang duduk di seberangnya, langsung menangkap sesuatu yang tidak biasa.
"Ji, apa itu?" tanya Chaeyoung dengan kening yang berkerut. Ia mendekatkan dirinya ke arah Jisoo, melihat bekas luka bakar yang terlihat samar di balik kerah baju Jisoo yang terbuka. Dengan tangan gemetar, ia menyampingkan sedikit kerah baju Jisoo untuk melihat lebih jelas.
Mata Chaeyoung membesar ketika melihat bekas luka bakar itu dengan jelas. "Ji! Apa yang terjadi? Dari mana kau dapat luka ini?"
Jisoo tersentak, tidak menyangka bahwa Chaeyoung akan menyadarinya. Ia berusaha keras untuk tetap tenang, meskipun hatinya berdebar kencang. "Ini... ini hanya karena kelalaian aku sendiri, Chaeng," jawab Jisoo, suaranya sedikit gemetar. "Aku tidak sengaja terkena benda panas. Tapi ini sudah tidak apa-apa, sungguh."
Chaeyoung menatap Jisoo dengan penuh keraguan. "Kau yakin? Luka ini terlihat serius, Ji. Kau seharusnya memeriksakan ini ke dokter."
Jisoo menggelengkan kepalanya dengan pelan, mencoba meyakinkan sahabatnya. "Aku sudah menanganinya sendiri. Sekarang sudah mulai sembuh. Jangan khawatir, ini benar-benar tidak apa-apa."
Meskipun masih ada ketidakpastian di mata Chaeyoung, akhirnya ia menghela napas dan mengangguk. "Baiklah, tapi kamu harus benar-benar hati-hati. Kalau ada sesuatu lagi, kau harus cerita padaku."

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐌𝐞 𝐉
Фанфик________ Jensoo? or Chaesoo? °°° 𝐖𝐚𝐫𝐧𝐢𝐧𝐠⚠︎ Futa ~ 𝚂𝚕𝚘𝚠 𝚞𝚙𝚍𝚊𝚝𝚎 ~ 𝐃𝐨𝐧'𝐭 𝐟𝐨𝐫𝐠𝐞𝐭 𝐭𝐨 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐦𝐲 𝐚𝐜𝐜𝐨𝐮𝐧𝐭 シ︎