02.

475 119 15
                                    

Akhir-akhir ini diriku sedang ter-Chaesoo Chaesoo, apa aku harus membuat story yang benar-benar pure tentang Chaesoo tanpa adanya gangguan dari Mbak Jen🤔

___

Sudahlah, jangan di tagih terus. Aku ingin menghilang setelah ini🏃‍♀️💨

__________

Happy reading ❀
.
.
.
.
.
.
.

"Selamat sore dan selamat berbelanja" Jisoo berucap sembari sedikit membungkukkan tubuhnya pada pelanggan yang baru saja masuk ke dalam minimarket.

"Huh? Jadi kau bekerja disini Kim?" Ternyata pelanggan yang baru saja datang itu adalah Jennie. Ia menaikkan sebelah alisnya seraya memberikan senyum yang terlihat meremehkan itu.

"Dirimu terlihat menyedihkan sekali Kim. Kau harus bekerja paruh waktu untuk membiayai hidup" Lanjutnya sambil melipat tangannya di depan dada, "Apalagi biaya sekolah yang mahal"

"Maaf , jika kau ke sini hanya untuk mengatakan itu. Lebih baik kau keluar sekarang"

"Kau mengusirku? Begitu kah caramu memperlakukan pelanggan?"

Jisoo menghela nafas lelah, "Baiklah, jika kau mau membeli sesuatu silahkan cari saja barangnya di rak-rak toko ini"

Jennie menunjukkan smirk-nya menatap Jisoo remeh sebelum berlalu menuju rak-rak tempat barang yang akan di belinya.

Setelah mendapat apa yang dicarinya, Jennie kembali ke kasir  tempat Jisoo berada, meletakkan empat botol soju di meja kasir.

"Berapa totalnya" Jennie merogoh tasnya untuk mengambil dompet, bersiap akan membayar belanjaannya.

"Maaf minuman ini tidak dijual untuk anak di bawah umur" Ucap Jisoo.

Jennie menatap Jisoo datar, "Akan kubayar lebih"

"Sekali lagi maaf, aku tetap tidak akan menjualnya pada anak di bawah umur"

"Aish, sangat munafik. Kau mau berapa?"

"Aku tidak butuh uangmu Jennie-ssi. Minuman ini tetap tidak akan ku jual padamu" Jisoo tetap pada pendiriannya.

"Oh shit!" Jennie menggebrak meja kasir itu, "Kau tahu Kim? Jika aku mau, aku bisa saja membeli toko kecil ini termasuk dengan dirimu itu dalam satu jentikan jari" Jisoo memberikan senyuman manisnya pada orang di hadapannya ini yang begitu keras kepala.

"Aku tahu itu, tapi saat ini aku tetap tidak akan menjual ini padamu. Jika kau tetap ingin ini, kau bisa mencarinya toko lain yang mau menjual minuman beralkohol kepada orang di bawah umur sepertimu" Jennie semakin mengeraskan rahangnya setelah mendengar penuturan orang dihadapannya ini.

"Oh bagus, kau sudah mulai mencoba bermain-main denganku rupanya. Tunggu saja nanti Kim! Aku yakin kau akan menyesali apa yang telah kau lakukan padaku saat ini" Tunjuk Jennie tepat di depan wajah Jisoo. Setelah mengucapkan itu ia keluar dari minimarket itu dengan perasaan kesal, benar-benar marah pada seorang Kim Jisoo.

•••


"Jisoo-ya! Tunggu aku!" Teriak Chaeyoung dari depan gerbang sekolah.

"Huh.. huh.. huh.. kau ini kenapa jalannya cepat sekali?" Ucap Chaeyoung yang telah sampai di samping Jisoo dengan napas yang tersengal-sengal.

"Hahaha kau saja yang lambat Chipmunk" Ejek Jisoo, "Ah iya, apa kau sudah mengerjakan tugas?" Lanjut Jisoo bertanya karena takut tupai di sampingnya ini belum mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh ssaem.

𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐌𝐞 𝐉Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang