03.

635 113 16
                                    


Happy reading ❀
.
.
.

.
.


"Hei Jen! Kenapa mengabaikanku?" Ucap Joy merangkul pundak Jennie yang sedari tadi terus melangkah mengabaikan sapaan dari sahabatnya itu.

"Menurutmu?"

"Oh maaf-maaf, kemarin aku tidak sengaja menghidupkan mode senyap di ponselku makanya panggilan dari mu terabaikan" Jelas Joy.

"Mm ya ya terserahmu" Jennie benar-benar dalam suasana hati yang tidak baik pagi ini. Ia buru-buru memasuki kelas dan menduduki diri di kursinya.

"Dia kenapa?" Bisik Jihyo pelan di telinga Joy setelah melihat Jennie yang tampak kesal.

"Biasa, panggilan teleponnya terabaikan" Jihyo mengangguk paham.

"Apa kau sudah mengerjakan tugas dari Hyun Ssaem Jen?" Tanya Jihyo basa basi pada Jennie yang berada di belakang tempat duduknya.

Jennie hanya menggeleng acuh sebagai jawaban, "Apa kau ingin melihat punyaku? Ini ambillah" Tawar Jihyo menyodorkan buku miliknya.

"Tidak" Balas Jennie singkat sampai akhirnya guru mereka yang terbilang Killer itu masuk ke kelas.

"Yang tidak mengerjakan tugas dari saya silahkan keluar" Ucap Hyun Ssaem.

Tanpa berlama-lama Jennie langsung berdiri, berlalu meninggalkan kelas. Sebelum pergi ke tempat favoritnya, ia ke toilet terlebih dahulu.

"Tidak mengerjakan tugas Hyun Ssaem lagi?" Tanya seseorang yang tengah berdiri di depan wastafel saat Jennie baru keluar dari salah satu bilik toilet.

"Bukan urusanmu" Jawabnya acuh, ia ikut berdiri di samping orang itu untuk mencuci tangannya juga.

"Sebentar lagi ujian dan kau masih malas seperti ini" Jennie mengernyitkan dahi.

"Kenapa kau menjadi sok peduli seperti ini? Ingat. Hanya karena kau menolongku semalam bukan berarti kau bisa seenaknya menasehati ku seperti ini Kim!"

"Yang kukatakan ini untuk kebaikanmu Jen" Seakan tak ada takutnya dengan Jennie, ia tetap membalas ucapan orang itu.

"Berhenti mengatakan 'ini demi kebaikanmu jen'! Diriku tahu mana yang terbaik untukku, jadi kau tak perlu repot-repot untuk mengurusinya Kim" tegasnya pada siapa lagi yang sering mengurusinya akhir-akhir ini kalau bukan Jisoo.

Sedangkan Jisoo sedari tadi hanya diam seraya menatap Jennie dalam, "Dan satu lagi. Jangan menatapku seperti itu Kim, aku tak suka!"

Jisoo mengerjapkan mata berkali-kali, "M-maaf" Ucap Jisoo.

Jennie beranjak dari dari toilet menuju tempat favoritnya yaitu rooftop sekolah ini.

•••


"Ji di mana kita akan mengerjakan tugas kelompoknya?" Tanya Chaeyoung yang merupakan teman sekolompok Jisoo.

"Mm... aku terserah saja mau mengerjakannya di mana"

"Baiklah, kita kerjakan saja di sini" Tunjuk Chaeyoung pada trotoar jalanan yang tengah mereka lewati.

"Ya tidak di sini juga Chipmunk-ku" Jisoo mencubit gemas pipi Chaeyoung.

"Aa... Jangan mencubitnya terus Ji!" Kesal Chaeyoung karena Jisoo yang selalu saja menjadikan pipi Chubby-nya korban kegemasan orang itu.

"Hahaha siapa suruh pipimu itu menggemaskan huh?"

𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐌𝐞 𝐉Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang