(FB) Honeymoon Tour

450 45 0
                                    

Setelah membantu Jieun memakaikan baju hangat karena hari ini cuaca sangat dingin. Jieun melihat pantulan diri dengan menepuk wajah pelan dengan sederet skincare yang sengaja dibelikan Suga. Sebenarnya Suga tidak memaksa Jieun memakainya, tapi Jieun merasa perlu memakai skincare tersebut demi kecantikannya didepan sang suami. Dia tidak mau jika orang-orang menghujat Suga karena memiliki seorang istri yang malas merawat diri, terlihat tua dan tidak cocok jika jadi istri Suga.

Jieun mengantisipasi agar tidak kejadian hal seperti itu.

Satu yang tidak bisa dilakukan Jieun. Make up. Dia hanya bisa memakai alas bedak dan lipbalm selain itu dia sangat kuno. Walau umurnya masih terbilang muda, untuk merias diri dia tidak mampu. Suga tidak keberatan jika Jieun tidak memakai make up, bagi Suga, Jieun sangat cantik tampil natural.

Dengan setelan jas, Suga mendekat dan mengambil hairdryer untuk mengeringkan rambut istrinya.

"Kamu jadi pergi kerja?" Tanya Jieun manja.

"Kan tadi aku sudah minta ijin dan kamu membolehkan."

"Iya, tapi kan itu hanya basa basi wanita, iya artinya tidak." Jieun menjelaskan rumusan wanita. Dia melihat wajah Suga dengan tatapan memelas agar permintaannya diterima.

Suga membalikkan badan Jieun untuk memudahkan mengeringkan rambut Jieun.

"Hari ini aku akan pulang cepat." Suga masih berusaha.

"Masalahnya kan ini sudah siang, jadi untuk apa kamu datang kekantor jika cuma sebentar."

"Jadi maksud kamu, aku boleh kerja lama di kantor."

"Bukan begitu konsepnya!!" Jieun membalikkan badannya lagi untuk melihat Suga.

"Terus aku harus bagaimana?" Tanya Suga lembut sambil meneruskan kegiatan mengeringkan rambut. Tak peduli jika Jieun memandanginya.

"Aku ingin bersama suamiku." Bibirnya semakin di manyunkan tanda kecewa.

"Iya seandainya tidak boleh kerja, kapan aku bisa mengurus bulan madu kita." Kata Suga pada akhirnya membuat Jieun melebarkan matanya.

"Bu-bulan madu?"

Suga mengangguk.

"Kita akan bulan madu, sungguh!"

"Iya-istriku yang manja." Suga meletakkan hairdryer diatas meja rias dan menyisir rambut sang istri lembut.

"Kita akan pergi ke korea bagian mana? Pulau jeju." Tanya Jieun sangat antusias.

"Apakah harus di korea?" Tanya Suga.

"Memangnya kamu punya rekomendasi tempat buat honeymoon?" Jieun merangkul pinggul suaminya dengan posisi yang masih terduduk.

"Kamu tidak memiliki rekomendasi luas negeri untuk kita bulan madu?"

"Jangan bilang kalau kamu mau ke Thailand atau ke Indonesia buat nikmati buah pepaya dan es kelapa muda." Sindir Jieun membuat Suga tertawa kecil.

"Tidak-tidak. Bukan begitu juga konsepnya." Suga menirukan kalimat Jieun.

"Jadi?"

"Aku sudah menyiapkan tempat yang indah. Tugas kamu sekarang ijinkan aku pergi kerja sebentar. Setelah selesai aku pasti segera pulang."

"He emb." Jieun mengangguk seperti anak kucing yang penurut.

"Tapi sarapan dulu sama aku, eh maksudnya sarapan sekaligus makan siang sama aku." Pinta Jieun.

"Baiklah istriku. Tapi jangan masak ya, kan kamu enggak bisa jalan."

"Iya-iya."
Perdebatan seperti anak kecil bagi pasangan yang baru menikah.

Butterfly EffectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang