026 🍁

1.2K 48 0
                                    

"WHAT? KETUA OSIS?"

--

Mereka terdiam beberapa saat, larut dengan pikirannya masing-masing.

"Ah taulah, gue pusing ini tuh perlu dipikirin mateng-mateng . Gue gak mau nanti salah pilih."

"Iya, Nikah tuh sekali seumur hidup. Semuanya dijalankan bareng-bareng sama pasangan kita nanti."

"Iya-iya, udah yuk balik ke kelas udah bell tadi, thanks ya kalian udah ngasih gue saran dan pencerahan."

"Iya lo pikirin aja, kita yakin lo tau mana yang baik mana yang gak."

"iya yog, Oh iya besok gue traktir kalian makan sepuasnya"

"Asikk." ucap semuanya.

"Oh iya ge, Gimana hubungan lo sama Dira?"

***

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak tadi tapi Geo menahan Dira untuk pergi karena ingin mengatakan sesuatu.

Geo berpikir ucapan sahabatnya itu, hubungannya dengan dira? entahlah dia aja tidak tau apakah gadis itu menyukainya juga atau tidak.

puk.

"Geo kamu tidak apa-apa?"

"eh kamu ra, gue gak papa kok cuma lagi ada yang dipikirin aja."

"emang apa yang kamu pikirkan, saya boleh tau?"

"iya ini gue mau bilang."

"Bilang apa?"

"emh i-ini gue a-anu ra gue suk-"

"Geo!" panggil gadis itu di tepi pintu, kedua insan itu melihat gadis itu. wajahnya bisa dikatakan good looking, hidung mancung, rambut lurusnya terurai panjang. Bukannya terpesona malah ia sebal padahal sedikit lagi tadi ia akan tau dira suka dengannya juga atau tidak.

Dengan berjalan gontai, ia menghampiri gadis itu diikuti dira dibelakangnya.

"Ada apa?"

"gue kiran anak IPS, gue cuma mau sampein Amanah kalau Lo dipanggil kepala sekolah."

"emang kenapa?"

"Gak tau, gue cuma sampein itu aja gak ada alasannya kalau mau tau ke ruangannya aja."

"Ohh oke, Makasih ya."

"Sama-sama, kalau gitu gue pergi dulu." ucap manjanya, itu sambil mengedipkan matanya ke arah geo dan itu membuatnya bergidik.

"lo gak pulang?"

"perempuan itu siapa?" geo mengeryitkan dahinya heran.

"gue gak tau deh, tadi kan lo denger namanya kiran."

"Gebetan kamu ya?"

"Enggak ra bukan kok, lo kenapa tanya gitu?"

"yaudah gih ke ruangan kepala sekolah pasti ditunggu." ucapnya mengalihkan pembicaraan.

"lo cemburu ya?'

"eng.. tidak."

"emh, terus lo pulang sama siapa?"

"Biasa sama abang saya."

"yaudah pulangnya hati-hati, titip salam buat abang kamu."

"Iyaa, Assalamu'alaikum."

Different Twins [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang