Chapter 25 || Kegelisahan Rafael

1.9K 191 74
                                    

Setelah di cekoki banyak alkohol Taehyung pun kini mabuk berat, Tomi dan Tama menatap anak majikan nya dengan merasa bersalah. Jujur dari hati yang paling dalam, mereka berdua sebenarnya tidak mau melakukan hal itu, namun namanya juga resiko pekerjaan ia pun terpaksa melakukan hal jahat kepada Taehyung.

"Tom, tuan muda Tae udah mabuk berat."

"Iya Tam, gw kok sedih ya liat dia mabuk kayak gitu." ucap Tomi merasa bersalah.

"Iya gw juga sedih Tom, gw sedih karena gw tau tuan muda Tae itu anak kesayangan nya tuan muda Yoongi."

"Nggak cuma itu Tam, tuan muda juga cucu satu-satunya tuan Jisub. Gw nggak tau kita bakalan di apain kalo mereka tau kita yang lakuin ini sama cucu nya."

"Aah bener kata kalian ini enak kalo di nikmaaaaaat....in."

"Kita mau main apa lagi hei?"

"Main petak umpet yuk?" racau nya.

"Ayo main petak umpet, sekarang di rumah tuh nggak bisa main sama didy, mommy, aku sedih deh." katanya dengan raut wajah yang sedih.

"Kenapa nggak bisa main?"

"Heem?" kata Taehyung menatap Tomi dan Tama dengan wajah polosnya.

"Kamu kenapa nggak bisa main sama didy, mommy?"

"Emmm.." Taehyung menjeda ucapannya di barengi dengan bibir yang melengkung, "Hiks.."

"E-eh, kok nangis?" panik Tama.

"Elo sih Tam, pake nanya begituan segala."

"Yakan gw kepo."

"Kepo mulu lo."

"Eh udah jangan nangis."

"Hiks hiks hika huweeee.."

"E-eh kok malah makin besar nangis nya udah tuan muda jangan nangis."

"Hiks Tae sedih, mommy sama didy berubah hiks mereka berubah gara-gara ada Vino hiks."

"Vino siapa Tam?"

"Nggak tau, lo tanya aja."

"Vino siapa?"

"Vino?"

"Iya, Vino siapa?"

"Emmm, Vino anak pungut. Dia anak pungut nya pak Yoongi sama bu Yoona. Masa gara-gara ada dia didy sama mommy jadi berubah, mereka hiks mereka nggak percaya sama Tae hiks huwaaaaaa mereka jahat sama Tae hiks jahat, MEREKA JAHAT, MEREKA JAHAT." teriak Taehyung sembari menangis.

"Eh, eh jangan teriak-teriak."

"Hiks jangan teriak-teriak? Kenapa? Ada polisi ya?"

"Iya ada polisi, udah kamu jangan teriak-teriak."

"Sedih."

"Jangan sedih."

"Biar nggak sedih harus apa?" tanyanya sembari menyandarkan kepalanya ke pundak Tama.

TAEHYUNG GANENDRA [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang