O1| Perkenalan Keduanya di Masa Kini |

463 55 10
                                    

happy reading jaywonist, semoga suka~

.-.-.

"bulan depan, Seoho ulang tahun ya? Ulang tahun yang ke-enam, kan?" 

Satu pertanyaan perihal ulang tahun anaknya menjadi hidangan pembuka dari Jay untuk obrolan mereka. Jungwon dalam hati memendam sakit yang amat dalam, merasa cukup tak nyaman atas pertanyaan yang dilontarkan. Ia hanya menjawab dengan deheman sambil terus tatap corn soup di depannya dengan tak minat.

"wah, paman tahu kapan aku ulang tahun?" pertanyaan antusias dari Seoho yang datang, lebih menyambut Jay dengan baik tak seperti papanya. Oh, dan jangan lupakan bagaimana matanya yang berbinar-binar itu memandang Jay, menggemaskan sekali.

"ahaha, papamu itu sering menceritakanmu kepadaku. Tapi aku tak pernah diberi lihat fotomu, jadi ketika awal melihat, aku tak menyangka ternyata kau adalah anaknya," jawab Jay dengan senyuman tulusnya. Bibir Seoho terbuka membulat sebagai respon.

"oh, iya, omong-omong aku dan Jungwon teman dekat lho, Seoho," lolos begitu saja dari bilah bibir Jay.

Mendengarnya, Jungwon berdecih pelan. Darimana pria ini belajar untuk ber-acting? Lancar sekali sandiwaranya. Penjiwaannya sebagai seorang protagonis dengan imej karakter baik-baik harus Jungwon acungi jempol. Bahkan sepertinya sebelum pamit untuk pulang nanti, Jungwon akan rekomendasikan Jay untuk beralih profesi menjadi seorang aktor. 

"ih, papa kenapa tak pernah ceritakan paman Jay kepadaku? Tadi aku sempat takut, kukira dia penculik,"

"percuma aku perkenalkan, mukanya memang cocok untuk jadi seorang penculik,"

Dan tawa dari keduanya menguar, melingkupi meja mereka. Hanya Jungwon seorang yang merasa jengah dan tak tentram. Namun karena melihat Seoho tertawa begitu lebar, rasanya untuk kali ini saja, ia sudi satu meja dengan Jay. Jungwon berjanji pada dirinya sendiri bahwa ini terakhir kalinya ia bertemu dengan Jay. Jangan ada lagi pertemuan dengan lelaki bermata elang itu, baik sengaja maupun tidak disengaja.

.-.-.

Sesi makan malam tanpa rencana ini akhirnya selesai juga. Jungwon menghela napasnya lega, akhirnya ia bisa terlepas dari manusia yang paling ia benci di dunia ini. 

Tetapi kelegaannya tak berselang lama. Ketika tiba-tiba saja entah sekedar basa basi atau apa, Jay menawarkan mereka untuk pulang bersama dengannya. Melalui alih-alih karena ia membawa mobil pribadi. Kemudian tak lupa dengan alasan kedua, katanya pria itu ingin membawa gadis kecil itu singgah terlebih dahulu di taman yang indah sekali dan sering disinggahi oleh anak seumurannya.

Tawarannya tersebut membuat Seoho bersemangat dan memaksa sang papa untuk pulang bersama Jay saja. Kali ini helaan napas pasrah yang ia buat, tak akan mungkin Jungwon tega menolak permintaan anaknya sendiri. Maka sudah dapat Jungwon pastikan, ia lagi-lagi harus terpaksa sudi satu mobil dengan pria yang lebih tinggi darinya itu.

Dan, ya, Jay ternyata tak sekedar berbasa-basi. Pria itu benar-benar memberhentikan mobilnya di sebuah taman yang terletak tidak jauh dari perkotaan. Taman tersebut cukup ramai dengan beberapa pasang orang tua yang membawa anak-anak mereka. 

Padahal sejak di dalam mobil lelaki manis itu terus berharap bahwa ajakannya hanyalah basa-basi semata. Akhirnya mau tak mau Jungwon harus bersama dengan pria itu sedikit lebih lama lagi.

Ah, mengapa hari ini sial sekali?

.-.-.

"dia tidak mirip denganku, kan?"

Pertanyaan macam apa yang baru saja Jungwon dengar? Apakah Jay sedang memiliki niat untuk kembali mengibarkan bendera perang di antara keduanya? 

Mata Jungwon menatap nyalang kepada lelaki di sampingnya, tetapi di detik kemudian ia alihkan pandangannya kepada Seoho yang sedang asik berseluncur di prosotan bersama anak-anak lainnya. Mengamati wajah gembira Seoho dengan teliti. Perkataan dari mantan sahabatnya ini cukup menyebalkan.

✔|End Of The Road (Jaywon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang